Management Strategy Trends

Upaya Sasa Inti Hadapi Krisis Akibat Pandemi COVID-19

Rudolf Tjandra Presdir PT Sasa Inti

Rudolf Tjandra, Presiden Direktur dari PT Sasa Inti, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memang mengkhawatirkan, tapi ia ingin karyawan Sasa tetap semangat dan terus menjaga kesehatannya. Bahwa para karyawan Sasa yang pertama harus dilakukan adalah selalu bersyukur bahwa di masa yang sulit ini mereka masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berkarya.

“Sebagai rasa syukur kita, kira-kira kalian sudah melakukan hal baik apa hari ini? Mari kita fokus hanya pada hal-hal yang positif di tengah pandemi ini, supaya energi positifnya menyebar ke siapa saja, daripada kita sibuk dengan berita kematian, sakit bahkan berita hoax,” ujarnya melalui surel yang dikirim ke SWA Online (27/04/2020).

Ia mengajak melihat sisi positif dari pandemi ini, bahwa di tengah pandemi, kita bisa melihat betapa banyak orang baik di sekitar kita yang justru tergerak untuk menolong sesama, memberikan bantuan baik itu uang, tenaga, waktu dan pikiran untuk membantu sesama yang sakit. “Melalui bencana ini juga, kita jadi lebih bisa menghargai kebersamaan dengan keluarga, lebih bisa menahan diri untuk berdiam di rumah, lebih mengenal diri sendiri dan lebih banyak melakukan kegiatan positif saat melakukan ‘social distancing’,” jelasnya.

Rudolf mengajak karyawan untuk optimistis bahwa kita bisa melewati masa sulit ini sebagai pemenang. Melalui basic mentality yang dimiliki Sasa yaitu Sasa Happy Family yang punya ciri khas CARE – Sasa Basic Mentality, sekaranglah waktunya Sasa mengamalkan sikap COURAGE-nya dengan kepedulian bukan hanya kepada sesama, tapi juga kepada lingkungan, dengan melakukan ‘social distancing’ tapi tetap produktif bekerja di rumah dan tidak larut dalam kecemasan tapi kita tetap berkarya.

“Kita sudah banyak menghasilkan produk-produk lezat hasil kerja keras dan dedikasi tim Sasa, yang tentunya masih tersedia di toko-toko modern di sekitar rumah kalian,” ajaknya pada para karyawan Sasa.

ACTION ditunjukkan Sasa melalui banyak aksi nyata bersama karyawan dengan membantu yang terkena dampak COVID 19 dan DBD melalui kegiatan pencegahan seperti pembagian vitamin dan air jahe untuk karyawan setiap hari, pembersihan ruangan kerja, musholla dan lingkungan sekitar pabrik dengan disinfektan. Menyediakan ahli medis untuk bisa bertanya-jawab mengenai COVID di live sosmed Sasa. Serta bersama MNC Sasa juga peduli kepada tenaga medis yang bertugas di lapangan.

RESPECTFUL ditunjukkan dengan menghargai kesehatan orang lain, nyawa orang lain, maka Sasa menerapkan WFH, membagikan masker dan memberikan ijin kepada karyawan yang sakit untuk tidak bekerja di kantor, kita juga saling bahu membahu membantu tim sales dan pabrik supaya kegiatan produksi kita tetap berjalan, dengan menciptakan konten yang menarik untuk saling diposting di sosmed masing-masing, untuk berjualan via online, dalam hal ini setiap karyawan adalah ‘sales’ untuk produk Sasa tentu dengan caranya masing-masing.

ENTHUSIASTIC mari tunjukkan sebagai karyawan Sasa yang penuh semangat, optimis, tidak putus harapan di tengah pandemic ini, melainkan sebaliknya terus produktif dengan menciptakan peluang ide kreatif di bidang kerja kita masing-masing, kalau perlu di masa sulit ini Sasa juga membantu menciptakan peluang kerja bagi saudara-saudara kita yang harus kehilangan pekerjaan karena terdampak covid 19. Kita yakin kita pasti bisa melewati masa sulit ini dengan baik.

“Pada kesempatan ini saya juga memohon maaf kepada suppliers, retailer, customer dan konsumen atas segala ketidak-nyamanannya. Akhir kata mari kita tetap semangat tidak perlu kuatir berlebih, yang terpenting kita waspada dan saling bahu-membahu untuk keluar dari keadaan ini. Kita bisa dan kita pasti bisa,” tegasnya.

Sejak pandemi COVID-19 meningkat di Indonesia, PT Sasa Inti, sebagai salah satu perusahaan produsen bumbu penyedap rasa, tepung bumbu serta santan instan, turut mengambil andil dalam upaya melawan serta mencegah penyebaran COVID-19 guna mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi wabah ini. Sasa menerapkan langkah-langah yang berfokus untuk membantu kehidupan dan penghidupan berbagai pihak, mulai konsumen, para pelanggan dan komunitasnya, dan juga seluruh karyawan perusahaan.

Beberapa dukungan yang telah diberikan Sasa dalam menanggulangi wabah COVID19 sebagai wujud peduli kepada masyarakat di sekitar pabrik dan kantor, seperti membagikan ribuan paket sabun cuci tangan untuk dibagikan kepada masyarakat desa di sekitar pabrik Gending dan Cikarang serta kepada para pengemudi ojek online di Jakarta. Sasa juga turut menyampaikan kepeduliannya kepada tenaga medis yang bertugas di lapangan dengan bergabung di beberapa rumah sakit dan membagikan lunch box makanan yang terdiri dari ragam masakan dari kreasi produk Sasa bersama dengan para alumni Universitas Katolik Atma Jaya.

Dalam mendukung aksi ‘social distancing’, Sasa juga telah menyiapkan 23 macam menu simpel, murah, serta bergizi untuk ditayangkan di layar televisi, akun Instagram @kreasisasa, dsb, agar dapat dinikmati di rumah selama ‘social distancing’ sehingga konsumen tetap dapat dengan nyaman menjalankan aktivitas sehat dan selalu menjaga kesehatan melalui nutrisi tubuh yang seimbang. “Shaca” yang hadir dalam media sosial Sasa juga selalu siap melayani pertanyaan di saat kita harus menjaga jarak aman.

Sementara itu, untuk melindungi seluruh karyawan beserta keluarganya, Sasa telah melakukan langkah-langkah preventif yang lebih tegas. Salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) bagi para karyawan yang berbasis di kantor pusat, membagikan masker kepada para karyawan, serta memberikan izin kepada karyawan yang sakit untuk segera beristirahat di rumah. Bagi karyawan pabrik dan lapangan yang masih bekerja, perusahaan menerapkan standar keamanan yang lebih tinggi, melalui kegiatan pencegahan seperti pembagian vitamin dan air jahe untuk karyawan setiap hari, pembersihan ruangan kerja, musholla, penyemprotan lingkungan sekitar pabrik dengan disinfektan, serta menyediakan tenaga ahli medis agar dapat bertanya-jawab pada ahli informan terkait COVID-19 melalui live streaming dari media sosial yang dimiliki Sasa.

Selain itu, Sasa juga saling bahu-membahu membantu tim sales dan pabrik agar kegiatan produksi pun tetap berjalan, yakni dengan menciptakan konten yang menarik untuk saling posting di media sosial masing-masing, serta media untuk berjualan via online, dalam hal ini setiap karyawan adalah ‘sales’ untuk produk Sasa.

Dalam situasi tidak menentu saat ini, Sasa juga tetap mengajak para karyawan untuk tetap penuh semangat, optimis, tidak putus harapan di tengah pandemi ini, melainkan untuk terus produktif dengan menciptakan peluang ide kreatif di bidang kerja masing-masing. PT Sasa Inti juga membantu untuk menciptakan peluang kerja bagi saudara-saudara yang harus kehilangan pekerjaan sebagai salah satu dampak dari wabah ini. PT Sasa Inti yakin masyarakat Indonesia pasti bisa melewati masa sulit ini dengan saling menjaga kebersamaan.

Rudolf mengamini bahwa dampak pandemi COVID-19 terhadap PT Sasa Inti cukup terasa karena perusahaan secara tiba-tiba harus menghadapi beberapa tantangan baru yang perlu diatasi. “Pertama terkait, customer banyak yang menurunkan stok karena confidence mereka turun dan merasa perlu untuk memastikan liquiditas (keuangan) mereka,” ujarnya.

Kedua, kondisi masyarakat yang banyak di rumah, membuat konsumen banyak yang berpindah dari general trade ke modern trade, e-commerce dan home delivery. Tantangan ketiga adalah terkait harga bahan baku yang sempat meningkat drastis karena rupiah mengalami depresiasi tajam dalam sekejap. “Bahan baku produk produk kami seperti gula dan garam masih banyak di dapatkan dari impor, yang biasanya sudah cukup, kini menjadi tantangan tersendiri tiba-tiba menjadi langka, sehingga ongkos produksi pun meningkat cukup banyak,” ungkapnya.

Tapi Rudolf merasa beruntung Sasa memiliki tim yang selama ini sudah terlatih dan terbiasa untuk bertindak cepat, nimble dan agile sehingga Sasa bisa dengan cepat “do sense making, relating, visioning and inventing” untuk tetap dengan dinamis menghadapi sitausi yang bergerak begitu cepat dan penuh dengan ketidakpastian ini.

Pihaknya menyadari bahwa penjualan tahun ini tidak akan sesuai dengan target yang sudah ditargetkan pada akhir kuartal tiga tahun ini, yaitu growth untuk Sasa akan terus memecahkan record growth tahun sebelumnya. “Yang dapat dipastikan bahwa kami tidak akan mengalami kontraksi atau minus growth. Setidaknya kami tetap bisa melayani permintaan konsumen akan makanan makanan bernutrisi seperti produk produk Sasa yang konsumen butuhkan.

Menurutnya, tim sasa di seluruh Indonesia selain memiliki visi dan misi juga memiliki “common purpose: yaitu terus memberikan sumbangsih nyata untuk kesejahteraan karyawan dan keluarga dan masyarakat di sekeliling kami jadi kami harus secara hampir otomatis beradaptasi untuk melihat dan mengambil setiap kesempatan yang berada di balik krisis ini untuk tetap bisa bertahan kokoh dan bahkan tumbuh walaupun tidak signifikan.

Lalu apa yang dilakukan Sasa? Survival strategy, yaitu dimulai dengan penerapan Sense Making yaitu apa yang terjadi, serta impact terhadap industri dan perusahaan. Kedua, Relating yaitu mengambil tindakan-tindakan untuk memastikan karyawan-karyawan Sasa tetap aman, sehat, dan optmis.

Selain itu Sasa tetap membangun kerja sama dengan masyarakat di sekeliling Sasa untuk meminimalisir impact dan menjaga jalur komunikasi untuk dengan customers, employees, consumers dan partners business dan pemerintah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan timely. Selain itu Visioning, bahwa secara bersama dalam tim Sasa melakukan visioning untuk memastikan apa perusahaan lakukan bisa meraih hasil dalam jangka pendek, menengah dan Panjang (termasuk post covid world strategy). Tentu saja terus melakukan inventing cara-carabaru untuk bekerja, berkomunikasi, melayani konsumen dan sebagainya.

Dalam hal post covid strategy, Sasa sudah mulai dengan visioning untuk menjabarkan bagaimana perusahaan bisa keluar dari semua ini dengan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan dapat membantu meringankan beban negara dan bangsa dengan menyerap mereka-mereka yang mempunyai kemampuan yang mumpuni namun dalam masa-masa kehilangan pekerjaan mereka di banyak perusahaan.

Menurut Rudolf, HR berperang penting untuk memastikan CARE basic mentality perusahaan terus dijalankan dengan baik. termasuk sejak awal perusahaan sudah mulai dengan memberikan vitamin setiap hari untuk semua karyawan dan sebagainya. Melalui Sasa Happy Family yang punya ciri khas CARE – Sasa Basic Mentality, sekaranglah waktunya perusahaan mengamalkan sikap COURAGE dengan kepeduliannya bukan hanya kepada sesama tapi juga kepada lingkungan, dengan melakukan ‘social distancing’ tapi tetap produktif bekerja di rumah. ACTION dengan melakukan berbagai aksi nyata untuk menanggulangi COVID sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, RESPECTFUL yaitu dengan menghargai Kesehatan diri sendiri dan orang lain yang dilakukan dengan menggukan masker dan pembagian masker, saling mendukung di sosial media dan ENTHUSIASTIC melalui semangat kerja yang ditunjukkan dengan selalu optimis.

“Kami tidak boleh larut dalam kecemasan tapi harus tetap berkarya. Untuk itu kami sudah banyak menghasilkan produk-produk lezat kita hasil kerja keras dan dedikasi tim Sasa, yang tentunya masih tersedia di toko-toko modern di sekitar kita,” ujarnya. “Kita tidak boleh membiarkan apa yang kita tidak bisa kerjakan menghalangi apa yang kita bisa kerjakan karena kita bekerja untuk diri kita sendiri, untuk keluarga, untuk lingkungan, untuk bangsa dan negara,” tegasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved