Technology

Telkom Hadirkan Smart City di Kota Makassar

Telkom Hadirkan Smart City di Kota Makassar

​PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan Smart City (Kota Pintar) di Kota Makassar. Program tersebut diharapkan menjadi “IT enabler”, yang mendorong perubahan budaya dan juga mengubah sumber daya manusia (SDM) agar lebih cepat tanggap terhadap teknologi.

Achmad Sugiarto, EGM Telkom Divisi Solution Convergence, mengatakan, saat ini sudah ada 5 layanan aplikasi smart city yang bisa dimanfaatkan oleh pegawai pemerintah kota maupun oleh masyarakat Kota Makassar.

Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar & Achmad Sugiarto, EGM Telkom Divisi Solution Convergence (dari kiri 1 dan 2)

Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar & Achmad Sugiarto, EGM Telkom Divisi Solution Convergence (dari kiri 1 dan 2)

Misalnya pertama adalah e-Office, yang telah digunakan oleh 137 pengguna di seluruh SKPD Makassar. e-Office memudahkan tatakelola korespondensi pemerintahan secara digital. Dengan menggunakan layanan tersebut, penggunaan kertas bisa dipangkas, risiko pemalsuan surat diperkecil, dan semua historis dan log surat dapat terekam dengan baik.

Kedua adalah E-Kelurahan yang sudah berjalan di 11 Kelurahan di Kecamatan Panakukang. E-Kelurahanmempermudah pengelolaan administrasi data kependudukan. Sebab, pencatatan dan pendataan administrasi untuk surat rujukan, surat keterangan, hingga surat pengantar dibuat secara elektronik yang datanya tersimpan dengan aman dan lengkap di server Telkom.

​Ketiga adalah layanan kesehatan terpadu ePuskesmas di 10 Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Makassar. Melalui layanan ini pasien dapat melakukan registrasi online menggunakan NIK (Nomor Identitas Kependudukan) sebelum datang ke Puskesmas tertentu. Layanan ePuskesmas juga membuat Dinas Kesehatan semakin termudahkan dalam memonitor data kesehatan masyarakat.

Layanan keempat, sekaligus paling menarik, klaimnya, yakni Makassar Tidak Rantasa. Inilah media bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan ke pemerintah untuk ditindak lanjuti secara langsung. Seperti :mati lampu, jalan yang rusak, hingga lampu lalu lintas mati. Laporan masyarakat yang dilakukan melalui website atau aplikasi Android tersebut akan langsung diterima petugas terkait. Terakhir, Kuciniki (Saya Melihat Anda), yang merupakan aplikasi berbasis lokasi untuk memonitor kinerja staf pemerintahan. untuk segera disolusikan.

“Ini akan menjadi interaksi aktif dan cepat antara pemerintah dan warganya akan dapat mewujudkan tata kelola kota yang baik dan efisien,” ujar eksekutif yang kerap disapa Anto.

Ia menjelaskan, penggunaan teknologi U-track ini hanya diaktifkan pada jam kerja di mana akan digunakan untuk para lurah terlebih dahulu. ia berharap agar pelayanan pegawai pemerintahan kota Makassar semakin baik. ”Pemanfaatan ICT dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di setiap kota, dan akan menjadi solusi bagi berbagai persoalan kota di masa depan,” katanya. Ke depan, perusahaan plat merah ini menargetkan smart city di antaranya di Bogor, Balikpapan dan Banjarmasin.

Sementara itu, Mohammad Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar, menambahkan, dengan optimalisasi penggunaan sistem teknologi informasi pada sistem pemerintahan (e-government), diharapkan tercipta lingkungan kerja yang efektif, efisien, serta transparan.

Walikota baru itu berkelekar, dengan jumlah penduduk lebih dari 1,8 juta jiwa, tingkat penetrasi internet di Makassar sudah lebih dari 40 persen. Infrastruktur telekomunikasi seperti fiber optik, Wi-fi, serta 3G/HSDPA untuk mendukung jaringan broadband pun terus dibangun.

Ia berharap, proyek tersebut tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur saja, tetapi pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi ini juga bisa menyentuh tata kelola pemerintah maupun tata kelola pelayanan publik. “Di sinilah fungsi program Smart City Telkom dirancang, ” sambungnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved