Youngster Inc. Entrepreneur Entrepreneur

Bebe Love Konsep Cinta di Bisnis Perlengkapan Bayi

Bebe Love Konsep Cinta di Bisnis Perlengkapan Bayi

Amanat terakhir sang ibu, berpadu dengan kekuatan insting bisnis istrinya, itulah resep sukses Anton Setiawan dalam membesarkan bisnis perlengkapan bayi bernama Bebe Love. Terlahir dari garasi rumah, Bebe Love kini telah memiliki lima cabang dengan ratusan reseller di berbagai penjuru Indonesia.

Anton Setiawan

Anton Setiawan

Bisnis toko perlengkapan bayi Anton dan istrinya, Angela Rossanytha Dewi, baru didirikan dua tahun silam, 2011. Saat itu, Anton tengah menggeluti bisnis pulsa yang telah dirintisnya sejak menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Bisnis tersebut sesungguhnya sukses hingga ia mampu menggaet investor dari Jakarta. Karena keberadaan sokongan modal besar itu juga, Anton akhirnya hijrah ke Jakarta usai kuliah. Namun, jalan bisnisnya ternyata berubah setelah dirinya menikah.

Di Jakarta, Anton bertemu dengan perempuan yang akhirnya menjadi istrinya yang akrab disapa Angel. Nah, peluang bisnis mengemuka saat anak kembar mereka lahir. Sebagai orang tua muda, mereka lantas membeli berbagai perlengkapan bayi. Di saat itulah, ibunda Anton melihat setitik peluang untuk anak dan menantunya. “Awal ide bisnis ini ada berkat permintaan mendiang ibu saya. Pada saat-saat terakhir, beliau berpesan agar istri saya membuka baby shop. Ide tersebut bisa muncul mungkin karena Ibu melihat sosok istri saya punya bakat usaha yang sangat baik. Selain itu, pada saat bersamaan, kami juga sedang sibuk-sibuknya merawat anak kembar. Saat itu kami banyak membeli keperluan bayi,” tutur Anton.

Ide itu pun disambut baik Anton dan Angel yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Setelah dua bulan berusaha mencari berbagai produk dari sejumlah pemasok, akhirnya pada 20 Februari 2011 Bebe Love berdiri di garasi rumah mereka di Perumahan Gading Serpong, Tangerang. Namun, malang tak dapat ditolak, beberapa hari kemudian ibu Anton berpulang ke Sang Pencipta.

Anton Setiawan

Pilihan produk dan strategi harga yang tepat membuat nama Bebe Love cepat terkenal dari mulut ke mulut tanpa terlalu sering memasang iklan di media cetak. Konsumen juga dimanjakan dengan akses Bebe Love baik secara langsung di gerainya ataupun melalui telepon, SMS dan situs web.

Belakangan, permintaan datang tak hanya dari konsumen pengguna, tetapi juga para penjual perlengkapan bayi di berbagai daerah. Maka, Anton dan Angel memutuskan melayani pula penjualan secara grosir. “Kami memasok perlengkapan bayi ke berbagai toko yang ada di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Pulau Madura. Jumlah tokonya sudah ratusan. Tetapi, saat ini bisnis kami masih lebih banyak di ritel. Kira-kira 80% lebih bisnis kami masih bergerak di ritel,” kata Anton.

Melihat perkembangan usahanya yang meningkat pesat, pasangan ini kini tengah membuat konsep kemitraan untuk usahanya. “Pada suatu kesempatan, saya bertemu dengan seorang motivator top ten terbaik di Indonesia. Kami berbincang santai dan dia menanyakan bisnis apa yang saya kerjakan saat ini. Beliau berkata babyshop suatu bisnis yang amat menjanjikan dan dia percaya Bebe Love akan menjadi perusahan yang besar. Beliau bahkan juga berkata akan menjadi pembeli franchise pertamanya Bebe Love. Kata-kata tersebut menjadi motivasi bagi kami,” Anton bercerita.

Dari pertemuan tersebut, lahirlah pemikiran mengenai konsep bisnis Bebe Love. “Dari hasil evolusi bisnis ritel perpaduan antara bisnis franchise, investor, discount stores, convenience stores dan supermarket, kami ingin sinergikan menjadi suatu rumusan yang terbaik, yaitu Bebe Love Concept. Kami berharap ini dapat menjadi pelopor bisnis kerja sama yang saling menguntungkan dan saling mendukung,” ujar Anton.

Anton dan Angel, yang kini memiliki tiga anak, yakin bisnis mereka akan berhasil melahirkan barisan pengusaha perlengkapan bayi lainnya. “Harapan kami, konsep ini akan melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru dan juga menambah lapangan kerja baru. Konsep bisnis ini akan sustainable jangka panjang dengan keuntungan yang terus meningkat. Saat ini semuanya sedang kami godok, semoga awal 2014 mimpi itu bisa terwujud,” kata Anton optimistis.(*)

Radito Wicaksono dan Eddy Dwinanto Iskandar/Riset: Armiadi Murdiansah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved