Trends zkumparan

Triwulan I/2018 Laba Bank BTN Naik, tapi Masih di Bawah Target

Maryono Direktur Utama Bank BTN (keempat dari kiri) bersama direksi PT Bank BTN disela-sela Paparan Kinerja Triwulan I/2018 di Kantor Pusat Bank BTN

Tahun ini PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencanangkan pertumbuhan laba naik sekitar 25%. Dalam paparan Kinerja Bank BTN Per 31 Maret 2018, Direktur Utama Bank BTN Maryono menjelaskan laba bersih Bank BTN sekitar Rp 684 miliar hingga akhir Maret 2018 atau naik 15,13% yoy dibanding tahun yang sama periode sebelumnya (Rp 594 miliar).

Diakui Maryono, pencapaian tersebut masih berada di bawah target pertumbuhan laba yang diharapkan naik sekitar 25% selama 2018. Mengingat pada kuartal pertama tahun ini ada penurunan transaksi properti, dan biasanya akan kembali meningkat puncak pada kuartal III dan IV.

Penyebab lain, pertumbuhan kredit pada kuartal pertama tahun ini hanya mencapai 19,34% yoy atau naik dari Rp 169,68 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp202,5 triliun. Padahal, target pertumbuhan kredit yang dipatok adalah 22%-24%.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank BTN sukses mencatatkan peningkatan, sebesar 23,54%, dari Rp 157,41 triliun pada triwulan I/2017 menjadi Rp 194,48 triliun per triwulan I/2018.

Maryono memproyeksikan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun nanti akan melaju sesuai target. Hal ini ditopang oleh penjualan hunian yang akan tumbuh akibat permintaan yang masih tinggi. Selain itu, Bank BTN terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah yang akan meningkatkan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan.

Hingga 31 Maret 2018, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 278.262 unit rumah, senilai Rp24,25 triliun. Realisasi penyaluran tersebut telah mencapai 37,1% dari total target dukungan Bank BTN terhadap Program Satu Juta Rumah yakni sebanyak 750.000 unit rumah pada 2018.

Realisasi dukungan atas Program Satu Juta Rumah tersebut terdiri atas penyaluran KPR Subsidi sebanyak 44.407 unit senilai Rp 5,36 triliun, KPR Non-Subsidi sebanyak 12.811 unit senilai Rp 4,27 triliun, kredit konstruksi untuk rumah subsidi sebanyak 131.801 unit senilai Rp 3,66 triliun dan penyaluran kredit konstruksi untuk rumah non-subsidi sebanyak 89.244 unit senilai Rp 10,96 triliun.

Ia optimis akan mampu mencapai target pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, mengingat DPK terus mencatatkan peningkatan dan bisa mengimbangi target pertumbuhan kredit pada akhir tahun nanti akan tumbuh lebih dari 20%.

Sedangkan dari Pertumbuhan kreditnya mencatatkan kenaikan dari Rp169,68 triliun pada triwulan I/2017 menjadi Rp202,5 triliun atau tumbuh 19,34% yoy pada triwulan I/2018.

Pertumbuhan ini pun jauh di atas rata-rata capaian industri perbankan nasional. OJK mencatat penyaluran kredit perbankan nasional hanya naik 8,3% yoy per Februari 2018.

Sementara itu, dari kredit perumahan menguasai sekitar 91,09% dari total kredit, menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pembiayaan Bank BTN. Per triwulan I/2018, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 20,32% yoy dari Rp 153,31 triliun menjadi Rp 184,46 triliun. Kredit non-perumahan pun naik 10,17% yoy dari Rp 16,37 triliun menjadi Rp18,03 triliun pada akhir Maret 2018.

Untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, Bank BTN mencatat kenaikan terbesar atau tumbuh sebesar 32,96% yoy menjadi Rp 79,14 triliun per triwulan l I/2018. Kemudian, KPR non-subsidi naik 12,24% yoy menjadi Rp 69,8 triliun, kredit konstruksi tumbuh 17,85% yoy menjadi Rp 27,03 triliun, dan kredit perumahan lainnya menjadi Rp 8,48 triliun pada akhir Maret 2018.

Di segmen kredit non-perumahan, kredit komersial naik paling tinggi sebesar 15,47% yoy menjadi Rp 14,07 triliun per triwulan I/2018. Pada periode yang sama, posisi kredit konsumer tercatat senilai Rp 3,96 triliun.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved