zkumparan News

Jurus Khusus Kemenpar Kejar Target 17 Juta Wisman

Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya (ke-5 dari kiri)

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2018. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata II-2018, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengevaluasi kemajuan capaian target tersebut.

Adapun, saat ini telah memasuki kuartal ketiga tahun 2018, namun target 17 juta wisman belum tercapai. Pasalnya masih diperlukan pertumbuhan 21 persen dari kunjungan wisman pada 2017 yang mencapai 14,04 juta wisman. Karena itu, pihaknya telah melakukan terobosan program dengan melibatkan seluruh stakeholder sebagai kekuatan pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) pariwisata dengan dilandasi semangat Indonesia Incorporated.

Menurutnya, untuk mencapai target diperlukan strategi khusus. “Untuk mencapai target kunjungan 17 juta wisman tahun 2018 diperlukan ‘Cara-Cara yang Tidak Biasa’, seperti meningkatkan kerja sama promosi terpadu dengan airlines dan wholesaler, melakukan program hot deals, dan competing destination model (CDM),” jelasnya,

Kata Menpar, program kerja sama promosi dengan penerbangan dan wholesaler ini sangat strategis dalam mendatangkan wisman karena 75% wisman yang datang ke Indonesia melalui konektivitas udara (airlines), baik reguler maupun chartered flight. Untuk melakukan percepatan, ia terus mendorong terwujudnya LCCT karena bisa mendorong kunjungan wisata turis mancanegara ke Indonesia. “Untuk mendorong airlines terbang ke Indonesia, caranya dengan memberikan insentive. Kami juga targetkan tahun ini akan LCCT akan selesai sehingga kami terus dorong ini,” jelasnya.

Selain itu, dalam Rakornas Pariwisata ke II 2018, juga dilakukan dilakukan Perjanjian Kerja Sama, MoU, Letters of intens bagi 16 Airlines dan 7 Wholesalers seperti dengan Garuda Indonesia, Air Asia Group, Lion Air Group, Malindo, Sriwijaya Air, China Southern Airlines, Turkish Airlines, hingga Go Indonesia Tours by PT Indonesia Tur Arabia sebagai whosaler. Dari sisi promosi, pihaknya melakukannya melalui sales mission, trade show, festival, fam trip, publikasi dan pemberian insentif. “Komitmen dari airlines dan wholesaler diproyeksikan menghasilkan 590.151 pax wisman pada periode Agustus – Desember 2018,” kata Menpar Arief.

Sementara itu, untuk program Hot Deals, yakni program untuk mengoptimalkan kapasitas yang tidak terpakai atau idle capacity, diutamakan pada tiga pintu masuk utama yaitu Great Bali (40%), Great Jakarta (30%) dan Great Kepri (20%). Ketika idle capacity pada faktor 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) digabungkan dan dimanfaatkan dalam sebuah platform akan tersedia layanan turisme yang mudah dan murah, atau disebut more for less tourism. Karena itu, program Hot Deals menjadi hal yang attractive dan competitive dalam meningkatkan kunjungan wisman. “Kami proyeksikan dari Paket Hot Deals akan diperoleh tambahan 2,5 juta wisman pada 2018,” ujarnya.

Dalam menangani masing-masing paket Hot Deals, telah ditunjuk Organizing Committee (OC) untuk mengelola termasuk melakukan monitoring dan evaluasi. OC Hot Deals Bali dan Jakarta akan mulai bertugas pada Agustus hingga Desember 2018, sedangkan OC Hot Deals Kepri telah bertugas sejak April 2018 dengan pencapaian hingga 20 Juli 2018 sebesar 141.180 (EoY: 28.4%) wisman dari seluruh fokus pasar. Selain itu, Kemenpar juga mempromosikan Paket Hot Deals tersebut melalui berbagai program pemasaran antara lain sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, serta promosi pada media cetak, elektronik, dan online.

Sementara itu salah satu program strategis dalam mencapai target kunjungan 17 juta wisman adalah Competing Destination Model (CDM). CDM sebagai metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisman yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu. Dengan CDM memungkinkan mengambil data travellers dari berbagai sumber online; profiling dan segmentasi data travellers; lalu menargetkan travellers tersebut dengan kampanye iklan yang customized dan targetted.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved