Youngster Inc. Entrepreneur

Ambisi Nouva Puspita, Menjual 1 Juta Botol Parfum Carl & Claire

Nouva Puspita, founder & CEO Carl & Claire.
Nouva Puspita, founder & CEO Carl & Claire.

Tren konsumen yang menggemari parfum buatan perusahaan Indonesia kian meningkat sehingga membuka peluang bisnis untuk produsen parfum lokal. Carl & Claire, salah satu produsen parfum lokal, merespons tren ini.

Beberapa waktu lalu, Carl & Claire merilis parfum khusus pria. Nouva Puspita, pendiri sekaligus CEO Carl & Claire, mengatakan, peluncuran parfum pria ini menambah varian parfum Carl & Claire. Nouva mencermati perubahan perilaku pria yang saat ini cenderung membeli produk perawatan tubuh. “Pada awal November lalu kami meluncurkan Carls by Carl & Claire, parfum khusus laki-laki,” ujarnya.

Lini merek terbaru ini dirancang Nouva agar memudahkan konsumen memilah parfum perempuan dan laki-laki. Jenama parfum untuk perempuan ini Carl & Claire. Akun media sosial (Instagram) kedua merek parfum ini dibuat terpisah. Parfum perempuan ada di @carlandclaire dan @carlsbycarlandclaire untuk parfum khusus kaum adam. “Nah, agar tidak membingungkan konsumen, kami membuat Instagram untuk laki-laki. Carl & Claire kan market-nya memang sudah terbentuk untuk perempuan, makanya kami ingin memisahkan itu,” tutur Nouva.

Akun medsos Carl & Claire merupakan kanal pemasaran dan penjualan yang melengkapi toko dalam jaringan (daring) di Shopee dan Tokopedia, website, serta gerai di Mal Lippo Puri, Mal Kelapa Gading 3, dan Mal Pondok Indah 2. Mayoritas pembelian parfum dikontribusikan dari penjualan toko daring Carl & Claire tersebut.

Saat ini, kata Nouva, ada 37 varian parfum Carl & Claire yang harganya berkisar Rp 100 ribu-200-an ribu per botol. “Tahun lalu (2019), total penjualan parfum Carl & Claire sekitar 50 ribu botol,” ungkapnya.

Target ambisius dicanangkan Nouva, yaitu penjualan 1 juta botol di masa mendatang. Setahap demi setahap, ia berupaya merealisasikan target ini dengan meluncurkan beragam varian parfum dan agresif memasarkannya di kanal digital. “Untuk target penjualan tahun 2021 diharapkan naik dua kali lipat,” ujarnya.

Angka penjualan ini diyakini tercapai karena konsumen semakin mengapresiasi jenama parfum lokal. “Market size parfum cukup besar dan berkembang. Kami optimistis bisa meningkatkan skala bisnis dan omset Carl & Claire,” kata Nouva. Untuk mencapai tujuan ini, ia bersama timnya mengedukasi konsumen di medsos. Topik yang diperbincangkan di medso itu mengenai penggunaan dan jenis parfum serta kiat meningkatkan kepercayaan diri dengan menggunakan atau tanpa parfum.

Langkah lainnya, Nouva memulai diversifkasi produk seiring dengan peluncuran produk perawatan tubuh (shower cream dan body lotion) di bulan lalu. “Rencananya, kami akan meluncurkan body lotion, shower gel, dan produk-produk tubuh lainnya, tidak menutup kemungkinan kami akan mengembangkan produk perawatan rambut,” imbuh pengusaha kelahiran Jakarta. 16 Juli 1993 ini. Pengembangan dan rencana bisnis ini diharapkan bisa memacu omset Carl & Claire.

Nouva mulai menekuni bisnis parfum pada 2018. Kala itu, ia bergerilya menjual parfum di pameran (bazar). Penjualannya bisa dihitung dengan jari. Ia tak cepat putus asa. Ia konsisten mengikuti bazar dan mengedukasi konsumen mengenai keunggulan parfum lokal serta merilis beragam varian parfum.

Tahun 2019, konsumen kian mengenal Carl & Claire dan karakter wewangiannya. “Di tahap awal, kami terus konsisten menyediakan parfum yang diminati konsumen,” Nouva mengisahkan. Popularitas parfum bikinannya kian terkerek. Ia pun menggunakan jasa influencer yang mempromosikan parfum Carl & Claire di medsos, agar mempercepat penetrasi pasar, terutama perempuan muda.

Nouva pun beradaptasi untuk merespons dampak negatif pandemi Covid-19 dengan memproduksi dan memasarkan hand sanitizer. “Penjualan hand sanitizer pada saat itu lumayan membludak. Karena ini, penjualan Carl & Claire juga meningkat,” ungkapnya. (*)

Anastasia Anggoro Suksmonowati & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved