News

Media India Puji Co-Branding Wonderful Indonesia dalam Program Famtrip

Para artis yang memiliki bisnis kue ikut program Co-Branding Wonderful Indonesia

Program Famtrip media-media dari India yang diusung oleh Kemeterian Pariwisata di akhir bulan April 2018, beberapa waktu lalu, mendapatkan tanggapan positif. Dalam program Framtrip ini adaKrisna Oleh Oleh. Co-Branding industri asli Pulau Dewata, Bali itu menjadi bagian yang membuat happy ending di rentetan Famtrip Jogja dan Bali media India. “Cinderamata, oleh-oleh, souvenir, semuanya lengkap. Kita tidak perlu ke mana-mana lagi untuk memperoleh semua tentang Bali, cukup ke Krisna sudah lengkap. Terima kasih atas semua sambutannya, dan kami akan kembali lagi ke Indonesia,”ujar Blogger HerLifestyleDiary, Shanice Sunil Shreshtha yang juga diamini Visit Indonesia Tourism Officer India Chandrani Chakraborty Pradeep saat akan meninggalkan tanah air.

Program Famtrip ini mulai melibatkan unsur Penthahelix. Seperti yang sering diungkapkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya unsur tersebut adalah Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media semuanya harus satu tujuan untuk kemajuan pariwisata Indonesia. Itu artinya, komponen Penthahelix memang harus bergandengan tangan untuk memunculkan hospitality bagi pariwisata. Dengan Famtrip yang berakhir di Krisna membuktikan bahwa membangun pariwisata bukan hanya tugas utama Kemenpar saja. Namun juga kerjasama semua pihak. Selain ke Krisna, Kemenpar juga disambut oleh industri-industri yang bergerak di berbagai bidang.

Media-media dan netizen kelas kakap India itu juga diajak Spa di Baliwis Spa Nusa Dua dan juga disambut makan malam di Restaurant milik putra-putri bangsa bernama Sitara Indian Restaurant. Semua tersenyum semringah, gembira, tertawa bahkan menikmati hidangan yang disajikan. Semuanya khas India namun tempatnya berlatar belakang Bali yang sangat ciamik.

“Kemenpar pintar, menyambut wisatawan India itu pikirkan juga makanan. Karena satu dua hari saja mereka makanan Indonesia masih nyaman, namun tiga hari ke atas, mereka seperti makan racun jika tidak segera ketemu makanan India. Ini kehebatan Kemenpar meramu Famtrip. Kedepannya, kami juga berharap menjadi bagian dari Co-Branding Kemenpar. Karena masakan India namun milik putra bangsa,”tutur Owner Sitara Indian Restaurant Sonia Kaur.

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata II Kemenpar Nia Niscaya didampingi Asisten Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Regional III Raden Sigit Witjaksono mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Kata Nia, dukungan industri untuk menyambut wisatawan adalah sebuah keharusan.

Nia juga mengajak korporasi untuk memperkuat brand bersama-sama melalui co-branding. Harapannya, brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia bisa semakin bersinar di dalam maupun luar negeri.

“Kini brand Wonderful Indonesia sudah menempati posisi 47 besar dunia. Setelah dipromosikan besar-besaran di semua platform media di seluruh dunia. Nilai branding-nya sudah mengalahkan Amazing Thailand dan Malaysia Truly Asia, ini harus tertanam terus ke para wisatawan,” Nia menambahkan.

Karena itu, setelah berhasil menaikkan peringkat dari NA (not available) menjadi clister 1, di 47 dari 141 negara, kini saatnya mengajak pelaku bisnis untuk membangun branding bersama-sama. “Dan itu sudah dicoba dengan beberapa produk, dan hasilnya sukses, termasuk dengan Krisna Oleh-oleh,” kata Nia yang juga diamini Sigit.

Setelah sukses co-branding dengan Krisna Oleh Oleh dan beberapa produk makanan seperti Garuda Food, kerupuk udang Papatonk, serta Bon Gout, Kemenpar pun ingin memperluas ke semua industri yang punya positioning yang sama.

Kini Kemenpar kembali bergerak untuk meningkatkan branding awarness. Sudah ratusan brand produk ternama di Indonesia digandeng menandatangani MoU untuk memasang branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia dengan tema ‘Wonderful Indonesia Co-Branding Forum’.

Menteri Pariwisata Arief Yahya

Sigit mengatakan, Wonderful Indonesia Co-Branding Forum merupakan kerja sama dengan berbagai brand produk. Semua akan berkolaborasi untuk meningatkan ekuitas merek dari brand Wonderful Indoneisa (mancanegara) dan Pesona Indonesia (nusantara), sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

“Co-branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia ke berbagai produk ini sangat efektif. Apalagi produk tersebut mampu menembus pasar internasional,” ujar Sigit. Sigit mengatakan, dalam ilmu branding, kita harus mengenal apa yang disebut co-branding. Sederhananya, co-branding merupakan partnership antara dua brands yang berbeda.

Tujuannya, yaitu sinergi. Definisi paling gampang dari sinergi yakni 1 + 1 = 3, bukan 2. Artinya, ‘the whole is bigger than the parts’, hasil gabungan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Dengan melakukan co-branding, kekuatan brand akan berlipat-lipat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga pernah mengambil contoh terkait dengan branding Aqua-Danone. Aqua merupakan brand yang dikenal sebagai local champion yang menguasai pasar air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia. Sementara Danone adalah global champion yang memiliki pasar di seluruh dunia.

“Yang terjadi bila berkolaborasi yakni image Aqua terangkat menjadi ‘local champion yang mengglobal’. Sementara brand Danone pun terangkat menjadi ‘global champion yang melokal’. Hasilnya adalah win-win partnership yang menghasilkan entitas gabungan yang jauh lebih powerful, ini akan terus mengangkat pariwisata Indonesia,” tutur Arief Yahya


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved