Trends

Wabah Corona: Pengusaha Didesak Bantu Atasi, Jangan Hanya Minta Insentif

Hotel mewah Pestana CR7 milik Cristiano Ronaldo, disiapkan sebagai rumah sakit khusus Corona
Hotel mewah Pestana CR7 milik Cristiano Ronaldo, disiapkan sebagai rumah sakit khusus Corona

Peneliti Senior Institute Developing Enterpreneurship Sutrisno Iwantono meminta pengusaha tidak hanya memikirkan diri sendiri dengan terus meminta insentif dampak virus Corona atau Covid-19. Sebaliknya, ia juga meminta ikut memikirkan aspek kemanusiaan dengan membantu pemerintah mengatasi penyebaran virus corona.

“Kepada pengusaha dan seluruh lapisan masyarakat, marilah kita berkorban untuk sementara, demi kepentingan yang lebih besar ke depan,” kata Iwantono di Jakarta, Minggu 15 Maret 2020.

Iwantono mengakui bahwa kasus COVID-19 mempunyai dampak ekonomi. Untuk itul, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah menerbitkan paket stimulus jilid 1 dan jilid II. “Ada relaksasi moneter, dukungan fiskal, penundaan pembayaran kredit bank, serta keringanan pajak PPh,” katanya.

Namun, Iwantono mengatakan anggaran pemerintah sangat terbatas dan tentu harus ada prioritas. “Biarlah pemerintah bisa prioritaskan aspek kemanusiaan.

Bahkan, menurut dia, seharusnya pengusaha bisa memberikan bantuan kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu menangani COVID-19.

“Saya baca berita Cristiano Ronaldo pemain klub Liga Italia Juventus merelakan jaringan hotel mewahnya dijadikan rumah sakit, dan memberikan pelayanan gratis kepada semua pasien terdampak virus Corona. Mestinya orang kaya di Indonesia punya juga kemampuan seperti itu, kita tunggu,” Iwantono berharap.

Iwantono mengatakan tidak ada gunanya pengusaha memperoleh keuntungan namun banyak masyarakat yang menjadi korban. Lebih baik fokus pencegahan penyebaran COVID-19 ini diprioritaskan agar tidak menjadi bencana kemanusiaan.

Apalagi, katanya, saat ini, ada kritik dan keluhan dari masyarakat bahwa rumah sakit dan tenaga medis belum siap. Banyak orang ingin tes terinfeksi atau tidak, tetapi tidak terlayani dengan baik. Bahkan, masyarakat juga kesulitan mencari masker dan hand sanitizer. “Mencari infrared thermometer sulit sekali, kalaupun ada harganya selangit dan harus menunggu pesanan yang memerlukan waktu lama,” katanya.

Iwantono mengatakan, sebaiknya anggaran pemerintah diprioritaskan dulu untuk pengadaan penanganan COVID-19, seperti penyiapan tenaga medis dengan seluruh perlengkapannya. “Kita belum melihat ada kegiatan massal pembersihan dan menyemprot disinfektan di lingkungan tempat kerja dan tempat umum lainnya, tempat ibadah, di rumah-rumah dan di kampung-kampung sambil melakukan edukasi pada masyarakat,” katanya. Pengusaha, katanya, dapat juga berperan dalam hal-hal seperti itu.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved