Technology Trends

Zanroo Perkuat Diri sebagai Startup Marketing Technolgy di Asia Pasifik

Perusahaan rintisan atau startup harus cepat bergerak, terus mengembangkan strategi, agar makin terima pasar dan memperkuat posisinya di jalur bisnis yang dipilih.

Zanroo, startup marketing technology yang berbasis di Thailand secara konsisten melakukan ini sejak berdiri pada 2013. Salah satu langkahnya adalah memperjuangkan digitalisasi cepat untuk ekonomi Asia-Pasifik pada Konferensi Pemasaran Digital Gartner di San Diego California15-17 Mei lalu.

Pada acara tersebut, Zanroo terlibat dengan para pemimpin global di bidang industri pemasaran menunjukkan kekayaan inovasi dan wawasan digital yang dapat diakses di kawasan melalui platform generasi mendatang dan teknologi mutakhir. Pada konferensi tersebut, Zanroo memfokuskan pembahasannya tentang visi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Menurut Chitpol Mungprom, Pendiri dan CEO Zanroo, visi startup ini adalah menjadi perusahaan global yang tetap setia pada asalnya Asia Tenggara. Zanroo terus berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wawasan di sekitarnya, dan memberdayakan mereka untuk terhubung dengan satu dan lain dalam cara yang mendalam dan bermakna.

“Kita ketahui Indonesia bertujuan untuk menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN, di mana perannya akan semakin penting dalam tujuan yang ingin kami capai dalam meningkatkan awareness terhadap pentingnya peran digital marketing untuk pelaku usaha domestik maupun internasional. Itu adalah salah satu alasan mengapa kami mewakili kepentingan kami di Konfrensi Gartner,” jelas Mungprom.

Zanroo yang kini telah ada di lebih dari 15 negara Asia-Pasifik, dikatakan Mugprom, terus berfokus dalam meluncurkan alat-alat Social Media Intelligence yang inovatif yang dapat melampaui Asia Tenggara dan Asia Pasifik, yang memungkinkan dunia bisnis untuk mengumpulkan wawasan media sosial dari pasar yang sebelumnya belum dapat mereka jangkau.

Salah satu keunikan Zanroo adalah alat dan teknologi eksklusifnya, yang memiliki kapasitas untuk menangkap dan menganalisa kumpulan data multibahasa yang kompleks di lebih dari 15 negara yang berbeda di kawasan Asia Pasifik – termasuk Bahasa Indonesia. Ini dapat memberdayakan bisnis domestik maupun internasional untuk lebih terlibat dengan konsumen mereka di pasarnya masing-masing. Hal ini menegaskan bahwa Zanroo adalah perusahaan terdepan di Asia untuk bidangnya.

Dikatakan Mungprom, di usia 4 tahun, Zanroo telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang pesat, dengan pertumbuhan 250-300% per tahun dan sudah menerima pendaan seri-A hingga US$ 7,4 Juta. “Kami juga perusahaan digital marketing pertama di Asia Tenggara untuk menerima sertifikasi ISO 27001 certification – the gold standard for information security management,” tuturnya.

“Pertumbuhan kami terus memberi kemungkinan untuk memperluas dampak positif kepada masyarakat dan klien dengan wawasan strategis yang berkelanjutan,” kata Mungprom. Dengan captive market untuk digital market di Indonesia, pihaknya ingin membantu pelaku usaha domestik maupun internasional untuk memahami keragaman pasar di kawasan Asia Pasifik.

Pada kuartal empat tahun ini, Zanroo akan meluncurkan inovasi baru yaitu Arun, platform API terbuka yang ditujukan untuk menjadi jembatan lintas-saluran yang terselubung dalam tumpukan teknologi pemasaran. Zanroo saat ini juga sedang menjajaki kemitraan dengan mitra global untuk meningkatkan portofolio produk mereka yang ada dan memenuhi permintaan bisnis yang terus meningkat.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved