PT Smartfren Telecom Tbk., penyedia layanan telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, meluncurkan produk bundling ponsel cerdas (smartphone) Smartfren Andro Max dan komputer tablet (tablet PC) Smartfren Andro Tab. Diakui Djoko Tata Ibrahim, Deputi Chief Executive Officer (CEO) Smartfren, bahwa peluncuran ini untuk meningkatkan pelanggan dan penetrasi data Smartfren.

Paket Smartfren Andro Max ditawarkan dengan harga Rp 888 ribu dengan bonus volume data 500 MB di mana bonus berlaku setiap pengisian pulsa Rp 50 ribu dan berlaku selama 30 hari. Sedangkan paket Smartfren Andro Tab ditawarkan dengan harga Rp 1,488 juta dengan bonus data sebesar 2 GB untuk setiap pengisian ulang minimal Rp 50 ribu dan berlaku selama 30 hari. “Android yang tadinya hanya dapat dijangkau kalangan atas, sekarang kami lebarkan segmennya hingga ke bawah,” tegas Djoko.

Smartfren bekerja sama dengan Hisense sebagai produsen ponsel cerdas tersebut. Baik ponsel cerdas dan tablet Smartfren Andro, menggunakan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich dan dilengkapi teknologi CDMA EVDO Rev A.

Hingga enam bulan ke depan, Djoko menargetkan penjualan sebanyak 300 ribu unit ponsel cerdas Smartfren Andro Max, yang memiliki layar TFT berukuran 3,5 inci dan prosesor Qualcomm MSM7625A. Untuk Andro Tab, yang memiliki capacitive multitouch screen 7 inci dan ketahanan batere Lithium 3000 Mah, ditargetkan Djoko dapat dijual sebanyak 150 ribu unit selama enam bulan ke depan.

Djoko juga mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah pelanggan bundling Smartfren sekitar 60% dari total pelanggan sekitar 8 juta pelanggan. Hingga akhir tahun Djoko menargetkan total pelanggan menjadi 10 juta pelanggan. Pelanggan data Smartfren saat ini, lanjut Djoko, hampir mencapai 2 juta pelanggan dan akhir tahun ditargetkan menjadi 3 juta pelanggan. Mengenai BTS, akhir tahun ditargetkan bertambah menjadi sekitar 5000 BTS dari yang saat ini baru sekitar 4000-an.

Selain meluncurkan ponsel cerdas dan tablet, juga diluncurkan feature phone (ponsel) Smartfren Jambu, yakni ponsel dual on (Smartfren dan GSM) yang dapat digunakan pada kedua jaringan tersebut. (Denoan Rinaldi/EVA)