Youngster Inc Youngster Inc. Professional

Dhita Wirapradja, Tetap Prioritaskan Keluarga

Dhita Wirapradja, Tetap Prioritaskan Keluarga

Dhita Wirapradja (28 tahun), dikenal sebagai wanita yang aktif dan berprestasi. Tidak hanya bekerja sebagai karyawan Pertamina di bidang HR Planning & Development, ia juga seorang Licensed International Etiquette Consultant, sehingga sering diundang menjadi pembicara maupun memberi pelatihan di bidang tersebut. Ia juga menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris, Perancis, dan Mandarin lantaran sering pindah domisili mengikuti ayahnya bertugas. Tapi, di antara kesibukannya sebagai wanita karier, pehobi bermain piano ini tetap memprioritaskan keluarga dalam hidupnya. Berikut ini petikan wawancara reporter SWA Online dengan kelahiran Bandung, 8 November 1988 tersebut:

PertaminaDhita

Boleh diceritakan bagaimana perjalanan karier Anda sebelum bergabung dengan Pertamina?

Sejak kecil, saya sudah tinggal di luar negeri karena pekerjaan ayah. Saya besar di Amerika Serikat. Berpindah dari satu negara ke negara lain, bertemu dengan orang baru menjadi hal yang menyenangkan. Saya kembali ke Indonesia ketika SMA akhir. Setelah lulus SMA, saya kuliah di Fakultas Hukum, dengan pendalaman Hukum Internasional, Universitas Padjajaran, Bandung, lulus tahun 2010. Lalu, saya bekerja di sebuah law firm di Jakarta selama kurang dari setahun. Di sana mendapat pengalaman dalam bidang corporate law. Ketika masih kuliah, saya dinobatkan menjadi Duta Muda ASEAN untuk Indonesia dari Kementerian Luar Negeri pada 2009. Semenjak itu, saya kerap kali mengikuti berbagai forum internasional pemuda, dan international summits untuk mewakili pemuda Indonesia.

Ketika saya di law firm, saya mengikuti tes pekerjaan di perusahaan lain. Ketika itu saya ingin memberi kontribusi kepada Indonesia dengan bekerja di sebuah perusahaan milik bangsa. Saya sempat dilema antara melanjutkan studi S2 atau bekerja. Sehingga saya mendaftar keduanya yaitu beasiswa S2 di Amerika Serikat dan Pertamina. Sembari melaksanakan test beasiswa, dan sampai pada tahap akhir, saya juga menerima surat panggilan untuk penerimaan di Pertamina. Setelah saya berdiskusi dengan orang tua mengenai hal ini, akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke Pertamina tahun 2011.

Bagaimana awal penempatan di Pertamina?

Sejak awal walaupun saya memiliki latar belakang di bidang hukum, saya diarahkan ke bidang HR Pertamina. Awal bergabung saya ditempatkan di bagian rekrutmen. Saat itu saya menangani seluruh proses penerimaan pegawai, khususnya fresh graduate dari Sabang sampai Merauke, dimulai dari segi planning, eksekusi, penyaringan peserta, sampai terpenuhinya kebutuhan perusahaan di bidang sumber daya manusia.

Sedangkan saat ini saya baru bergabung di Pertamina Corporate University, yakni Pusat Pengembangan Karyawan Pertamina, di fungsi Planning & Development. Saya bertanggungjawab melaksanakan tugas pokok seorang T&D Professional yakni mengawal proses learning needs analysis, training needs analysis, dan me-design kurikulum dan pelatihan yang sesuai untuk pengisian gap competency.

Training seperti apa yang Anda desain untuk seluruh karyawan Pertamina?

Sesuai dengan jiwa Corporate University, seluruh training yang didesain tentu dibuat customized berdasarkan kebutuhan masing-masing fungsi. Tiap fungsi memiliki kebutuhan yang spesifik dan unik untuk masing-masing level jabatan di dalamnya. Adalah tugas seorang T&D Professional untuk meng-capture kebutuhan lini agar sesuai dengan rencana pengembangan di fungsi tersebut. Dalam hal ini, kami di Planning & Development bekerjasama dengan HR Business Partner di kantor pusat untuk membuat pemetaan pengembangan dan pelatihan yang sempurna.

Saat ini berarti sudah 5 tahun di Pertamina. Sedangkan di Pertamina Corporate University selama 1,5 tahun. Menjabat sebagai seorang Planning & Development di Pertamina Corporate Univeristy, apa tantangan yang dihadapi?

Selain berbeda dengan background saya di bidang hukum, posisi ini sangat berbeda dengan jabatan sebelumnya di divisi recruitment. Di posisi sekarang, saya harus belajar memetakan kebutuhan dari sisi yang berbeda. Kalau dulu di recruitment saya memetakan strategi pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, untuk sekarang adalah pemetaan strategi untuk pemenuhan sasaran pengembangan fungsi maupun individu. Ranah Training & Development pun merupakan dunia yang sangat baru untuk saya. Namun, saya beruntung berada di tim Planning & Development yang sangat kuat dan saling support. Tim ini terdiri dari saya dibantu oleh tim yang saling me-support. Tim ini terdiri dari 12 orang yang bertanggung jawab atas proses desain pelatihan dan pengembangan seluruh karyawan di Pertamina.

Anda sendiri mendapat training untuk menjalankan tanggung jawab di pengembangan karyawan Pertamina. Traning seperti apa yang didapatkan?

Tentunya kami dibekali dengan A to Z mengenai Training & Development, dimulai dari keahlian dalam Learning Needs Analysis, Training Needs Analysis, Learning & Training Design serta rangkaian pelatihan lainnya yang berujung sampai dengan Training Delivery. Di dalam training yang kami juga diwajibkan untuk menjalankan applicable project untuk menyempurnakan pemahaman.

Lalu untuk meningkatkan personal skill apa lagi yang Anda lakukan?

Selain hard competencies, tentu saya kerapkali menimba ilmu pada rekan-rekan yang lebih senior sehingga banyak terobosan baru yang dapat diaplikasikan dalam pekerjaan, melakukan research, dan tentunya self study. Selain hard competencies, saya juga senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan soft competencies, saya mengikuti kegiatan di berbagai organisasi, Salah satunya adalah Toastmasters International Club. Toastmasters adalah sebuah organisasi yang mengasah kemampuan komunikasi, public speaking, dan leadership skills melalui programed exercises. Di sana juga menjadi sarana untuk bertemu dengan para professional lainnya, sehingga dapat menambah insight dan wawasan.

Selama di Pertamina, apa saja yang sudah dicapai?

Pertama cita-cita saya tercapai untuk mengabdi di perusahaan negeri. Selain itu, saya bangga di 2012 saya terpilih menjadi Duta Pertamina dan juga mewakili Pertamina dalam ajang Duta BUMN. Pengalaman tersebut sangat tidak terlupakan, karena sesuai motto Duta BUMN “Sinergi Sejak Muda”, saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan menjalin relasi dengan sesame pemuda BUMN lainnya untuk menggalangkan kesatuan dalam seluruh BUMN di Indonesia.

Bekerja di sebuah perusahaan BUMN, lalu menjadi seorang ibu rumah tangga dan aktif di kegiatan lainya, bagaimana cara Anda membagi waktu?

Be a professional, but always remember that family comes first. Meskipun saya wanita karir tentu kodrat utama saya sebagai wanita adalah sebagai Ibu dan seorang Istri. Sebagai karyawan, saya harus professional dalam membagi waktu. Dengan cuti perusahaan yang hanya 12 hari, saya harus maintain dengan baik.

Weekend saya upayakan dedikasikan penuh untuk keluarga. Urusan di luar kantor adalah ekstrakurikuler, dan apabila bertentangan dengan jadwal kantor, otomatis saya akan mendahulukan urusan kantor. Selain itu saya datang lebih pagi, dan memanage working hour dengan baik sehingga saya upayakan tidak pulang terlambat agar dapat bertemu keluarga sebelum waktu tidur setiap harinya.

Terakhir, apa target Anda di 2016?

Tentunya agar seluruh project dan program di 2016 dapat tercapai. Ke depannya saya ingin menjadi bagian dari generator yang mendukung Pertamina mencapai visi utamanya menjadi world class national energy company.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved