Management Trends zkumparan

Yangtze Optics Indonesia Dirikan Pabrik Kabel Optik di Karawang

PT Yangtze Optics Indonesia (YOI ), produsen kabel optik yang merupakan perusahaan joint venture antara Yangtze Optical Fibre and Cable (YOFC) asal China dan PT Fiber Optik Teknologi Indonesia, baru saja meresmikan pabrik kabel serat optik di Kawasan Suryacipta Industrial Karawang, (28/2/2018). Kapasitas produksi kabel optik YOI 2 juta kilometer fiber.

Bagi YOFC, pabrik baru YOI yang peresmiannya dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Kawasan Industri Suryacipta ini merupakan fase investasi kedua. Sebelumnya di 2016, YOFC telah membangun pabrik serat optik dengan kapasitas 3 juta kilometer per tahun dengan investasi US$30 juta. Kapasitas produksi kabel optik YOI dua juta kilometer fiber pun menjadikannya sebagai pemasok nomor satu di Indonesia.

Investasi ini pun menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang fasilitas produksi serat optik dan kabel optiknya terintegrasi dengan investasi total US$50 juta atau sekitar Rp 680 miliar.

Chen Huixiong, CEP PT Yangtze Optics Indonesia , dalam keterangan pers menyatakan keinginan dan kemampuannya untuk berkontribusi dalam rencana pemerintah Indonesia untuk memajukan teknologi broadband dan infrastruktur telekomunikasi.

“Kami berharap dengan investasi dan dukungan dari pemerintah Indonesia serta para partner, kami bisa berkontribusi dalam rencana pemerintah Indonesia untuk memajukan teknologi broadband dan infrastruktur telekomunikasi. Juga kami ingin turut memajukan industri telekomunikasi dengan dukungan komponen lokal langsung dari Indonesia,” ujar Chen.

Adapun dalam sambutan Menperin menerangkan, saat ini kebutuhan kabel serat optik di Indonesia mencapai 9 juta kilometer per tahun. “Dengan pembangunan pabrik serat optik baru ini pihaknya berharap dapat mengurangi impor sebesar 8-10% per tahun, serta menghemat devisa sekitar US$ 500 juta,” ujarnya.

Struktur kepemilikan antara YOFC dan PT Fiber Optik Teknologi Indonesia terhadap YOI sebesar 70%:30%, serta total investasi lebih dari US$22 juta atau sekitar Rp 300 miliar.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved