Technology

Strategi Grab Taxi Raih Pasar Indonesia

Strategi Grab Taxi Raih Pasar Indonesia

Sejak beta diluncurkan pertama kali pada Juni 2014 lalu, GrabTaxi makin mengencangkan roda bisnisnya di Tanah air. Sejumlah strategi digencarkan seperti diskon argo sebesar Rp10.000 bagi setiap penumpang yang menggunakan aplikasi Grab Taxi pada saat booking. Dari aktivitas tersebut secara otomatis mereka juga berkesempatan untuk memenangkan IPhone 6 untuk 1 kali perjalanan. Pemimpin pasar untuk aplikasi pemesanan taxi se-Asia Tenggara ini juga mempersembahkan beragam hadiah setiap minggunya bagi para pelanggan.

20141118_135359“Kami ingin antara supply dan demand seimbang banyaknya. Dari sisi demand, kami tingkatkan penumpang dengan adanya promo tadi. Sedangkan dari sisi supply, yang dalam hal ini berkaitan langsung dengan driver, kami berikan bonus sekian persen jika mereka mampu mencapai argo tertentu,” ujar Herman Iswanto, Head of Driver Loyalty and Retention Grab Taxi Indonesia.

Herman menambahkan bahwa kriteria drivernya pun harus lulus serangkaian seleksi ketat. Sopir diwajibkan sudah mahir menyetir, sehat fisik dan mental, punya SIM, dan bebas dari tindak kriminal. “Kami juga cari yang rajin. Kami pasti akan tanya, setoran terakhir mereka bagaimana? Bagus atau tidak? Kalau rajin pasti tinggi, kalau males, cuma nongkrong saja tentu sedikit,” tegasnya.

Di samping itu, pengembangan aplikasi menjadi hal penting lainnya dalam setiap perumusan strategi bisnis. Salah satunya dengan penambahan fitur Share My Rade yang memungkinkan penumpang membagikan pemesanan taxi mereka sehingga dapat diketahui orang terdekat secara real time.

Dalam mengajarkan mekanisme aplikasi Grab Taxi, dibutuhkan waktu sekitar 7-10 hari hingga sopir taxi menguasai. Hal ini karena pengajaran dilakukan dari yang paling dasar. “Harus satu-satu ngajarinnya karena tiap individu berbeda-beda pola penguasaannya,” tambahnya.

Saat ini, lebih dari 2,3 juta perangkat mobile di lingkup regional telah mendownload aplikasi ini. Sedangkan 410.000 pengguna aktif telah menggunakannya minimal sekali dalam sebulan. Adapun budget yang digelontorkan untuk pengembangan aplikasi ini mencapai US$ 90 juta dalam 1 tahun.

Bicara tren penggunanya ke depan, rupanya Grab Taxi menempatkan kenaikan harga BBM sebagai tantangan pertama yang dihadapi saat ini. “Saya wawancara beberapa driver, dimana kalau BBM naik, 2 bulan pertama penumpang sepi. Tapi karena ini akhir tahun, mungkin akan banyak orang luar negeri yang datang ke Indonesia untuk liburan. Karena kan mereka naiknya pasti taxi. Jadi momentnya pas dengan libur besar. Yang pasti antisipasinya agar kami bisa membawa penumpang lebih happy, mungkin diskon yang kami berikan tidak hanya Rp 10.000, tapi bisa Rp 15.000 atau Rp 30.000. Jadi meski argo naikpun nggak masalah karena sudah diskon” tutup Herman yang menegaskan bahwa fokus utama pengembangan pasar masih seputar Jakarta. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved