Trends

Y20 Bahas Pentingnya Inklusi dan Inovasi Tata Digital

Y20 Bahas Pentingnya Inklusi dan Inovasi Tata Digital

Transformasi digital adalah salah satu isu prioritas Y20 Indonesia 2022. Pada forum ini, Y20 mengajak para delegasi membahas peran serta tantangan yang dihadapi pemudadi tengah kemajuan teknologi digital. Hal ini juga sejalan denganagenda Presidensi G20 Indonesia yang turut mengangkat transformasi digital sebagai salah satu isu prioritas.

Anak muda memegang peranan penting dalam kemunculan solusidigital mulai dari aplikasi ride- hailing hingga layanan kesehatan. Di saat yang sama, anak muda dihadapkan oleh berbagai tantangan mulai dari kesenjangan infrastruktur internet maupun literasi dan keterampilan digital. Mereka sayangnya juga jarang dilibatkan dalam perumusan kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi digital.

Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Meutya Hafid dalam keynote speech-nya menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan anak muda, serta peraturan berkaitan dengan tata kelola digital.

“(Literasi digital) menjadi PR bagi Indonesia. Kita sudah banguninfrastrukturnya, tetapi kita juga harus membangun literasi digital untuk meraup keuntungan dunia digital, khususnya bagi para generasi muda,” jelas Meutya.

Menurutnya perkembangan digital tanpa tata kelola digital itu tidak efektif.Adanya peraturan yang berkaitan dengan tata kelola digital bisa membuat ekonomi digital lebih berkembang. Regulasi perlindungan data pribadi, misalnya, diperkirakan dapat meningkatkan kepercayaan diri konsumen dalam transaksi digital.

Sementara itu, Lesly Goh selaku Senior Technology Advisor Bank Dunia mengatakan, pemberdayaan pemuda harus berada dipusat perumusan kebijakan, seiring dengan bagaimana kita bergerak menuju pemulihan dan menciptakan masa depan yang lebih adil untuk semua.

Di kesempatan yang sama, Setiaji selaku Asisten MenteriKesehatan Bidang Teknologi Kesehatan mengajak anak muda untuk proaktif menciptakan inovasi teknologi khususnya di bidang kesehatan.

“Kami membutuhkan lebih banyak inovasi lagi dari para generasi muda, untuk bekerja sama mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada. Mari kita bersama berkolaborasi untuk layanan kesehatan Indonesia yang lebih baik,” ungkap Setiaji.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Bonifasius Wahyu Pudjianto mengapresiasi penyelenggaraan diskusi Pra-KTT Ke-2 Y20 di Indonesia.

“Saya ingin menekankan kolaborasi antara Digital Economic Working Group (DEWG) G20 dengan Y20, khususnya berkaitan dengan aliran data lintas batas, serta keterampilan dan literasi digital. Apalagi kita tahu isu ini paling dapat membantu menghilangkan berbagai rintangan berkaitan dengan industri digital,” jelas Pudjianto.

Dia menambahkan bahwa konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, di mana industri startup dan modal ventura bekerja sama untuk membentuk kekuatan ekonomi baru, yang sebagian besar berasal dari kalangan anak muda, untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Forum Pra-KTT Y20 ke-2 turut menghadirkan Angus Barry selaku Digital Product Manager Government Digital Service United Kingdom. Dalam paparannya, Angus berbicara tentang portal e-government Inggris GOV.UK yang berhasil mengintegrasikan sekitar 2,000 situs pemerintahan ke dalam satu domain. Dirinya juga membahas bagaimana mendorong anak muda khususnya yang menguasai kemampuan digital agar bekerja di pemerintahan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved