Technology

Twitter Mesti Bangun Data Center di Indonesia

Twitter Mesti Bangun Data Center di Indonesia

Layanan jejaring sosial Twitter akan meresmikan kantornya di Indonesia, Kamis (26/3). Kehadirannya di Tanah Air memang hanya tinggal menunggu waktu. Pengguna Twitter di Indonesia termasuk salah satu yang terbanyak di dunia. Jakarta, bahkan pernah menjadi salah satu kota di dunia yang paling aktif memposting Tweet. Jumlah pengguna Twitter di Tanah Air diperkirakan lebih dari 40 juta. Jumlah itu mengalahkan negara-negara maju yang punya akses internet jauh lebih cepat seperti Korea Selatan, Prancis, dan Jerman. Negara yang disebut sebagai pengguna Twitter terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, dengan jumlah pengguna lebih dari 150 juta orang.

Kehadirannya tentu akan dimanfaatkan pemerintah Indonesia. Dirjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Heru T. mengatakan sesuai Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE), setiap penyelenggara sistem elektronik wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di Indonesia. “Kami akan minta ke mereka. Kan ada masa peralihan. Mereka harus berbadan hukum Indonesia, mau bekerja sama dengan pemerintah RI dan stakeholder yang lain. Kami sudah punya sistem pendaftaran untuk layanan publik,” katanya usai Diskusi bertema “Pembenahan Sistem ICT untuk Menekan Biaya Logistik di Gedung PPM Manajemen, Jakarta, Rabu (25/3).

CEO Twitter, Dick Costolo (Foto: Bloomberg)

CEO Twitter, Dick Costolo (Foto: Bloomberg)

Aturan membangun pusat data itu juga yang membuat para penyelenggara sistem elektronik asing seperti Google dan Research In Motion berpikir ulang untuk mendirikan kantor di Indonesia. Hingga saat ini masih banyak perusahaan asing yang enggan menaruh server-nya di Indonesia. Untuk masalah ini, pemerintah memberikan waktu peralihan untuk memenuhi peraturan tersebut. PP PSTE sendiri merupakan turunan dari UU No 11 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang disahkan pada 21 April 2008.

CEO Twitter, Dick Costolo dijadwalkan datang ke Indonesia untuk meresmikan kantor Twitter Indonesia. Sejumlah petinggi negara, seperti Presiden Joko Widodo atau Wakil Presiden Jusuf Kalla disebutkan bakal melakukan pertemuan dengan Costolo. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara juga mengaku telah menyediakan agenda khusus untuk bertemu Costolo pada Kamis besok. “Iya, rencananya saya akan bertemu sama CEO Twitter. Pasti ada yang mau dibicarakan sama dia, agendanya apa tapi masih rahasia dong,” katanya.

Ia mengaku dirinya punya misi khusus yang bisa dilakukan bersama Twitter. Dalam pertemuan itu Menkominfo bakalan mengungkapkan keinginannya menyediakan program siaga bencana dengan memanfaatkan platform sosial media berlogo burung biru tersebut. “Saya akan meminta supaya Twitter nanti bisa jadi early warning system bagi Indonesia. Kan orang pada pakai Twitter di sini, nanti tinggal disesuaikan kebutuhan saja,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved