Minister Message

Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018

Memasuki akhir tahun 2017 kita dikejutkan oleh beberapa kejadian alam yang terjadi beruntun. Gunung Agung erupsi lagi setelah puluhan tahun, Badai Cempaka menyebabkan cuaca ekstrim di selatan Jawa, kemudian muncul Badai Dahlia di sekitar Sumatera. Di tengah optimisme kita mencapai target mendatangkan 15 juta wisman tahun ini, kejadian alam yang extraordinary seperti ini tentu tidak kita harapkan.

Menyongsong tahun 2018, minggu kemarin (12-13 Desember) kita telah mengadakan Rakornas Pariwisata ke IV yang bertemakan “Visit Wonderful Indonesia 2018” (ViWI2018). Rakornas kali ini cukup istimewa karena merupakan kolaborasi antara Kemenpar de­ngan para stakeholder pariwisata lebih khususnya pemain industri pariwisata, bahkan yang menjadi Ketua Panitia Rakornas kali ini sekaligus sebagai Ketua Penyelenggara ViWI2018 adalah Bapak Hariyadi Sukamdani yang merupakan Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Hal ini sesuai dengan kebijakan yang kita pilih yaitu Industry Led, Government Support.

ViWI2018 merupakan program yang diinisiasi oleh industri (tour operator, travel agent, hotel, transportasi, taman hiburan, dll) melalui asosiasi-asosiasi yang langsung maupun tidak langsung terhubung dengan sektor pariwisata Indonesia. ViWI2018 bertujuan mengejar target 17 juta kunjungan wisman tahun 2018 dan target besar 20 juta wisman di tahun 2019.

ViWI2018 dilakukan untuk “menjual Indonesia” secara langsung melalui produk pariwisata yang dapat mendorong percepatan bisnis di sektor pariwisata dimana momentumnya terjadi karena massifnya branding Wonderful Indonesia di luar negeri.

Kita bersama semua stakeholder pariwisata telah sepakat untuk menjadikan tahun 2018 sebagai tahun kunjungan wisatawan mancanegara dengan label “Vi­sit Wonderful Indonesia 2018” dengan harapan tahun 2018 bisa menjadi tahun yang baik bagi pariwisata dan bisa mencapai target 17 juta kunjungan wisman.

Terlebih tahun 2018 mendatang akan ada dua agenda besar yakni pagelaran Asian Games 2018 yang dipusatkan di Jakarta dan Palembang serta Annual Meeting IMF-World Bank di Bali yang bisa kita jadikan momentum untuk mendulang wisman ke Indonesia.

Tahun depan, target wisman naik menjadi 17 juta wisman dibanding tahun 2017 yang berjumlah 15 juta wisman. Program ViWI18 sendiri ditargetkan akan mendatangkan 15% dari target 17 juta tersebut, yakni 2,5 juta wisman.

ViWI2018 akan digelar serentak di sejumlah daerah diawali dengan program tiga bulan pertama tahun 2018. Pihak-pihak yang dilibatkan juga sudah kita koordinasikan. Dari mulai maskapai penerbangan baik asing maupun dalam negeri, hotel, restoran, hingga biro perjalanan, semua akan ikutan action.

Pemerintah Daerah berkomitmen untuk mendukung kelancaran ViWI2018 antara lain dengan mempermudah regulasi/policy daerah, insentif bagi pelaku pariwisata lokal, komitmen atas penyelenggaraan event, destinasi yang ramah dan aman, paket/produk/jasa yang menarik wisatawan, serta memperluas channel promosi bersama partner terkait (join-promotion).

Kementerian Perhubungan mendukung Pariwisata Indonesia dengan melakukan Percepatan Pemba­ngunan Konektivitas & Infrastruktur melalui Program Prioritas Nasional 2018. Industri Pariwisata, seperti ASITA, PHRI, BUMN/swasta siap bekerja sama untuk menyukseskan ViWI2018.

Maskapai penerbangan mendukung penerbang­an ke 18 destnasi ViWI2018, penambahan rute pener­bangan, mempromosikan destinasi melalui owned media, memberikan special price paket di low season. Tak ketinggalan dari sector perbankan juga berkomitmen memberikan dukungan berupa payment solution, integrated media promotion, dan kampanye campaign paket-paket perjalanan wisata.

Kota-kota atau destinasi yang dilibatkan juga telah kita pilih. Ada 18 destinasi yang semuanya dipastikan memenuhi kriteria yang ditetapkan seperti: sarana dan prasarana penunjang hotel seperti hotel, restoran, destinasi yang menarik, aksebilitas, hingga faktor keamanan wisatawan. Destinasi tersebut yaitu: Danau Toba, Kepri, Padang, Belitung, Palembang, Jakarta, Bandung, Joglosemar, Surabaya-Bromo Tengger Semeru, Jember-Banyuwangi, Bali, Lombok, Balikpapan, Makassar, Manado-Bunaken, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Raja Ampat. Jumlah ini bisa bertambah apabila destinasi telah siap.

Pasarnya pun sudah disiapkan. ViWI2018 akan dipasarkan di negara penghasil wisman yang dominan bagi Indonesia. Wilayah ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Eropa, Timur Tengah-Arab, dan South Asia (India dan Srilanka), menjadi target pasar utama ViWI 2018.

Ada 3 jenis program yang ditawarkan melalui ViWI 2018 yaitu: Hot Deals (Paket yang ditawarkan saat low season, dengan paket bundling yang memiliki komponen transportasi di sektor domestik), Colors of Indonesia (Paket yang berlaku untuk event saat low season), dan Digital Destination (Destinasi pariwisata secara kreatif dan instagramable dengan menampilkan objek gambar untuk memberikan feeds di media sosial).

Yang pertama adalah Hot Deals, yang sering saya sebut more for less tourism, dilaksanakan untuk mengoptimalkan excess capacity melalui digitalisasi. Ketika excess capacity di 3A (accessibility, accomodation, dan attraction) digabungkan dalam sebuah platform digital, maka kita akan mudah mengoptimalisasi dan mengkapitalisasinya. Dan ketika itu terjadi, maka affordability akan bisa diwujudkan. Kita akan bisa menyediakan layanan turisme yang mudah dan murah, program Hot Deals ini akan menawarkan sebanyak 208 paket.

Paket ini kita jual saat low season dengan melakukan paket bundling yang memiliki komponen transportasi. Kita sudah melakukan sebelumnya melalui event Promosi Wonderful Indonesia terpadu crossborder di Batam kerjasama bundling dengan operator ferry. Paket bundling ini bisa mengurangi harga hingga 70%. Dari komponen-komponen 3A kita membuat paket-paket yang akan dipromosikan secara BAS (branding, advertising, selling).

Paket kedua adalah Colors of Indonesia, memanfaatkan Calendar of Events (CoE) yang telah kita kurasi. Paket ini berlaku untuk event-event yang digelar saat low season, bundling dengan komponen tiket event. Ada 3 jenis event yang bisa kita manfaatkan yaitu Wonderful/Premiere events, Cultural/Promising Events, dan Almanak/Potential Events.

Wonderful atau W-Event terdiri dari 100 Event daerah yang merupakan event utama, premiere, core event yang menjadi ikon kegiatan Pariwisata Indonesia 2018 dan telah diseleksi oleh tim kurator.

Cultural atau C-Event merupakan Seratus Multi-Event yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, swasta atau masyarakat yang memiliki kaitan langsung atau sebagian dengan dunia Pariwisata. Event yang diselenggarakan secara khusus, menonjol dan memiliki daya tarik kuat. Integrasi event pariwisata dan kebudayaan meliputi event pariwisata daerah dengan prioritas yang diusulkan oleh gubernur dari tiap provinsi di Indonesia.

Almanak atau A-Event Merupakan kompilasi dari keseluruhan Event yang berlangsung, baik tahunan, periodik maupun mingguan. Diperkirakan sekitar tiga ribu event budaya dan festival diselenggarakan setiap tahunnya. Informasi tentang event ini akan ditayangkan secara reguler dalam sistem Informasi Pariwisata Digital. Event ini tersebar di seluruh Indonesia dan berpotensi dikembangkan menjadi event prioritas di tiap provinsi.

Paket ketiga adalah Digital Destination. Paket ini berlaku sepanjang tahun dengan mengoptimalkan experience-based product. Di era yang menurut Prof. Rhenald Kasali adalah Esteem Economy, pengakuan dari peers (3F: Friends, Fans, Followers) kini menjadi faktor yang sangat penting dalam membentuk perilaku konsumen.

Destinasi Digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas secara kekinian (jaman now). Positioning dilihat dari sisi customer-nya adalah Kids Jaman Now dimana 70% eksis di dunia maya atau dunia digital. Differentiating dari sisi product, pariwisata kita pun makin kreatif, makin instagramable, memikirkan objek gambar. (agar kalau difoto, layak diposting di medsos, dan banyak likes, comments, ba­nyak repost, share, dan interaksi positif). Branding dari sisi promosi, media harus berpromosi, jika ingin semakin kuat di pasar anak muda ke masa depan.

Saat ini telah dikembangkan 7 destinasi digital yang dikelola oleh GenPI yaitu Pasar Karetan (Semarang), Pasar Pancingan (Lombok), Pasar Siti Nurbaya (Padang), Pasar Kaki Langit (Jogja), Pasar Mangrove (Batam), Pasar Tahura (Lampung) dan Pasar Baba Boen Tjit (Palembang).

Menutup CEO Message ini, saya mengingatkan bahwa sinergi dan kolaborasi pentaheliks dalam Indonesia Incorporated bukanlah pilihan, tapi sebuah keharusan. Kita pasti bisa mencapai target 18 juta wisman tahun depan.

Welcome to 2018!

Salam Pesona Indonesia!

Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. Menteri Pariwisata


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved