Marketing Trends zkumparan News

Kesibukan Ancol Menyambut Turis Leisure Economy

Tren dan peluang bisnis leisure economy, tidak disia-siakan begitu saja oleh Taman Impian Jaya Ancol (Ancol). Pergeseran kebutuhan masyarakat akan liburan menjadi experience mengesankan direspons Ancol dengan membenahi fasilitas dan meluncurkan wahana baru.

Head of Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., Agung Praptono, menjelaskan, Ancol sebagai tempat rekreasi akan menyasar kelas menengah dengan menyiapkan wahana, sarana, dan prasarana baru. “Kami membangun pantai sepanjang 3,6 km dan memperbaiki pantai-pantai yang telah ada dengan pasir putih,” tambahnya. Target pasar yang diperluas ini menjadi incaran Ancol ke depannya. Unit usaha seperti Seaworld dan Atlantis dilakukan penambahan wahana baru, begitu juga dengan Dufan.

Untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya, Ancol memberikan program bundling untuk tiket Seaworld-Samudra Indonesia atau Seaworld-Dufan. Cara ini diharapkan menciptakan harga yang lebih murah dan pengunjung dapat menikmati lebih banyak lagi leisure yang disuguhkan Taman Impian Jaya Ancol. Usaha menciptakan suguhan leisure yang menyeluruh juga dikembangkan Ancol dengan membuka suguhan kuliner. “Cafe Hoax, berada di pinggir pantai. Bisnis kuliner ini bekerja sama dengan pihak ketiga dan bagi hasil dalam pembagian profit-nya,” ungkapnya.

Untuk menggaet kalangan millenial, Ancol menciptakan spot Instgramable bernama Fantasy Light. Sebuah spot yang berhiaskan lampu dan menarik dijadikan obyek pendukung foto. Nantinya, kawasan ini juga akan dikembangkan sejumlah wahana baru sehingga jika orang berkunjung dapat menikmatinya sekaligus. “Jadi, di Ancol ini lengkap sekali. Ada sarana olah raga, foto, menikmati wahana hingga tempat nongkrong,” ujar Agung.

Mengacu data statistik BPS, segmen leisure naik 0,75% menjadi 6,25%. Angka ini memberikan potensi peluang yang lebih bagus bagi Ancol. “Untuk tahun 2017 kunjungan ke Ancol mencapai 18,7 juta pengunjung. Saat ini segmen Ancol untuk pantai masih pada kelas menengah bawah. Kami harapkan ke depan bisa merangkul kelas menengah juga,” ungkap Agung.

Agung menegaskan, ada shifting konsumsi ke leisure economy. Ancol secara jeli menangkap peluang dengan harga yang bersaing, tetapi pengunjung bisa mendapatkan experience yang optimal. Tahun 2018 rencananya Ancol akan menambah tiga wahana terbarunya yang diimpor dari Eropa dan Amerika. Untuk bisa berbenah lebih baik, perusahaan telah menyiapkan dana belanja modal Rp600 miliar untuk membangun wahana baru dan renovasi. “Tahun ini target jumlah pengunjung naik 4% sehingga menjadi 19,5 juta pengunjung. Hal ini didukung dengan promosi melalui media elektronik, dan sosial media yang disesuaikan eranya,” jelasnya.

Reportase: Sri Niken Handayani

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved