Trends

Transaksi Total Volume KPF Tembus di Atas 400 Ribu Lot

Ki – ka: Div. SPI & Kepatuhan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Sarah Syauqina Nurizqi; Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Produk PT. Bursa Berjangka Jakarta Lukas Lauw, Pimpinan Cabang KPF (Kontak Perkasa Futures) Bali A. Prajnametta Mulia saat temu wartawan di Kuta.

Sepanjang kuartal III 2019, PT Kontak Perkasa Futures (KPF) berhasil membukukan volume transaksi sebesar 445.669 lot, naik 9,89% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 10,01% menjadi 412.137 lot, dan hasil volume transaksi multilateral (komoditi) yang naik 8,49% menjadi 33.532 lot.

Pertumbuhan positif ini, menurut Direktur Utama PT Kontak Perkasa Futures, Parlindungan Simanjuntak, tak lepas dari dukungan kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada emas, kakao dan olein. Pertumbuhan jumlah nasabah baru juga terjadi seiring kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap jasa investasi berjangka dan sebagai hasil upaya perseroan memberikan layanan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

“Nasabah adalah mitra terdekat selama ini. Sehingga, fokus strategi kami senantiasa melihat kebutuhan nasabah yang dinamis sehingga dapat menjadi mitra investasi terbaik untuk mereka,” ungkap Parlindungan.

Terkait rapor positif pada volume transaksi KPF, Parlindungan mengatakan bahwa kinerja KPF dari tahun ke tahun selalu bergerak tumbuh secara konsisten dengan dukungan nasabah dan self regulatory organization (SRO).

Dari laporan Perseroan tercatat total nasabah baru KPF hingga akhir September mencapai 1.715 nasabah, mengalami peningkatan sebesar 18.85% dibandingkan kuartal III tahun 2018 yang sebanyak 1.443 nasabah baru. Berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta, KPF saat ini menempati urutan nomor empat dari lima perusahaan pialang berjangka terbesar nasional.

KPF juga telah memfasilitasi sistem transaksi perdagangan berjangka dengan SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang telah disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta. Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.

Di samping SITNA, saat ini KPF juga menyediakan fasilitas registrasi online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android. Sistem ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi secara real time.

Kinerja KPF Bali juga mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang Januari hingga Juni 2019. Total volume transaksi mencapai 96.436 lot atau meningkat 22,18%. Untuk pertumbuhan nasabah baru mencapai 19,66% menjadi 560 nasabah. Hasil pencapaian itu ditopang oleh semakin tingginya minat para nasabah di Bali untuk berinvestasi di perusahaan pialang berjangka.

“Selama ini kami terus melakukan sosialisasi dengan tim marketing kepada para calon nasabah. Bali memiliki nasabah potensial yang lumayan banyak. Karena sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengusaha di bidang parawisata, dan pertanian, sehingga dari sisi skala ekonomi mereka merupakan target potensial untuk perusahaan pialang berjangka,” ungkap A. Prajnametta Mulia, Pimpinan Cabang KPF Bali dihadapan wartawan di Kuta, Jumat (21/11).

Menjelang akhir tahun 2019, Metta optimistis dapat menambah jumlah nasabah baru lebih banyak dengan target mencapai 670 nasabah. Langkah yang dilakukan, selain direct contacting dan selling, juga edukasi yang berkelanjutan. “Secara khusus, sebagai program ke depan kami juga berencana mengunjungi sejumlah kampus untuk menjalankan program Futures Trading Learning Centre (FTLC) bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia,” jelasnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved