Management Trends zkumparan

Warsix Raih Pendanaan Rp205 Miliar untuk Perluas Jaringan Logistik

Warsix Raih Pendanaan Rp205 Miliar untuk Perluas Jaringan Logistik
Kiri ke kanan: Yogi (Operation), David (Chief Engineer, Phd), Andree (CEO & Co-Founder), Edwin (CFO & Co-Founder), Michael (Chief Product, ex-Apple), Mario (Operation)

Waresix, perusahaan rintisan di bidang teknologi logistik, telah menerima pendanaan tahap Seri A sebesar Rp205 miliar (US$14,5 juta), (5/6/2019) , dalam waktu kurang dari delapan bulan setelah mendapatkan pendanaan Pra Seri A sebesar Rp23 miliar (US$1,6 juta).

Pendanaan Seri A tersebut dipimpin oleh EV Growth, dana investasi untuk startup tingkat lanjut (growth stage) di Asia Tenggara yang didirikan oleh perusahaan modal ventura (VC) regional East Ventures; dengan partisipasi dari SMDV yang berasal dari Indonesia dan Jungle Ventures, VC asal Singapura.

Perusahaan yang berdiri tahun 2017 ini menghubungkan pemilik bisnis atau pihak yang ingin mengirimkan barang dengan gudang dan truk yang tersedia di seluruh Indonesia. Ekosistem Waresix saat ini menjangkau 20.000 truk dan 200 gudang.

Andree Susanto, Co-founder dan CEO Waresix, mengatakan, “Kami memanfaatkan jaringan gudang yang luas untuk menarik permintaan serta membuat efek jaringan (network effect) untuk ekosistem truk. Dengan berekspansi ke bisnis truk, kami bisa memaksimalkan utilisasi area gudang dan juga menghindari operasional truk dengan muatan kosong.”

Keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan membuat negara ini menjadi salah satu negara dengan biaya logistik tertinggi di Asia, dengan kontribusi hampir seperempat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang bernilai Rp14.500 triliun (US$1 triliun). Dalam Logistics Performance Index 2018, Bank Dunia menemukan bahwa walau sektor logistik Indonesia telah membaik dalam beberapa tahun terakhir, rasio antara biaya logistik dengan PDB Indonesia masih tinggi di angka 24%, sehingga masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.Biaya logistik yang tinggi ini tidak hanya mengganggu daya saing industri Indonesia, tapi juga menambah beban biaya bagi pemilik bisnis kecil dan menengah (UKM) di dalam negeri.

Menurut Andre, visi perusahaan rintisannya adalah meningkatkan efisiensi distribusi (supply chain) dengan cara meningkatkan penggunaan aset dan menghilangkan peran pihak ketiga yang bertindak sebagai broker di bisnis logistik. Karena itu, Waresix menghadirkan layanan multi moda yang mencakup transportasi darat dan laut, penanganan kargo, dan penyimpanan dingin, demi memenuhi pergerakan kargo antar pulau di seluruh Indonesia.

Pria lulusan Universitas Berkeley tersebut mengatakan, pihaknya memiliki misi untuk membuat logistik jadi lebih mudah dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang. Oleh karena itu, akan menggunakan dana segar ini untuk memperluas jangkauan kami demi mendukung transformasi digital di sektor kargo domestik Indonesia yang bernilai Rp3.400 triliun (US$240 miliar). Dengan ekosistemnya yang terus berkembang, Waresix memiliki kemampuan untuk menjadi sangat gesit dalam mengatasi berbagai masalah di sektor logistik Indonesia.

“Kami akan terus mengembangkan jaringan transportasi darat dan gudang ke kota-kota yang lebih kecil di seluruh Indonesia, dan membuat inovasi lebih lanjut terhadap proses rantai pasokan (supply chain) di Indonesia. Saat ini, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam hal infrastruktur berkat kebijakan-kebijakan pemerintah. Dan pertumbuhan pesat ini juga akan membantu perluasan jangkauan layanan Waresix,” jelasnya.

Saat ini Pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk menutup defisit infrastruktur melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, yang bertujuan untuk membangun jalan sepanjang 2.650 km, 15 bandara, 24 pelabuhan, dan rel kereta sepanjang 3.258 km.

Edwin, Co-founder Waresix, mengatakan, mereka juga akan berinvestasi lebih lanjut pada bidang penelitian dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan kemampuan data analisis mereka. “Teknologi kami akan menggabungkan data analisis ke dalam infrastruktur logistik sehingga memudahkan pemilik bisnis untuk mengawasi dan mengontrol secara penuh produk mereka, serta memaksimalkan pemanfaatan ruang penyimpanan milik supplier kami,” jelasnya.

Dengan begitu, Waresix bisa memastikan ketersediaan transportasi yang cepat dan dapat diandalkan, sekaligus menjaga harga rantai pasokan (supply chain) tetap rendah dan bisa diprediksi.

Demi mencapai misi kami untuk mempermudah logistik bagi semua orang, Waresix juga akan menggandakan investasi untuk Sumber Daya Manusia (SDM), terutama untuk orang-orang yang mempunyai keahlian di bidang data science, operasional, logistik, keuangan, desain, pemasaran, dan penjualan.

Keikutsertaan EV Growth di tahap Seri A ini menandai partisipasi ketiga kalinya dari East Ventures dalam berinvestasi di Waresix. Perusahaan ventura ini juga berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal (seed funding) pada bulan Februari 2018 dan pendanaan Pra Seri A sebesar Rp23 miliar (US$1,6 juta) pada bulan Oktober 2018.

“Seperti kebanyakan orang, saya terinspirasi oleh dedikasi Willson dan visinya dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, serta kepandaiannya dalam mengidentifikasi bagaimana permasalahan ekonomi domestik dapat diselesaikan,” ujar Andree.

Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures percaya bahwa logistik memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan, “Singkatnya, semakin efisien logistik kita, maka semakin kompetitif produk kita. Ini hanyalah satu dari banyak contoh sederhana tentang bagaimana logistik mempengaruhi ekonomi negara ini. Tapi, masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan di Indonesia. Rata-rata biaya logistik di Indonesia masih mencapai 24% PDB negara, dan 74% dari biaya ini dihabiskan untuk transportasi.”

Willson melanjutkan, salah satu cara untuk mengurangi biaya adalah dengan membangun infrastruktur yang kuat dan efisien, terutama untuk transportasi. Pemerintah juga mengerti hal ini, dan karena itu mereka sedang sangat agresif dalam membangun infrastruktur selama beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun 2015. East Ventures setuju dengan inisiatif pemerintah tersebut dan ingin mendukungnya dengan cara berinvestasi pada pemain utama di industri logistik seperti Waresix.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved