Corporate Action Technology Corporate Action

Telkom Realisasikan Serat Optik di Indonesia Timur

Telkom Realisasikan Serat Optik di Indonesia Timur

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk/Telkom., merealisasikan infrastruktur telekomunikasi di Kawasan Indonesia Timur (KTI) dengan investasi sebesar Rp 3,6 triliun untuk membangun sistem jaringan tulang punggung pita lebar serat optik Sulawesi, Maluku, Papua Cable System (SMPCS). Presiden Joko Widodo, meresmikan SMPCS di Manokwari, Papua Barat, pada Minggu (10/5).

Alex J. Sinaga, Dirut Telkom, menjelaskan, pembangunan kabel laut SCPMS ini merupakan upaya perseroan membangun infrastruktur telekomunikasi sebagai pengimplementasian Nawa Cita ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Pembangunan dan percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur bisa dipercepat seiring dengan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi di kawasan tersebut.

Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.,Alex J. Sinaga (Kiri), di Peresmian Sistem Jaringan Tulang Punggung Pita Lebar SMPCS Kantor Telkom, Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/5/2015). (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Alex J. Sinaga (Kiri), di Peresmian Sistem Jaringan Tulang Punggung Pita Lebar Sulawesi, Maluku, Papua Cable System di Kantor Telkom, Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/5/2015). (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Alex menambahkan dana pembangunan SMPCS bersumber dari konsorsium. “Investasinya senilai Rp 3,6 triliun,” kata Alex di sela-sela peresmian SMPCS di kantor Telkom Manokwari, Papua Barat. SMPCS merupakan pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau delapan provinsi dan 34 kabupaten di KTI. Daerahnya meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua. Pembangunan SMPCS ini terdiri dari dua paket, yaitu Paket I sepanjang 5.617 km dan Paket II 3.155 km.

Lebih lanjut Alex menyebutkan SMPCS akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang selama ini belum mendapatkan pelayanannya.

“Keberadaan SMPCS sangat penting untuk meningkatkan akses broadband,” ucapnya. Perseroan memproyeksikan sekitar 4,3 juta pelanggan layanan telekomunikasi suara dan data di Maluku serta Papua yang sebelumnya dilayani dengan satelit berbasis pita lebar yang masih terbatas, saat ini akan dilayani oleh sistem jaringan tulang punggung pita lebar serat optik dengan kualitas layanan tidak berbeda di Pulau Jawa.

Presiden Joko Widodo, menambahkan, infrastruktur tulang punggung serat optik SMPCS dari Telkom ini bisa membuat sistem e-Government (e-Gov), e-Commerce serta menghubungkan perekonomian dari Indonesia bagian Barat, Tengah hingga Timur. Menurut Jokowi, seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati layanan internet berkualitas tinggi dari infrastruktur yang sudah dibangun Telkom.”Saya harapkan layanan Wifi.id corner dan IndiHome milik Telkom bisa dinikmati semua masyarakat Indonesia,” ucap Joko Widodo.

Alex menuturkan, ketersediaan infrastruktur SMPCS akan mewujudkan pemerataan akses komunikasi dan informasi di kawasan Indonesia Timur yang melimpah sumber daya alamnya. Oleh karena itu, SMPCS akan mendorong potensi di Indonesia bagian Timur guna mempercepat pembangunan dan pemerataan ekonomi serta meningkatkan daya saing nasional menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Telkom berkomitmen membangun jaringan infrastruktur fiber optik yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Salah satu wujud dari komitmen tersebut adalah pembangunan kabel serat optik Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) sepanjang 345 km yang menghubungkan Sulawesi Timur dan Sulawesi Utara. Pembangunan Luwuk Tutuyan Cable System ini merupakan bagian dari Indonesia Digital Network yang menghubungkan seluruh Indonesia dengan jaringan infrastruktur serat kabel optik.

Pembangunan jaringan kabel optik bawah laut LTCS tersebut dilaksanakan oleh PT Sarana Global Indonesia dan direncanakan rampung pada pertengahan Juni 2015 ini. Ia menambahkan, dengan pembangunan kabel optik, maka diharapkan jaringan komunikasi berjalan lebih lancar, dan membantu masyarakat untuk melakukan komunikasi secara cepat.Telkom tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur melalui Indonesia Digital Network.

Belanja Modal

Tahun ini, BUMN yang berkode TLKM di lantai bursa ini mengalokasikan belanja modal sebanyak Rp 25-Rp 30 triliun. Sedangkan, target pendapatannya sebesar Rp 100 triliun. Pada 2014, perseroan berhasil meraup pendapatan sebanyak Rp 89,7 triliun dan laba bersih senilai Rp 14,6 triliun. Sedangkan pendapatan Telkom di kuartal I/2015 sebesar Rp 23,6 triliun, atau naik 11,1% dibandingkan periode sama di tahun 2014. Adapun laba bersihnya naik menjadi Rp 3,8 triliun dari Rp 3,5 triliun.

Telkom berupaya menjadi perusahaan berkaliber internasional dengan menjadi The King of Digital melalui sederet produk dan layanan jasa telekomunikasinya untuk konsumen ritel serte korporat. Visi Telekom adalah menjadi Telkom perusahaan Telecommunication, Information, Media, Edutainment, and Services (TIMES) di kawasan Asia Pasifik. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved