Youngster Inc. Entrepreneur zkumparan

Bisnis Triliunan di Tangan Wanita 26 Tahun

Fanny Verona

Fanny Verona, Direktur Pengelola PT Digital Artha Media

Karier Fanny Verona di industri digital dan e-commerce sangatlah kinclong. Meski usianya baru menginjak 26 tahun, dia sudah dipercaya mengelola bisnis dengan turnover yang wah. Tepatnya, dipercaya sebagai Direktur Pengelola DAM Corp (PT Digital Artha Media), perusahaan digital enabler yang sahamnya dimiliki Mandiri Capital, Kresna Securities, Jas Capital, dan Kompas Gramedia. DAM Corp bukan perusahaan sembarangan karena memiliki beberapa perusahaan teknologi rintisan: Mandiri eCash, Indiepay, Indiprint, dan Wagon.

Di DAM Corp, Fanny setidaknya membawahkan 100-an karyawan. “Sekitar 70% -nya orang teknologi,” ungkapnya. Tugas utama perusahaan ini: membangun platform fintech bagi Bank Mandiri dan pihak lain yang membutuhkan layanan fintech. Jelas ini bukan bisnis main-main karena Mandiri eCash saja tahun ini ditargetkan punya 10 juta pengguna, dan tahun 2019 mencapai 30 juta pengguna. Sebagai catatan: nilai transaksi Mandiri eCash saat ini diestimasi sudah luar biasa karena 1,5 tahun lalu ketika penggunanya baru 1,7 juta orang melibatkan transaksi Rp 1,9 triliun.

Di dunia fintech dan e-commerce, karier Fanny memang moncer. Sebelum di DAM Corp, dia sudah dipercaya sebagai Direktur Pemasaran DIMO, fintech milik Grup Sinarmas. Bahwa saat ini di usia 26 tahun dia sudah di posisi diektur pengelola di perusahaan teknologi ngetop, kiranya tak usah kaget. Begitu lulus SMA, dia sudah langsung kerja, memulai di AVG Anti Virus. “Saya lulus SMA mengikuti program akselerasi dan di AVG kerja sambil kuliah,” kata lulusan magna cumlaude dengan IPK 3,85 dari Universitas Trisakti ini.

Fanny Verona

Di DAM Corp sekarang, Fanny bertanggung jawab atas semua operasional bisnis perusahaan, tak hanya pegang satu-dua divisi. Tahun ini, dia mengungkap, pihaknya fokus membangun ekosistem sehingga e-payment lain juga bisa menggunakan ekosistem Mandiri eCash. Dalam hal ini, tugasnya bukan sekadar mengejar besaran transaksi Mandiri e-Cash. “Kalau angka saja tujuannya, bisa dikejar lewat promo. Namun setelah lewat promo, kartu tidak lagi digunakan,” katanya.

Sebagai fintech enabler, DAM Corp akan berperan aktif dalam implementasi solusi fintech di berbagai sektor. Tahun ini, misalnya, akan menggarap aplikasi pinjaman (mikro) setelah melihat fakta bahwa baru separuh masyarakat Indonesia yang terkover bank. Juga, sedang menyiapkan pegembangan e-wallet untuk beberapa mal di Indonesia.

Fanny pun tengah sibuk mengedukasi dunia usaha Indonesia bahwa cashless society sudah di depan mata. “Kita ini seperti di China ketika mereka sedang belajar e-commerce beberapa tahun lalu. Sekarang di sana orang membeli makanan di pinggir jalan saja sudah pakai Alipay dan WeChat pay. Jangan ketinggalan momentum,” demikian pesannya.(*)

Reportase: Herning Banirestu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved