Merawat diri menjadi aktivitas yang semakin digemari masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Terlihat dari meningkatnya transaksi pada produk kategori Health and Personal Care di Tokopedia yang menjadi salah satu kategori dengan peningkatan tertinggi selama Q2 2021.

Utama Spice Bali merupakan contoh pegiat usaha lokal yang menghadirkan produk perawatan tubuh berbahan alami. Berdiri sejak 1989, Utama Spice berawal dari kecintaan Dayu Suci bersama dengan Melanie Templer terhadap bahan alami. Lewat Utama Spice, mereka memperkenalkan produk perawatan tubuh natural dengan kategori produk mulai dari aromatherapy, face care, bath and body, dan wellnes.

Menjadi bagian dari ekosistem Tokopedia, Utama Spice mengaku terjadi peningkatan jumlah transaksi menjadi lebih dari 2x lipat selama hampir 2 minggu PPKM Darurat berlangsung. Sejak kami mulai di Tokopedia, penjualan kami berkembang sekitar 13 kali lipat. Bahkan penjualan di Tokopedia lebih besar dibandingkan penjualan web online kami,” ujar Ria Templer, Pemilik dan Generasi Penerus Utama Spice dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/07/2021).

Menghadapi pandemi, Ria berinovasi dengan membuat produk Covid-19 Care seperti antiseptik dan hand sanitizer untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Utama Spice juga turut memberdayakan petani lokal. Kini ia mempekerjakan sekitar 60 karyawan yang membantu produksi hingga pengemasan.

Dari sisi bahan baku Ria memastikam produknya menggunakan 100% bahan alami. Terikat dengan konsep budaya Bali yang bernama Tri Hita Karana, Utama Spice berkomitmen untuk menghormati dan berjalan secara harmonis dengan umat manusia, alam dan Sang Pencipta.

Sebagai sebuah usaha, Utama Spice mengerti pentingnya setiap individu untuk menjaga kesehatan lingkungan global sehingga mereka selalu berupaya untuk meringankan dampak terhadap lingkungan. Misalnya, melakukan riset yang mendalam untuk mendukung sumber daya alam lokal dan untuk meningkatkan kemampuan petani lokal di beberapa tempat sebagai petani organik, peternak lebah dan rumput laut.

“Kami tidak hanya menjual produk perawatan tetapi juga berusaha memberikan kembali ke lingkungan. Jadi saat memilih bahan baku kami memastikan darimana bahan baku tersebut berasal, dan proses pengambilannya tidak merusak atau mengancam lingkungan. Kami berusaha agar dari sisi produk berkualitas dan dari sisi sosial bertanggung jawab,” jelas Ria.

Di masa pandemi, Utama Spice mengandalkan penjualan online demi memastikan usaha tetap berjalan sekaligus mempertahankan karyawan. Kanal digital seperti Tokopedia dinilai sangat membantu Utama Spice memasarkan produk ke seluruh Indonesia dan juga meningkatkan brand awareness, sehingga permintaan produk juga bertambah.

“Kami secara konsisten terus menyediakan panggung seluas-luasnya bagi para pegiat usaha khususnya UMKM lokal termasuk di bidang kebutuhan keluarga dan rumah tangga. Pandemi ini juga merupakan momentum bagi para UMKM lokal untuk bisa mengakselerasi adopsi digital dengan harapan dapat mempertahankan kelangsungan bisnis bahkan bisa mendorong perputaran ekonomi Indonesia yang lebih baik,” tutur External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya.

Ia mengungkapkan, sepanjang Q2 2021, transaksi kategori Mom & Baby, Kids Fashion (MKBF) di Tokopedia juga meningkat signifikan. Produk perawatan bayi seperti popok bayi, minyak kayu putih, minyak telon, kapas, serta tisu menjadi produk kebutuhan bayi yang paling dicari selama Q2 2021.

Tokopedia juga aktif menggandeng para mitra strategis, termasuk Big Bad Wolf (BBW) untuk mendukung penanganan pandemi, salah satunya dengan membantu anak-anak terpapar Covid-19. Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Tokopedia akan memberikan ribuan buku untuk anak-anak yang dirawat di Wisma Atlet. Kami berharap buku-buku ini bisa mengisi waktu dan mendorong semangat anak-anak terpapar Covid-19 selama perawatan dan pemulihan di Wisma Atlet.

“Tidak sekadar untuk menemani waktu mereka, kami berharap dengan buku cerita dan kegiatan ini bisa mendorong semangat mereka dalam melalui hari-hari mereka di Wisma Atlet,” ujar Ekhel berharap.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id