Management Trends

Transformasi BTPN Syariah Wujudkan Ekosistem Digital Syariah Masyarakat Inklusi

Transformasi BTPN Syariah Wujudkan Ekosistem Digital Syariah Masyarakat Inklusi

Tepat sewindu perjalanan menjadi Bank Umum Syariah dalam melayani masyarakat pra dan cukup sejahtera, PT Bank BTPN Syariah Tbk. terus melakukan berbagai inisiatif transformasi mewujudkan ekosistem digital syariah bagi masyarakat inklusi khususnya perempuan unbankable.

Upaya ini dilakukan untuk beradaptasi terhadap kebutuhan nasabah yang terus naik kelas. Salah satunya meningkatkan peran Mitra Tepat, agent banking sebagai perpanjangan tangan bank untuk melayani langsung kebutuhan nasabah di sentra-sentra komunitas nasabah.

Para Mitra Tepat ini didukung oleh aplikasi yang mudah digunakan untuk melakukan pelayanan setor dan tarik tunai, membuka rekening hingga melayani transaksi nasabah lainnya, seperti membeli pulsa dan membayar tagihan, termasuk layanan e-commerce untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, bagi nasabah yang telah bertumbuh, bank tidak hanya memberikan akses keuangan dan ilmu pengetahuan, namun juga akses terhadap kebutuhan persediaan barang.

Seiring dengan berjalannya waktu, yang mana pemberdayaan menjadi salah satu kekuatan utama pelayanan, bank ini pun bertransformasi untuk menyusun program pemberdayaan yang semakin inovatif melalui Tepat Daya Platform, sebuah platform yang memberikan akses bagi nasabah untuk belajar mandiri mengenai ilmu kewirausahaan serta platform bagi siapapun yang terpanggil untuk turut serta dalam program pemberdayaan BTPN Syariah sebagai seorang kontributor atau disebut Sahabat Daya.

Untuk mewujudkan mimpi nasabah pembiayaan yang semakin beragam, BTPN Syariah juga melihat perlunya berkolaborasi untuk mendapatkan akses persediaan dan memperluas akses pasar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk BTPN Syariah Venture Capital (VC). Melalui anak usaha ini, BTPN Syariah akan lebih mudah berkolaborasi dengan partner-partner strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depannya.

Sebagai implementasinya, pendanaan perdana jatuh kepada startup platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga di kota tier 3-4 di pedesaan. Para nasabah BTPN Syariah yang telah melek teknologi lebih dulu dapat mengakses kebutuhan persediaan dan menjual produk mereka di aplikasi Warung Tepat yang telah terafiliasi dengan star up tersebut. Ini adalah bagian dari langkah-langkah transformasi anak perusahaan BTPN itu untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sesuai aspirasi bank untuk menciptakan sharia digital ecosystem for unbanked.

“Kami terus berupaya untuk bertransformasi melalui berbagai inovasi – inovasi yang adaptif dan tepat menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah , memastikan kehidupan mereka tumbuh menjadi lebih baik dan berarti. Tentunya bagi BTPN Syariah ini menjadi ikhtiar dan fokus kami dalam mewujudkan aspirasi besar yakni, Sharia Digital Ecosystem for Unbanked. Kami meyakini bahwa upaya-upaya ini juga diharapkan semakin membuka peluang lebih luas lagi dalam melayani masyarakat inklusi di pelosok Indonesia secara berkelanjutan,” ucap Arief Ismail, Direktur BTPN Syariah.

Hingga Juli 2022, BTPN Syariah telah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga Rp 11,8 triliun, menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,1 triliun dengan menjaga rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF nett) sebesar 0,2%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 48,4%. Total aset tumbuh 16% menjadi Rp 20,1 triliun dan mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar.

Dibentuk melalui proses konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta dan spin off Unit Usaha Syariah BTPN pada 14 Juli 2014, BTPN Syariah menjadi Bank Umum Syariah ke -12 di Indonesia. Hingga sekarang, BTPN Syariah tercatat sebagai satu-satunya bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut ‘unbankable’, karena tidak memilki catatan keuangan dan dokumentasi legal.

BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu berusahan membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani segmen tersebut.

Sampai sekarang, bank syariah ini hanya memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia, 49 Kantor Fungsional Operasional, namun memiliki 12.000 karyawan yang menjemput bola di hampir 70% total kecamatan di Indonesia, yang secara langsung melakukan program pemberdayaan keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah.

Bank ini mengajarkan 4 perilaku unggul pemberdayaan yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS), oleh karyawan yang biasa disebut Melati Putih Bangsa sebagian besar lulusan SMA terlatih dengan jabatan sebagai Community Officer Bank. Sebagai bank yang juga menghimpun dana, saat ini, terdapat sekitar 20.000 nasabah sejahtera yang menyimpan dana di BTPN Syariah dan dilayani oleh personal banker profesional, dimana, hampir 100% dana yang ditempatkan disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif yang mencapai 4,1 juta nasabah aktif.

Perubahan dampak sosial nasabah juga diukur setiap tahunnya, di antaranya probabilitas kembali ke garis prasejahtera, penurunan persentase anak bersekolah, peningkatan kemampuan mencicil pembiayaan dan menabung. Ini menunjukan peningkatan pendapatan keluarga. Metode dan alat survei yang dipilih merupakan alat yang berlaku internasional dan memiliki kredibilitas yang baik, tapi tetap mudah dalam pengimplementasiannya yaitu PPI (Poverty Probability Index) dari IPA (Inovative for Poverty Action). Keyakinan untuk ‘Do Good Do Well’ (berkinerja baik sekaligus memiliki dampak sosial yang nyata) inilah, yang membuat seluruh insan di BTPN Syariah memiliki satu identitas yang sama, yaitu #bankirpemberdaya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved