Trends zkumparan Covid 19

Upaya IMPC dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19

Phillip Tjipto, Kepala Pengembangan Bisnis IMPC
Phillip Tjipto, Kepala Pengembangan Bisnis IMPC.

Di tengah keterbatasan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis di garis depan penanganan wabah Covid-19, PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) tak mau berpangku tangan. Perusahaan yang dikenal sebagai produsen atap dan bahan bangunan berbahan polikarbonat ini memodifikasi fasilitas produksinya untuk membuat face shield secara massal.

Face shield berupa pelindung wajah transparan yang memblokir wajah dan mata dari kontak dengan cairan merupakan peralatan penting bagi petugas medis. Ide awal pembuatan face shield di lingkungan perusahaan ini dicetuskan oleh Phillip Tjipto, Kepala Pengembangan Bisnis IMPC. Dikonfirmasi soal ini, Phillip mengaku terinspirasi oleh beberapa perusahaan global yang menggeser lini produksinya untuk keperluan medis, seperti Nike, Ford, dan 3M yang memproduksi face shield, serta General Motors dan Dyson yang memproduksi ventilator.

Menurut Phillip, keputusan manajemen perusahaan mengalihkan fasilitas produksinya untuk membuat face shield dan alat-alat penunjang kesehatan lainnya berlangsung cukup cepat. Ia menuturkan, inisiatif ini muncul pada 24 Maret 2020, ketika pihaknya mengetahui bahwa tenaga medis di Indonesia kekurangan face shield dan kualitas produk impor masih kurang bagus. “Dua hari berikutnya kami sudah menyiapkan sampel dan keesokan harinya sudah mulai produksi,” cerita Phillip kepada SWA melalui fasilitas video conference.

Pekerjaan assembling atau perakitan face shield ini dilakukan oleh anak usaha IMPC, PT Kreasi Dasatama. Menurut Philip, perusahaannya tidak perlu menyediakan investasi yang besar, sebab hanya mengalihkan sebagian besar peralatan mesin dan tenaga kerja untuk proses produksi face shield tersebut.

Philip mengatakan, pada hari pertama produksi face shield, IMPC bisa menghasilkan 800 unit per hari. “Dalam kurun waktu sekitar satu bulan, kapasitas produksi kami sudah bisa di atas 6.000 face shield per hari,” katanya. Produk APD dari IMPC ini ada yang dijual dan ada yang didonasikan ke beberapa yayasan dan rumah sakit.

IMPC telah mengembangkan beberapa jenis varian face shield yang terbuat dari bahan plastik polikarbonat premium ataupun bahan polipropilena (PP) yang ekonomis. “Untuk pengembangan produk ini, kami melakukan studi dengan produk luar negeri yang menggunakan polikarbonat, seperti di Eropa dan Amerika,” ungkapnya.

Pada aspek desain, pihaknya berupaya mendengarkan setiap umpan balik, mulai dari Kemenkes, BNPB, rumah sakit, hingga kalangan pelaku kesehatan, untuk dapat menciptakan produk yang lebih baik.

Menyadari besarnya risiko yang dihadapi tenaga medis terhadap paparan virus Covid-19, IMPC merasa tak cukup hanya memproduksi face shield, tetapi juga menghadirkan kotak pelindung berupa intubation box dan bilik swab yang bertujuan menciptakan lingkungan yang aman bagi pekerja medis. Selain itu, IMPC juga memperkenalkan protective partition, yang umumnya digunakan sebagai pembatas antara kasir dan konsumen di toko ritel seperti supermarket dan minimarket, serta usaha yang berbasis loket lainnya.

“Di masa yang genting ini, sangatlah penting bagi perusahaan manufaktur untuk terus melakukan inovasi dan beradaptasi secara konstan terhadap perubahan pasar yang drastis,” kata Philip menandaskan.

Pada kesempatan yang sama, Dirut IMPC Haryanto Tjiptodihardjo menyebutkan bahwa IMPC akan terus berinovasi dan berkomitmen memberikan kontribusi dalam memutus rantai penularan Covid-19 dengan produk baru yang dihasilkannya.

“Dalam waktu beberapa bulan ke depan, kami masih akan meluncurkan beberapa varian produk baru khusus untuk penanganan aplikasi antivirus dan bakteri,” kata Haryanto. “Kami senang bisa ikut serta bersama dengan pemerintah dalam melawan pandemi Covid-19 ini,” ia menambahkan. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved