Strategy zkumparan News

Hotel Sofyan Mengoptimalkan Potensi Wisata Halal

Kementerian Pariwisata menargetkan 5 juta wisatawan muslim mancanegara di tahun 2019. Namun, pelaku usaha wisata halal belum melihat bahwa potensinya yang sangat besar.

Jika dilihat berdasarkan hasil studi Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia berada pada peringkat kedua setelah Malaysia sebagai destinasi wisata halal populer dunia di tahun 2017.

Tahun 2015, total jumlah wisatawan Muslim dunia mencapai 117 juta. Sementara, jumlahnya di tahun 2016 wisman muslim yang datang ke Indonesai mencapai 2,4 juta dan naik menjadi 2,8 juta wisman di tahun 2017. Jumlah itu diperkirakan terus bertambah hingga mencapai 168 juta wisatawan pada 2020 dengan pengeluaran di atas US$ 200 miliar atau sekitar Rp 2,6 triliun.

Jauh sebelum ini, Hotel Sofyan telah melihat potensi yang begitu besar sejak tahun 1992 Hotel Sofyan terus membenahi diri menjadi hotel berkonsep halal dengan nilai – nilai yang Islami. Konsep yang diusung adalah konsep yang inklusif dengan menggunakan key message ”Hospitality is A Virtue”, sebagai pesan kunci utama yang akan terus dijadikan tradisi untuk melayani para tamu hotel.

Riyanto Sofyan, Chairman Sofyan Corp, melihat pontensi hotel syariah terus tumbuh di Indonesia. Dilihat dari data Traveloka, tahun 2000-an masih beberapa hotel saja yang mengembangkan syariah. Namun, saat ini sudah ada sekitar 730 hotel halal compliance. Di tahun 2015 room night growth yang dijual di Traveloka ke 2016 meningkat sekitar 390% dan terus meningkat di tahun 2016-2017 yang meningkat sekitar 120%.

“Jadi ini fakta bahwa pasar itu ada. Hal lainnya bisa dilihat mall, dahulu tidak ada mall yang mushollahnya bagus tetapi sekarang mushollahnya bagus-bagus. Kenapa? Karena sekarang sudah ada demand, kebutuhan dan tuntutan sehingga kalau tidak mallnya akan sepi,” kata Riyanto.

Untuk menjalankan konsep halal dalam pengoperasiannya, ada tiga hal yang dilakukan. Pertama, mengubah sistem menjadi Sofyan halal hospitality standard. Jadi, standar yang dibuat untuk memastikan jajaran hotel dan restoran itu memiliki kemampuan untuk melayani wisatawan muslim.

Kedua, dibentuk Sofyan Institute yaitu tempat untuk pelatihan, karena nantinya mereka yang melayani wisatawan muslim tersbut sehingga benar-benar harus mengerti dan paham. Ketiga, ada IT sistem yang terikat dengan ISO operational sistem dengan kebutuhan wisatawan muslim yang menginap.

Tak hanya itu, dari segi produk hingga aktivitas pun Hotel Sofyan tetap mengacu pada konsep Halal. Ia mencontohkan minuman yang ada di barnya tidak ada yang mengandung alkohol, namun pihaknya membuat minuman seperti margarita tetapi halal karena terbut dari jahe. Rasanya hampir sama kayak margarita, tapi tidak memabukkan.

“Kami juga adakan muslim table manners. Di tahun baru kami adakan muhasabah. Ke depan kami juga akan membuat paket-paket karena di sekitar lokasi kami heritage jadi mungkin kami bawa tamu unuk heritage walks pagi-pagi. Jadi banyak yang sifatnya sama seperti yang lain,” jelasnya ketika ditemui SWA Online.

Khusus di bulan Ramadhan, yang biasanya okupansi hotel di Jakarta menurun pasalnya rata-rata hotel untuk keperluan bisnis. Berbeda halnya dengan Hotel Sofyan, selama bulan Ramadan, pihaknya kami bekerjasama dengan Cut Mutia untuk pesantren kilat serta membuat paket-paket buka bersama dengan harga bersaing.

Hotel Sofyan juga akan adakan nonton bareng pertandingan sepak bola yang bekerja sama dengan Traveloka. Selain itu, kami juga menawarkan paket murah selama Ramadan untuk menggaet wisatawan non muslim yang biasanya tidak terganggu untuk melakukan liburan dengan datangnya bulan suci Ramadhan.

Untuk itu, pihaknya memaksimalkan aktivitas pemasaran digital melalui e-commerce, website, dan media sosial diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas, dengan harapan dapat memberikan yang terbaik kepada para tamu.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved