Trends

Warisan Bisnis Eka Tjipta Widjaja

Warisan Bisnis Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta Widjaja, Pendiri Grup Sinar Mas, yang meninggal dunia pada tanggal 26 Januari 2019. (Foto: www.picswe.com)

Pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja alias Oei Ek Tjhong, pada Sabtu malam, tanggal 26 Januari 2019, telah meninggal dunia. Tepatnya pada pukul 19.43 WIB. Pria kelahiran China, 23 Desember 1923 ini adalah salah satu pengusaha besar Indonesia dengan beragam bisnis yang digelutinya. Keluarganya yang dulu tinggal di Fujian, Tiongkok adalah keluarga miskin. Pada tahun 1931, bersama ibunya dia melakukan migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan, menyusul ayahnya yang terlebih dahulu migrasi.

Berkat kegigihan dalam membangun bisnis, ia menjelma menjadi salah satu konglomerat besar di Indonesia. Grup Sinar Mas, yang mulai berdiri tahun 1962 ini bahkan sudah masuk generasi 3. Hantaman krisis moneter 1998 memang sempat menggoyahkan kolomerasi ini. Tapi, dengan restrukturisasi dan tranformasi yang dilakukannya, Sinar Mas tetap perusahaan ini tetap eksis hingga sekarang.

Kini, ada 6 pilar bisnis yang digarap yakni pulp & paper, jasa keuangan, agribisnis & food, properti, pertambangan, energi & infrastruktur, serta telekomunikasi. Yang relatif baru adalah bisnis energi dan infratruktur. Managing Director Grup Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, pernah mengatakan, perkembangan bisnis dan zaman yang demikian cepat menuntut konglomerasi melakukan ekspansi usaha. Energi dan infrastruktur adalah kebutuhan utama negara saat ini, yang memang tengah menggenjot pembangunan infrastruktur.

Di bisnis pulp & paper, Eka Tjipta Widjaja mendirikan PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk (APP). APP memproduksi pulp, kertas beserta produk turunannya – menggunakan sejumlah merek – guna memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia. Bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1972, APP berkembang menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun (tidak menyebut lagi produk yang dihasilkan), yang menjangkau 120 negara di 6 benua, dengan mengandalkan keberadaan sebanyak lebih dari 70 ribu orang karyawan. Di bisnis paper, Grup Sinar Mas juga mempunyai perusahaan lain, yakni PT Tjiwi Kimia Tbk.

Kemudian di bisnis jasa keuangan, ada PT Sinar Mas Multi Artha Tbk, PT Asuransi Sinar Mas dan Bank Sinar Mas. Untuk Bank Sinar Mas, tergolong baru dalam Grup Sinar Mas. Namun, sebelumnya keluarga Eka Tjipta Widjaja pernah memiliki bank yang lumayan besar yakni Bank Internasional Indonesia (BII), yang ketika krisis terpaksa masuk BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional, yang kemudian dijual ke Grup Temasek (Singapura), dan kini berpindah ke tangan MayBank (Malaysia). Sejak Oktober 2015, namanya pun berubah menjadi Bank Maybank Indonesia.

Di sektor agribisnis dan pangan, Sinar Mas mengibarkan bendera Golden Agri-Resources Ltd (GAR), yang berdiri pada tahun 1996 dan tercatat di Bursa Efek Singapura sejak tahun 1999. Bersama salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 1992, GAR termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.

Sementara itu, di sektor properti, melalui Sinar Mas Land, Grup Sinar Mas menyediakan beragam produk, mulai dari kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata. Salah satu anak perusahaan Sinar Mas Land adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk, pengembang kawasan terpadu Bumi Serpong Damai.

Di sektor telekomunikasi, Sinar Mas menyediakan layanan telekomunikasi melalui PT Smartfren Telecom Tbk dengan mengandalkan teknologi 4G LTE Advanced pertama di Indonesia, yakni sebuah teknologi jaringan nirkabel tidak membedakan jaringan GSM ataupun CDMA, dengan menggabungkan dua atau lebih saluran radio (spektrum) untuk mendapatkan kecepatan yang lebih baik. Dan, di bidang energi dan infrastruktur, Sinar Mas bergerak pula dalam penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia, sejak tahun 1998 melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk., dan sejumlah anak usahanya.

Dalam beberapa dekade belakangan, operasional bisnis Grup Sinar Mas, praktis dijalankan oleh generasi keduanya, antara lain, Teguh Ganda Widjaja, Franky Oesman Widjaja, Muktar Widjaja, Indra Widjaja, Sukmawati Widjaja, dan Djafar Widjaja. Kini, generasi ketiganya pun sudah terlibat dalam bisnis kelompok usaha ini.

Selain di Indonesia, Sinar Mas juga melakukan ekspansi ke mancanegara, antara lain, di Singapura, China, serta beberapa negara Eropa.

Tak hanya fokus pada bisnis, Eka Tjipta pun memberikan perhatian besar pada kegiatan sosial dengan mendirikan Eka Tjipta Foundation (ETF). Gandi, Ketua Umum ETF, menjelaskan, ada dua misi utama ETF, yaitu pendidikan dan lingkungan. Namun, sekarang lebih banyak ke pendidikan, dan itu bukan untuk melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dari anak-anak perusahaan Grup Sinar Mas. CSR dilakukan oleh masing-masing perusahaan, tetapi khusus untuk ETF melakukan sendiri kegiatan di luar kegiatan CSR, meski ada beberapa kemiripan. Untuk pendanaan ETF, sepenuhnya berasal dari keluarga Eka Tjipta.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved