Marketing Trends

Tren Traveling Saat Pemerintah Turunkan Tiket Pesawat 15%

Tren Traveling Saat Pemerintah Turunkan Tiket Pesawat 15%
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia mendarat di bandara internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Aceh (foto: dok).

Harga tiket pesawat yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir untuk penerbangan semua rute menjadi tantangan pemerintah dalam memulihkan sektor pariwisata nasional. Banyak pihak, mengeluhkan kondisi tersebut dan berharap tiket pesawat turun.

Di tengah perbincangan itu, pemerintah dan maskapai penerbangan mulai menurunkan harga tiket pesawat sejaj Agustus lalu. Tentunya, ini membawa angin segar bagi travelers dan industri travel Tanah Air.

“Sebelumnya, kami melihat peningkatan harga tiket pesawat paling tinggi pada Juli. Jika dibandingkan dengan akhir tahun 2021, harga tiket pesawat naik 40% hingga 50%. Sedangkan jika dibandingkan pada awal tahun 2022, harga tiket pesawat naik 50% hingga 60%,” ungkap Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja di Jakarta dalan keterangan resmi (26/9/2022).

Pegipegi mencatat adanya kenaikan 50% untuk pemesanan tiket kereta api dan bus pada bulan Juni hingga Juli 2022 jika dibandingkan periode Januari-Maret 2022. Adapun tujuan favorit yang dipilih pelanggan saat memesan tiket kereta api adalah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bekasi, Purwokerto, Surakarta dan Malang. Sedangkan untuk tujuan favorit bus dan kendaraan travel adalah Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Tangerang, Malang, Bandar Lampung, dan Solo.

Namun, ketika pemerintah dan maskapai penerbangan mengupayakan penurunan harga tiket pesawat, Pegipegi mencatat penurunan harga tiket pesawat di kisaran lima hingga 15%. Ada juga yang mengalami penurunan harga hingga 25%. “Hampir seluruh maskapai penerbangan terlihat memberlakukan penurunan harga tiket pesawat, seperti Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, NAM Air, dan Sriwijaya Air,” kata Ryan menambahkan.

Adapun destinasi internasional yang paling banyak menjadi tujuan perjalanan adalah sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Selain destinasi Asia Tenggara, para travelers juga mulai melirik destinasi negara di wilayah Asia Timur, Eropa dan Australia, seiring relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan di berbagai negara kawasan tersebut.

Di sisi lain, Ryan mengungkap adanya kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini tentu mendorong masyarakat berpikir ulang untuk traveling karena kebijakan ini berpengaruh pada alokasi anggaran masyarakat dalam kebutuhan traveling.

Meski demikian, pihaknya melihat permintaan kebutuhan pemesanan tiket transportasi dan akomodasi untuk wisata masih berada di level yang tinggi secara month on month, yang salah satu kemungkinannya ditopang kebijakan penurunan harga tiket pesawat. “Kami tetap optimis tren traveling masyarakat akan terus bertumbuh hingga akhir tahun ini,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved