Trends

Upaya BNI Gairahkan UMKM Mompreneur

Foto : dok.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menjadi berkah bagi pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan para UMKM ini membuktikan diri sebagai bisnis yang tahan banting, bahkan menjadi penyelamat ekomnomi keluarga.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam talkshow HUT ke-74 BNI yang bertemakan ‘Satukan Energi untuk Indonesia di Era Newormal’, secara umum tren ekonomi justru bergerak ke arah ekonomi domestik dimana peran ibu rumah tangga para mompreneur makin dominan. Apalagi teknologi terus berkembang dan memberikan kesempatan yang sama bagi para mompreneur untuk bisa bersaing di dunia usaha.

Saat ini, 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan sebagian besar merupakan perempuan atau kaum ibu yang berkembang, berdagang lewat media sosial, itulah salah satu contoh bagaimana justru para perempuan sekarang yang mengambil alih.

Pembicara lain dalam talkshow tersebut, adalah musisi yang juga pengusaha kecantikan, Maia Estianty mengaku pernah merasakan pahit getir merintis bisnis online. Diakui Maia, skema kredit berbunga ringan bagi UMKM seperti yang ditawarkan BNI merupakan program yang dinanti oleh pelaku usaha.

Ia menambahkan, bisnis online adalah bisnis yang sangat baru dan menjanjikan apalagi dengan jumlah follower-nya yang mencapai jutaan. Wanita yang akrab disapa bunda Maia ini menuturkan, di masa pandemi ini bisnis Skin Care yang ia mulai sejak tahun 2015 omsetnya tidak terdampak.

Maia mengaku bahwa bisnis online melalui media sosial sangat menguntungkan, bahkan bisa menopang biaya hidupnya dan anak-anak. Karena itu dia menyarankan agar mereka mengikuti jejaknya. “Jangan cuma jadi musisi aja, ya kalau bisa juga berbisnis apalagi kalian punya media sosial yang platform yang begitu besar.

Diakui Tambok P. Setyawati, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.,peran perempuan di dunia usaha khsusnya UMKM terus meningkat. Meski ditengah pandemi Covid -19, para ibu terus melakukan aktivitas usahanya dari rumah sambil menjaga anak dan menjaga kesehatan untuk membantu serta menopang kebutuhan keluarga.

Ia menambahkan, BNI berkomitmen membangun UMKM yang kokoh bersama pemerintah dengan tidak hanya melakukan pembiayaan terhadap UMKM tapi juga melakukan pendampingan. “Pembiayaannya ini benar-benar bertahap sesuai dengan perkembangan nasabah. Jadi kalau nasabah pemula yang masih usahanya belum feasible, kami bisa lakukan pembiayaan yang benar-benar ringan melalui program CSR,” katanya.

Diakui Tambok, tahun ini pertumbuhan jumlah debitur UMKM BNI mencapai 32%. Bila tahun 2015 jumlah debitur UMKM hanya 97 ribu, hingga Juni 2020, jumlah debitur BNI mencapai 280 ribu.

Saat ini ada sekitar 62 juta unit UMKM yang mempekerjakan sekitar 116 juta orang. Artinya, lebih dari 80% peran tenaga kerja Indonesia ada di sektor UMKM. Selama Covid-19 antara Maret – Mei, BNI fokus membantu debitur dengan memberikan keringanan pembayaran bunga agar mereka mampu bertahan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved