Management Trends

Unilever Siapkan SDM Hadapi Era VUCA

Unilever Siapkan SDM Hadapi Era VUCA

Head of HR for Customer Development, Finance, Human Resources, IT and Employer Branding PT Unilever Indonesia Tbk., Nanang Chalid.

PT Unilever Indonesia Tbk.melakukan rekrutmen talent terbaik untuk meningkatkan SDM menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).

Perpindahan kantor Unilever ke BSD bertujuan untuk membangun kembali image perusahaan dan interaksi antara pekerja, work place dalam menentukan kolaborasi dengan berbagai divisi. Hal ini dilakukan untuk re-energize Unilever yang telah 84 tahun usianya.

Program Management Trainee atau Unilever Future Leaders Programme (UFLP) diciptakan bersinergi bersama program internship yang merekrut sekitar 50 orang. Menurut Head of HR for Customer Development, Finance, Human Resources, IT and Employer Branding PT Unilever Indonesia Tbk, Nanang Chalid, ini menjadi cara Unilever merekrut generasi masa kini agar perusahaan tetap relevan.

Perekrutan UFLP dalam bentuk game dapat menilai behavior yang dinilai dari algoritma game tersebut. Metode rekruitmen ini sangat netral dan memberikan kesempatan yang sama untuk semuanya.

Bagi Nanang, Unilever secara global memperkenalkan Connected 4 Growth (C4G) yang merupakan inisiatif yang fokusnya lebih mengubah cara bekerja kita sebagai perusahaan. “Melalui Connected 4 Growth dibentuklah perusahaan-perusahaan kecil yang dapat memberikan kekuasaan untuk meluncurkan suatu brand. Dari sini dapat juga mengakomodir keinginan untuk berkolaborasi dengan siapa dan mengeluarkan jenis produknya,” ujarnya.

Ini menjadi cara Unilever untuk berjalan cepat memberikan nilai tambah pada konsumen. “Bukan cara perampingan, tetapi bagaimana cara yang lebih efektif dan juga terkoneksi antara beberapa pihak yang berkepentingan di dalam satu hal,” tambahnya.

Masalah transparansi perusahaan, Unilever salah satu pionir yang memberikan akses internal kepada karyawannya. Unilever membekali karyawan dengan gadget yang terkoneksi dengan intranet perusahaan. “Melalui intranet juga terdapat fitur ‘access my total rewards’. Dari situlah mereka bisa mengetahui elemen pengajian. Kami memberikan transparansi 100% untuk mengetahui elemen apa saja. Dengan adanya transparansi ini merupakan hal yang positif karena karyawan mengetahui dengan jelas apa saja yang mereka dapatkan selain gaji,” ungkap Nanang.

Selain itu, Unilever memudahkan hidup karyawan hamil dengan memberikan cuti melahirkan selama 4 bulan. Fasilitas seperti day care juga diberikan bagi ibu yang bekerja sehingga bisa membawa anaknya ke kantor. Fasiltas ini diwujudkan untuk memudahkan hidup karyawan, sehingga mereka bekerja juga dapat lebih fokus.

Adanya Unilever Suistanable Living Plan (USLP) juga membuat pekerjaan makin menginspirasi karena elemen yang dibangun Unilever untuk menjadi kompetitif dengan tidak hanya menawarkan gaji dan karir. Mereka tidak hanya bekerja untuk company, tetapi company berusaha untuk membuat hidup lebih baik.

USLP diluncurkan pada 2012 untuk merespon VUCA sebagai strategi meningkatkan bisnis dan memberikan dampak yang positif untuk lingkungan. “Lewat USLP, Unilever mempunyai satu strategic framework sebagai paparan untuk melakukan kegiatan dari yang sifatnya operasional yaitu bagaimana mereka mengelola brands dan mengomunikasinya kepada konsumen. Bisa dikatakan USLP menjadi panduan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan,” ujarnya.

Fokus utama USLP yaitu meningkatkan derajat kesehatan, nutrisi, kebersihan dari tempat masyarakat berada, pertumbuhan bisnis pada 2020, dan mengurangi dampak terhadap lingkungan yang berkaitannya dengan pengurangan emisi, penghematan air dan juga pengurangan dampak sampah. Selain itu, Unilever juga berusaha meningkatkann derajat kehidupan mereka yang terlibat dalam mata rantai produksi Unilever.

Mengenai aspirasi karyawan juga dapat langsung disampaikan. Diskusi rencana kerja, aspirasi karir dan lainnya dapat langsung dilakukan dengan kepala divisi. Unilever juga memiliki individual development plan yaitu rencana pengembangan individu sebagai bentuk jawaban atas prestasi karyawan untuk dapat menjadi kepala divisi dalam waktu lima tahun.

“Mereka dan kepala divisinnya akan menarik garis, apa yang harus dikembangkan dan membentuk plan untuk lebih fokus ke tujuan yang ingin dicapai,” ungkapnya. Lewat program-program yang dibentuk, Unilever mendapatkan talent yang cukup majemuk dan global.

Program USLP ini meyakinkan manajemen Unilever sebagai strategi kuat. USLP ini cukup unik karena tidak ada perusahaan consumer good lainnya, sejelas, setegas dan seberhasil yang dilakukan Unilever.

Reportase: Sri Niken Handayani


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved