Marketing Management Trends zkumparan

Transformasi Ramayana Dongkrak Penjualan dan Harga Saham

Transformasi Ramayana Dongkrak Penjualan dan Harga Saham

Ramayana melakukan transformasi sejak tiga tahun terakhir. Tahun 2016, perusahaan melakukan rebranding dengan mengusung kampanye berjudul #KerenHakSegalaBangsa. Kampanye tersebut salah satunya diwujudkan melalui iklan.

Jane Melinda Tumewu, Vice President Director PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. mengklaim bahwa melalui hal tersebut, Ramayana menjadi retail konvensional pertama yang menerapkan konsep digital marketing. “Kami sempat vakum dari dunia periklanan. Pertama kali saya mencari sutradara iklan yang menarik di Google. Saya telepon dia pribadi untuk membuat film bersama.,” jelasnya.

Selama tahun 2016 sampai sekarang, Ramayana melakukan rebranding. Jane mengklaim, Ramayanan adalah ritel pertama yang mengadopsi digital marketing, karena kompetitor lebih berat iklan di televisi. SedangkanRamayan menekuni dengan serius di Youtube dan Instagram.

Begitu masuk Youtube, tahun pertama Ramayana sangat puas dengan tema Hak Segala Bangsa, Lalu, tahun kedua Ramayana berusaha anti-mainstream, membuat tema yang menyentuh. Untuk tahun ketiga, membuat iklan yang surprising, maka dipilihlah tema komedi namun tetap mengandung sisi keluarga. Hal itu tidak terlepas dari Ramayana yang ingin merepresentasikan keluarga.

Hasil dari transformasi tersebut sudah terlihat. Tahun 2018 adalah tahun dengan revenue tertinggi Ramayana selama 40 tahun berdiri. Angkanya mencapai 10,9% lebih tinggi dari tahun 2017 per Januari hingga Juni. Selain itu, harga saham RALS Ramayana naik dari Rp 565 menjadi Rp 1.400 dalam tiga tahun, yang artinya 2,5 kali peningkatan valuasi perusahaan.

Ada banyak strategi transformasi yang dilakukan Ramayana dan berhasil meningkatkan penjualan, seperti inovasi produk, perubahan sistem integrasi, restrukturisasi sumber daya manusia, dan transformasi toko. Digital marketing, khususnya YouTube, merupakan salah satu pilar terpenting di balik suksesnya perjalanan transformasi Ramayana dalam bisnis ritel di Indonesia.

Meskipun tidak hanya beriklan di YouTube, Jane menyatakan bahwa Youtube memberikan respons langsung. Dalam waktu dua jam, akan terlihat real time comments dan awareness seperti apa. Bahkan, dalam hitungan satu hari, sosial media lain akan mengikuti, misalnya mulai viral di berbagai media lain. Hasil YouTube trackable, dan bisa melihat data demografi penonton iklan.

“Kami percaya kunci rahasia dari keberhasilan digital marketing adalah mengetahui dengan baik yang diinginkan pasar. Siapa pun bisa membeli viewers. Namun, hanya perusahaan yang mengenal dengan baik identitas dirinya dan pasar yang mampu menjalin engagement tinggi dengan pasar, pada akhirnya berpengaruh terhadap pertumbuhan kinerja perusahaan. Pada 2018, iklan kampanye Ramadan kami, hampir setengah dari total views merupakan viewers organik,” ungkap Jane.

Saat ini Ramayana sudah memiliki 119 toko di 54 kota, serta 15 ribu karyawan di seluruh Indonesia. Untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan, Ramayana secara rutin mengadakan acara di gerainya, seperti nonton bareng film. Untuk pemasaran online, Ramayana bekerja sama dengan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved