Pemilihan calon Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) masa bakti 2019-2022 kian memanas. Dari hasil dari verifikasi, ada empat kandidat yang memenuhi syarat yaitu Bagas Adhadirgha (Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP Hipmi), Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP Hipmi), Akbar Buchari (Mantan Ketum BPD Hipmi Sumut), dan Mardani H Maming (mantan Bupati Tanah Bumbu dan Ketua Apkasi).

Berbagai program ditawarkan masing-masing kandidat untuk meraih dukungan dan menduduki posisi puncak Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) masa bakti 2019-2022. Calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Mardani H Maming (mantan Bupati Tanah Bumbu dan Ketua Apkasi) akan memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Selain itu, untuk memenangkan persaingan dalam merebut kursi nomor satu di Hipmi, pria kelahiran Batulicin, 17 September 1981 juga telah menyiapkan konsep “Bersinergi Membangun Ekonomi Daerah”. Pria yang sedang mengenyam pendidikan S3 Ilmu Sosial/Politik, Universitas Airlangga, Surabaya yakin, kolaborasi Pemda dan Hipmi akan bisa mengorbitkan pengusaha-pengusaha lokal di tingkat nasional.

Tidak hanya itu, ia pun melakukan blusukan untuk berkolaborasi dengan Badan Pusat Daerah (BPD) HIPMI di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Aceh dan lain-lain. Diakui Ketua Umum BPD HIPMI Aceh, Rizky Syahputra, deklarasi BPD HIPMI Aceh untuk mendukung pencalonan Mardani H. Maming.

Alasannya, BPD HIPMI Aceh sudah konsisten dari awal mendukung Mardani karena melihat progarm kerja dan visi besar Mardani untuk HIPMI. Selain itu, dari awal hanya Mardani yang menyempatkan bersilaturahmi menyempatkan diri ke Aceh.

“Dari awal saya sudah konsisten mendukung Mardani, terutama terlihat keseriusannya dari upaya merangkul para BPD HIPMI. Hampir seluruh provinsi juga sudah didatangi oleh Caketum Mardani. Mardani memiliki program kerja dan punya visi besar untuk membangun Hipmi,” kata Rizky.

Mardani adalah CEO PT Batulicin 69 dan PT Maming 69, dua perusahaan holding yang membawahi 35 anak perusahaan mulai dari pertambangan mineral, terminal dan pelabuhan khusus batubara, pengelolaan jalan hauling, underpass, transportasi pertambangan, penyewaan alat berat, penyediaan armada kapal, properti, hingga perkebunan.