PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk berpartisipasi dalam pencegahan penularan virus corona dengan mendorong lebih banyak penggunaan transaksi non tunai. Sebab menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), uang tunai dapat berkontribusi dalam penyebaran virus Covid-19 karena memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada permukaan uang tunai selama berhari-hari.

Cashle dengan menyediakan sistem mPOS (mobile point of sale) ini meyakini bahwa gerakan non tunai ini akan berhasil dan dapat memudahkan transaksi di tengah kondisi saat ini. Sebab, tren penggunaan transaksi non tunai sudah meningkat secara signifikan sejak Januari 2020.

Dalam dua bulan terakhir (Januari-Februari 2020), pihaknya mencatat peningkatan transaksi yang cukup pesat, di mana pertumbuhan jumlah transaksi non tunai mencapai lebih dari 3x lipat diikuti dengan pertumbuhan average growth GTV (Gross Transaction Value) sebesar 194,3% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.

“Pembayaran non tunai menggunakan dompet elektronik mencatat pertumbuhan jumlah transaksi tertinggi sebesar hampir 400% diikuti dengan pembayaran menggunakan kartu dan Cashlez-Link. Sampai dengan saat ini, produk dan layanan kami sudah membantu lebih dari 7.000 pelaku usaha di seluruh Indonesia,” ujar Chief Revenue Officer Cashlez, Tan Leny Yonathan.

Penggunaan transaksi non tunai dipastikan akan semakin meningkat di tahun ini. “Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat yang dihimbau pemerintah untuk melakukan social distancing dan work from home. Sehingga kegiatan transaksi yang sebelumnya dilakukan dengan kontak langsung menggunakan uang tunai, kini dilakukan secara non tunai demi mencegah penularan virus corona,” kata Tan mengakhiri penjelasannya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id