Trends

Upaya Jaga Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi Nasional

RDA kembangkan komoditas jagung

Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional, khususnya meningkatkan perekonomian petani, PT Reitech Diversifikasi Agro (RDA) mengembangkan bisnis agronya ke komoditas jagung. Langkah ini melibatkan petani lokal dan masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan target 2.500 hektar.

Ekspansi di saat pandemi Covid-19 dibutuhkan guna menjaga ketahanan pangan, kepastian pendapatan petani, dan memulihkan ekonomi nasional. Karena di Indonesia, hanya sektor industry pertanian yang mampu tumbuh secara signifikan, sesuai data Kemenkeu sebesar 16,4 persen walaupun kondisi pertumbuhan minus 5,3 persen pada kuartal kedua. “Langkah ini perlu dilakukan swasta sebagai bagian penting dari upaya memulihkan ekonomi nasional. Dari ekspansi 2500 hektar yang ditarget, sudah terealisasi seluas 300 hektar dalam sebulan terakhir,” kata Reiner Rahardja, CEO RDA.

Ia menambahkan dengan adanya wabah Covid-19 ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu pihaknya melibatkan petani secara massif, dan pekerja non pertanian bisa beralih profesi ke pertanian demi meningkatkan taraf hidup. “Tiga kunci ketahanan pangan yakni pertanian, peternakan dan perikanan jika digeluti dengan serius maka akan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan memaksimalkan potensi Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berdaya secara pangan,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya RDA telah mengembangkan lahan pertanian jagung juga di Banten. Kini, garapan lahan diperluas bersama petani lokal di Subang dan Indramayu. “Banyak pengusaha peternakan sapi yang membutuhkan pakan dari jagung silase yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas susu dari sapi perah dan kualitas sapi pedaging, market ini kami garap secara serius untuk gerakan pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan nasional,” katanya.

Dengan model pemberdayaan terintegrasi dari pertanian ke industri peternakan, kualitas akan dijaga secara signifikan di bawah manajemen yang tepat guna. “Itulah mengapa petani tradisional sering mengalami gagal panen. Atau produknya tidak dibeli karena tidak sesuai dengan yang diinginkan peternak. Nah, kami berupaya menekan gap ini sehingga petani punya penghasilan layak dan ekonomi kerakyatan pun terbangun,” katanya.

Melihat kondisi Covid-19 dan turunnya perekonomian nasional, program pengembangan usaha yang dilakukan secara mandiri ini pun dipantau Pemerintah Pusat, dalam kesempatan yang sama, staf Kementerian Keuangan, Lukman Harahap menyatakan agar penguatan daya beli masyarakat dapat terpantau perlu kiranya Pemerintah Pusat mengetahui secara riil yang dilakukan swasta. “Kami berharap inisiasi Reitech Difersifikasi Agro ini dapat dicontoh oleh perusahaan swasta lainnya di seluruh Indonesia,” katanya.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, bahwa dengana danya peran serta swasta, ujian melemahnya ekonomi dan Covid-19 dapat ditanggulangi bersama.

Program pemberdayaan ini menuai reaksi positif dari Gabungan Kelompok Tani setempat. Salah satunya adalah Deden, perwakilan salah satu Gapoktan yang tengah menjalankan program ini . “Saya merasakan adanya antusiasme yang tinggi dari rekan petan, jika sebelumnya para petani di sini hanya menanam dan tak tahu hasilnya akan dijual kemana, kini dengan fokus menanam, hasil panen sudah ada yang menampung, ini solusi rill tingkatkan ekonomi rakyat,” katanya.

Hal senada dikatakan Rasmita, petani yang menerima pemberdayan T Reitech Diversifikasi Agro, bahwa program ini membuat dirinya bersyukur profesi petani kini dihargai. “Kami merasa dihargai, saya bersemangat dan bangga jadi petani, semoga ini jadi salah satu penguat daya tahan pangan kita ke depan,” ujarnya berharap.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved