Trends

Tol Cisumdawu Dinilai Akan Dongkrak Lalu Lintas Barang Industri di Jawa Barat

Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengebut pengerjaan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat agar bisa dioperasikan sebagian sebelum akhir tahun ini.

Proyek jalur bebas hambatan sepanjang 61 kilometer itu ditargetkan bisa mendongkrak pergerakan barang dari tiga daerah pusat industri, yaitu Cirebon, Subang, dan Majalengka, serta menjadi salah satu penunjang super koridor Pantai Utara Jawa.

Kepala Badan Pengatur Jalan Kementerian PUPR, Danang Parikesit, mengatakan setidaknya dua seksi pertama ruas tersebut ditargetkan kelar pada kuartal IV 2020. “Pertama seksi 1 dan 2 yang merupakan porsi pemerintah, bila memungkinkan sekaligus seksi 3,” ucapnya kepada Tempo, Selasa 18 Agustus 2020.

Ruas Cisumdawu resmi masuk jajaran proyek strategis nasional (PSN) sejak 2018 lalu, melalui Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018. Ruas yang investasinya menembus Rp 8 triliun ini diproyeksikan menjadi jalan tembus trafik barang dari sejumlah PSN Jawa Barat lainnya, seperti Pelabuhan Patimban di Subang dan Bandara Kertajati di Majalengka.

Dalam pengembangannya, pemerintah kebagian menggarap kontruksi seksi 1 dan seksi 2 sepanjang 29 kilometer, sedangkan seksi 3 – 6 sejauh 32,8 kilometer dikerjakan oleh konsorsium PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

Menurut Danang, pemerintah hanya perlu merampungkan sisa urusan lahan yang menghambat pengerjaan Seksi 1 dan 2 yang memanjang dari Cileunyi hingga Sumedang. Hal serupa pun terjadi pada Seksi IV Cimalaka – Legok. “Tugas badan usaha sudah sesuai schedule,” tuturnya.

Para pengusaha logistik pun sudah tak sabar menunggu rampungnya pengerjaan Jalan Tol Cisumdawu. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita, sempat mengatakan jalur itu akan mendongkrak lalu lintas barang dari berbagai industri Jawa Barat.

“Segitiga emas Cirebon, Subang, dan Majalengka kini cocok menjadi pusat industri otomotif dan high tech,” ujarnya.

Sektor tersebut, menurut dia, menjadi pesaing utama bisnis tekstil yang belakangan bergeser ke Jawa Tengah. “Jika sukses jadi pusat industri, potensi bisnis tiga kawasan itu bisa minimal Rp 20 triliun per tahun,” katanya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved