News

Menpar Arief Yahya: Mengejar Target 17 juta Wisman pada 2018

Arief Yahya, Menteri Pariwisata

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama semua stakeholder pariwisata telah sepakat menjadikan 2018 sebagai tahun kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Labelnya Visit Wonderful Indonesia 2018 (ViWI 2018), dengan harapan tahun 2018 bisa menjadi tahun yang baik bagi pariwisata.

Tahun depan, target wisman naik menjadi 17 juta wisman dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 15 juta. Program ViWI 2018 ditargetkan akan mendatangkan 15% dari target 17 juta wisman tersebut (2,5 juta wisman). ViWI 2018 akan digelar serentak di sejumlah daerah diawali dengan program tiga bulan pertama tahun 2018. Pihak-pihak yang dilibatkan juga sudah kami koordinasikan.

“Pemerintah daerah berkomitmen mendukung kelancaran ViWI 2018. Antara lain, dengan mempermudah regulasi dan memberikan insentif bagi pelaku pariwisata lokal, serta berkomitmen atas penyelenggaraan event dan tersedianya destinasi yang ramah dan aman,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata. Menurutnya, Kementerian Perhubungan mendukung pariwisata Indonesia dengan melakukan Percepatan Pembangunan Konektivitas & Infrastruktur melalui Program Prioritas Nasional 2018. Pelaku industri pariwisata, seperti dari ASITA, PHRI, BUMN, dan swasta siap bekerjasama untuk menyukseskan ViWI 2018.

Maskapai penerbangan mendukung penerbangan ke 18 destinasi ViWI2018, menambah rute penerbangan, mempromosikan destinasi melalui owned media, serta memberikan paket special price pada masa low season. Tak ketinggalan, sektor perbankan juga berkomitmen memberikan dukungan berupa payment solution, integrated media promotion, dan kampanye paket-paket perjalanan wisata.

Kota atau destinasi yang dilibatkan juga telah kami pilih. Ada 18 destinasi yang semuanya dipastikan memenuhi kriteria yang ditetapkan, yakni: tersedianya sarana dan prasarana penunjang hotel seperti hotel dan restoran, destinasi yang menarik, ada aksesibilitas, hingga adanya faktor keamanan wisatawan. Delapan belas destinasi tersebut yaitu: Danau Toba, Kepulauan Riau, Padang, Belitung, Palembang, Jakarta, Bandung, Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar), Surabaya-Bromo-Tengger-Semeru, Jember-Banyuwangi, Bali, Lombok, Balikpapan, Makassar, Manado-Bunaken, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Raja Ampat. Jumlah destinasi ini bisa bertambah apabila destinasi telah siap.

Pasarnya pun sudah disiapkan. “ViWI 2018 akan dipasarkan ke negara penghasil wisman yang dominan bagi Indonesia. Wilayah ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Eropa, Timur Tengah-Arab, dan Asia Selatan (hususnya India dan Srilanka) menjadi target pasar utama ViWI 2018,” ujar Arief.

Ia menjelaskan, ada tiga jenis program yang ditawarkan melalui ViWI 2018, yakni: (1) Hot Deals, yaitu paket yang ditawarkan saat low season, dengan paket bundling yang memiliki komponen transportasi di sektor domestik, (2) Colors of Indonesia, paket yang berlaku untuk event saat low season, dan (3) Digital Destination, atau destinasi pariwisata secara kreatif dan instagramable dengan menampilkan objek gambar untuk memberikan feeds di media sosial.

Sebagai informasi, untuk program Colors of Indonesia, telah disiapkan atraksi 100 event daerah yang merupakan event utama, premier atau core event yang menjadi ikon kegiatan pariwisata Indonesia 2018 dan telah diseleksi oleh tim kurator. Dari 100 event ini, kita memiliki event unggulan sebagai multi-event, yaitu Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 dan Annual Meeting IMF-Bank Dunia pada Oktober 2018 di Bali.

“Saya mengingatkan bahwa sinergi dan kolaborasi pentahelix dalam Indonesia Incorporated bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Kita pasti bisa mencapai target 17 juta wisman tahun depan,” ujar Arief optimistis. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved