Technology Trends zkumparan

Telkomsel Fokus Garap Bisnis Game

Telkomsel Fokus Garap Bisnis Game
Rilis Shellfire, mobile games pertama Telkomsel Oktober 2018

Setelah resmi merilis aplikasi mobile games pertama, Shellfire, awal Oktober 2018, kiprah Telkomsel di industri game tidak terbendung lagi. Bertekad bertransformasi menuju perusahaan digital, game yang sudah dapat diunduh di Google Play Store ini menjadi pembuka lahirnya tujuh game terbaru berikutnya, mulai dari game kasual sampai game hardcore, yang disiapkan sepanjang 2019.

Telkomsel memang merupakan operator pertama yang mendukung industri game di Indonesia. Sejak 2009, Telkomsel telah memperkenalkan Dunia Games (www.duniagames.co.id) sebagai portal games marketplace yang memberikan kemudahan pengguna untuk menikmati berbagi ribuan konten games berbasis Java, flash, dan html yang saat itu sedang digandrungi. Langkah tersebut berlanjut pada 2013 dengan memperkenalkan sistem gerbang pembayaran Direct Carrier Billing (DCB) untuk pembelian aplikasi dan konten digital.

“Selain itu, kami juga membuka koneksi DCB untuk pembayaran aplikasi dan konten game di Google Play Store pada 2014 yang dikenal dengan Jajan Online. Pada 2016, Telkomsel mengembangkan paket data khusus gamers yang dikenal sebagai GamesMax yang memberikan berbagai kelebihan, di antaranya kuota khusus bermain game dan bonus vocer untuk berbagai pilihan game title,” kata Auliya Ilman Fadli, GM Games and Apps Telkomsel.

Dukungan yang diberikan Telkomsel semakin nyata kepada pengguna game dengan menyajikan Indonesia Games Championship sebagai kompetisi game tahunan terbesar di Indonesia sejak 2017. Ajang ini diikuti dengan kompetisi-kompetisi di tingkat lokal, mulai dari klaster, regional, area, sampai nasional melalui Dunia Games Leagues (amatir, kampus, dan profesional). Tidak hanya itu, Telkomsel juga menginvestasikan sumber dayanya untuk mendirikan dan membina tim profesional dari berbagai divisi game, mulai dari Arena of Valor (AoV), Mobile Legends, dan PUBG. Salah satu anggota tim Dunia Game mewakili Indonesia sebagai ketua timnas untuk ekshibisi game AoV di Asian Games 2018.

Dijelaskan Auliya, berbagai hal menjadi pertimbangan Telkomsel masuk ke bisnis ini. Pertama, potensi game market size di Indonesia dengan penetrasi industrinya masih sangat besar. Berdasarkan riset pasar dari NewZoo di APAC, market revenue size di Indonesia pada 2022 akan berada di peringkat 3 setelah China dan Jepang. Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat 6 setelah Korea Selatan, Taiwan, dan Australia.

Kedua, aplikasi game adalah aplikasi yang terbanyak menghasilkan in-app revenue di application store (Google Play & Appstore), lebih dari 85% revenue dikontribusi game dibandingkan kategori aplikasi lainnya. “Average Revenue Per User (ARPU) yang dihasilkan oleh pengguna game merupakan yang paling besar di antara segmen pengguna layanan digital lainnya seperti video, musik, dan aplikasi,” ungkap Auliya. Ketiga, pengguna games menduduki peringkat tertinggi sebagai user terbanyak yang mengakses melalui jaringan data Telkomsel setelah segmen pengguna media sosial & komunikasi.

Jadi, ada banyak kelebihan layanan yang disediakan Telkomsel dalam industri game di Indonesia. Antara lain, DCB untuk in-app purchase di Google Play Store (Jajan Online); DCB untuk pembelian game voucher (PC/Mobile); Paket Data GamesMax (kuota khusus berbagai game dan bonus vocer); Dunia Games Portal Web/App untuk informasi terkini tentang berbagai game, event, dan artikel terkait lainnya; Game Publishing: merilis game sendiri, yaitu ShellFire; Event Kompetisi: Indonesian Games Championship, DG Leagues (amatir, kampus, profesional), Pembinaan Tim Profesional Game AoV, Mobile Legends & PUBG, kerjasama dengan event kompetisi tingkat regional dan internasional: Vainglory VG8 SEA Summer Cup dan PvP eSports Championship (APAC).

Dari berbagai layanan itu, Auliya mengaku, pendapatan yang dihasilkan dari penyediaan jasa game Telkomsel mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu tumbuh 300% sejak 2015. Maka, Telkomsel akan terus mendukung dan mengembangkan industri game di Indonesia. “Telkomsel bekerjasama dengan pemerintah (Bekraf) dan Kemenpora serta berbagai mitra penting: Asosiasi Game Indonesia, Indonesia eSports Association, dan mitra lokal game developer ataupun publisher lainnya,” paparnya. Selain itu, juga bekerjasama dengan berbagai mitra media game, payment gateway, tim e-sports profesional, dan komunitas gamers.

Auliya mengatakan, bisnis gaming Telkomsel sebagai perusahaan digital merupakan bisnis yang sangat berkembang pesat dalam dua tahun terakhir. Saat ini menjadi salah satu fokus utama Telkomsel sebagai sumber pendapatan baru. Ia juga mengklaim hanya Telkomsel satu-satunya operator seluler di Indonesia yang fokus dan dari awal turut mendorong, membantu, mendirikan, dan memperkenalkan industri game Indonesia di kancah internasional.

Ke depan, Telkomsel akan terus mengembangkan bisnis digital serta ekosistem digital untuk memperluas jangkauan berbagai macam layanan digitalnya. Terbentuknya ekosistem digital menjadi fondasi utama Telkomsel untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang sukses, serta untuk membangun Indonesia Digital.

Dukungan Telkomsel pada perkembangan industri game di Indonesia diakui Titan Tjahjono, Manajer Operasional Game Indofun, perusahaan pengembang game yang berdiri sejak 2015. Menurut Titan, para developer game tahu, dulu mereka menghadapi kendala dalam menjual senjata, mata uang, atau game item lainnya karena gamer harus menggunakan kartu kredit atau membeli vocer di minimarket. Padahal, agar game mereka lebih cepat maju, gamer harus membeli beragam item tersebut. “Kita tahu kan di Indonesia pemilik kartu kredit hanya 4-5%, sedangkan pemain game rata-rata usianya 18-25 tahun yang belum memiliki kartu kredit,” katanya. Telkomsel menjadi operator pertama yang serius menggarap industri ini sehingga memungkinkan pembelian beragam game item jadi lebih mudah, yaitu melalui pulsa ponsel.

Titan juga melihat keseriusan Telkomsel karena operator seluler dari Grup Telkom ini bukan saja menyiapkan payment, tetapi juga membangun komunitas, wadah yang bagus untuk para gamer dan pengembang game berkompetisi. Ia juga berharap, Telkomsel bisa lebih kuat lagi mendukung pengembang-game lokal.(*)

Herning Banirestu dan Dede Suryadi

Riset: Hendi Pradika

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved