Technology zkumparan

Skyegrid, Inovasi Cloud Gaming Android Pertama di Indonesia

Skyegrid, perusahaan rintisan lokal, meluncurkan platform game streaming berbasis cloud yang biasa disebut cloud gaming. Platform ini memungkinkan pengguna memainkan game triple A dari perangkat laptop dan ponsel Android.

Rolly Edward, CEO Skyegrid, menyatakan, “Selama ini, untuk memainkan game triple A, kita membutuhkan konsol game, misalnya PlayStation, Xbox, atau PC berspesifikasi tinggi. Tapi, nggak semua orang mampu membelinya. Inilah alasan saya dan teman-teman tergerak untuk menciptakan solusi bernama Skyegrid.”

Latar belakang dibentuknya platform ini adalah permasalahan biaya yang cukup tinggi bila seseorang ingin bermain game. Untuk membeli perangkat dan game, kira-kira gamer perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 6,3 juta hingga Rp 13,8 juta. “Dengan Skyegrid, siapa pun bisa menjadi gamer AAA, tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Bermain dari mana saja, kapan saja, tanpa memusingkan perangkat yang harganya mahal, juga system requirement game yang tinggi. Ya, paling tidak punya ponsel Android, itu sudah cukup,” ujar Rolly.

Sementara itu, untuk berlangganan Skyegrid, perlu mengeluarkan Rp 179.000 per 30 hari. Bagi pengguna yang juga memiliki akun Steam aktif, ia bisa menautkan akun Steam-nya tersebut ke akun Skyegrid untuk menambah koleksi game-game-nya yang terbaru. “Di tahap awal, kami menyediakan lebih dari 50 judul game AAA terpopuler di Indonesia, dari sekitar 25 publisher game ternama dunia, sebut saja Ubisoft, CD Projekt, Epic Games, 2K, dan masih banyak lagi. Jumlahnya akan terus kami tambah sampai 120 judul game favorit di Indonesia, pada akhir tahun ini,” tutur Rolly.

Skyegrid bisa diakses melalui Android, Windows 10, dan Mac. “Bagi pengguna perangkat Android atau Android TV, Anda bisa mengunduh Skyegrid di Play Store. Begitu pun pengguna laptop atau PC Windows 10, unduh Skyegrid di Microsoft Store, termasuk pengguna Xbox One. Sedangkan pengguna Macbook dan iMac berbasis Mac OSX, silakan unduh Skyegrid langsung dari App Store,” tambahnya.

Ke depan, pelanggan Skyegrid juga akan dapat menikmati game-game AAA buatan pengembang lokal. Salah satu yang ikut mendukung adalah Digital Happiness, studio game kesohor asal Bandung yang mengembangkan game horor yang sempat viral secara global pada pertengahan tahun 2014 silam berjudul DreadOut. Dito, Co-Founder Digital Happiness, menjelaskan, “Kami sangat senang dan menyambut baik kehadiran Skyegrid, yang mempunyai mimpi dan semangat yang sama dengan Digital Happiness, yakni memajukan industri game lokal Indonesia. Semoga kehadiran Skyegrid membawa semangat baru kepada para developer game AAA lokal lainnya, sekaligus menjadi ruang unjuk gigi karya Indonesia ke kancah internasional.”

Rolly juga menegaskan, Skyegrid siap mendukung ekosistem game lokal sepenunya dengan membuka ruang seluas-luasnya pada para pengembang game lokal yang ingin memasarkan karyanya melalui Skyegrid. “Dari awal, mimpi saya agar Skyegrid bisa menjadi publisher game lokal. Saya ingin merangkul developer game lokal sebanyak-banyaknya untuk menaruh gamenya di Skyegrid, supaya bisa dimainkan gamer-gamer dari luar Indonesia. Inilah waktunya kita buktikan pada orang-orang di luar sana, bahwa Indonesia pun punya game-game yang canggih dan nggak kalah keren,” tutur Rolly.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Rolly mengklaim bahwa, selain bisa dimainkan oleh gamer-gamer dari Sabang sampai Merauke, Skyegrid juga sudah bisa dimainkan di sejumlah negara tetangga, termasuk Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. “Di sinilah, para pengembang game lokal bisa unjuk gigi. Kami akan membantu mereka semaksimal mungkin dalam memasarkan karya atau game-game mereka ke luar Indonesia agar karyanya lebih dikenal gamer-gamer internasional dan laris terjual,” kata Rolly.

Ke depan, Skyegrid juga berencana menerapkan IGRS (Internet Game Rating Indonesia) pada seluruh game di dalamnya. “Secara bertahap, Skyegrid akan mengimplementasikan sistem rating game berdasarkan usia dan kontennya sesuai anjuran Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2016, tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik,” ucapnya.

“Kami pun menaruh perhatian pada dampak video game, terutama pada anak-anak. Untuk itu, kami harus segera melakukan klasifikasi game-game di dalam Skyegrid sesuai anjuran Menkominfo, yakni berdasarkan konten—misalnya kekerasan, porno, dan narkotika. Termasuk berdasarkan usia—mulai dari Semua Umur, Kelompok Usia 3 Tahun ke Atas, hingga Kelompok Usia 18 Tahun ke Atas.”

Namun, untuk saat ini, Rolly memastikan seluruh game yang ada di Skyegrid, telah lulus uji sistem rating global, yakni Entertainment Software Rating Board (ESRB), badan swakelola asal Amerika Serikat yang membuat penilaian (rating) video game berdasarkan usia dan konten secara rutin. “Selain IGRS, kami juga akan melakukan roadshow ke studio-studio pengembang game lokal di Indonesia,” tuturnya lagi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved