Management Trends

Tokio Marine Gandeng Bank of China untuk Distribusi Bancassurance

Tokio Marine Gandeng Bank of China untuk Distribusi Bancassurance

PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) menggelar kerja sama strategis dalam mengembangkan jalur distribusi bancassurance dengan Bank of China cabang Jakarta (Bank of China). Kerja sama tersebut dikukuhkan dengan peluncuran produk bancassurance, Maximum Investment Plan (MIP) dan Maximum Investment Plan Plus (MIP Plus) di Puri Asri 1, Le-Meridien Hotel, Jakarta, Jumat kemarin (5/5). Melalui kerja sama ini, seluruh nasabah Bank of China di Jakarta akan mendapatkan fasilitas serta kemudahan untuk memiliki layanan proteksi diri pada perusahaan asuransi yang terpercaya.

KiKa: Du Qiqi dan Tam Chee Kong berfoto usai pendatanganan kerja sama bancassurance.

“Kerja sama dengan Tokio Marine Life Insurance Indonesia ini akan memberikan solusi proteksi yang baik bagi para nasabah Bank of China. Nasabah kami nantinya akan memiliki lebih banyak pilihan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan finansialnya,” jelas Assistant Country Manager Bank of China, Du Qiqi.

MIP dan MIP Plus merupakan produk asuransi jiwa unit link yang dirancang khusus untuk memberikan proteksi maksimal kepada para nasabah. Terutama untuk produk MIP Plus dengan besaran premi yang tidak dibatasi membuat masabah juga bebas memilih level proteksinya. Selain itu, perbedaan MIP dengan MIP Plus adalah pada perbedaan besarnya persentase alokasi total premi untuk investasi dan besaran premi tahunannya. Alokasi investasi yang ditetapkan pada MIP Plus lebih besar 10% dari produk MIP.

Sementara Presiden Direktur PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Tham Chee Kong, memaparkan, kerja sama yang dijalin pihaknya dengan Bank of China sangat penting untuk semakin memperluas pemasaran produk keuangan terbaik kepada masyarakat di Indonesia melalui jalur distribusi bancassurance. “Kami gembira karena kedua produk kami MIP dan MIP Plus dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia. Melalui produk ini kami dapat membantu Nasabah untuk memberikan solusi proteksi diri mereka secara lebih baik,” ungkapnya.

Chee Kong menambahkan, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling konsisten di dunia dalam dekade terakhir, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk keuangan yang inovatif terus meningkat. Hal ini didukung oleh meningkatnya kelas menengah yang mulai memiliki pemahaman dan kesadaran berinvestasi. Karena itu menurutnya kebutuhan investasi dan proteksi diri akan terus meningkat sejalan dengan jumlah kelas menengah yang sangat besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Indonesia. “Produk Bancassurance sangat cocok dengan karakter dan kebutuhan nasabah di Indonesia yang menyukai produk keuangan yang sederhana dengan keuntungan optimal,” imbuh Chee Kong.

Premi bancassurance sendiri diprediksi oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) akan tumbuh pesar di tahun 2017 ini. Tutup tahun 2016 lalu, kinerja industri asuransi jiwa semakin memperlihatkan kemajuan pertumbuhan industri yang baik juga seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang berangsur membaik. Industri asuransi jiwa mencatat kinerja yang kuat sepanjang tahun 2016. Secara keseluruhan total pendapatan industri asuransi jiwa mengalami peningkatan di atas 50%, dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved