Youngster Inc. Entrepreneur

Jurus Marnova Menembus Pasar Singapura

Jurus Marnova Menembus Pasar Singapura

Ngai Marnova, banting stir dari tenaga profesional di sebuah perusahaan multinasional menjadi pengusaha sepatu dan tas premium. Nova, demikian sapaanya, mendirikan PT Marnova di tahun 2012, sebagai perusahaan yang memproduksi produk fesyen bermerek Marnova. Ciri khas produk Marnova adalah terbuat dari kulit eksotis, eksklusif, dan pengerjaannya detil dibuat tangan. Setiap satu model dibuat dalam jumlah terbatas. “Produk Marnova memadukan kemewahan, exotic skin, nyaman, dan fashionable,” kata Nova.

Sepatu dan tas Marnova sudah menembus Isetan Supermarket, jaringan toko ritel premium di Singapura sejak tahun 2012 hingga saat ini. Marnova juga ditunjuk oleh Disney Indonesia untuk membuat tas dan sepatu Star Wars. Nova menyebutkan alasan Disney Indonesia memilih Marnova karena desain dan kualitas produk Marnova dianggap unik dan berkualitas internasional. “Saya mempresentasikan desainnya ke pimpinan Disney regional di bulan April atau Mei tahun 2015. Ketika itu, mereka sedang berkunjung ke Jakarta,” kenang Nova.

Desain yang digagas Nova mampu memikat Disney. “Akhirnya, saya dihubungi lagi oleh perwakilan Disney Indonesia untuk membuat tas dan sepatu Star Wars. Bagi saya, kepercayaan ini menjadi ajang pembuktian bahwa produk dalam negeri tidak kalah kualitasnya,” tandas mantan karyawan P&G Indonesia ini. Kolaborasi ini merupakan bagian dari rangkaian film Stars Wars: The Force Awakens di tahun lalu dan merupakan kolaborasi lisensi yang pertamakalinya di Asia. “Saya bersama tim penjahit kurang tidur demi mengerjakan proyek ini. Kami memproduksi sepatu dan tas hand made. Pengerjaannya detil dan harus rapih,” ungkapnya.

Ngai Marnova di Toko Marnova di Gedung Colony, Kemang, Jakarta. Marnova adalah merek tas dan sepatu kulit eksotis yang menembus pasar Singapura. (Foto : Dok Marnova).

Ngai Marnova di Toko Marnova di Gedung Colony, Kemang, Jakarta. Marnova adalah merek tas dan sepatu kulit eksotis yang menembus pasar Singapura. (Foto : Dok Marnova).

Nova mendapatkan lisensi produk Star Wars berkat keahliannya memproduksi produk buatan tangan yang bercita rasa seni serta elegan. Koleksi tas dan sepatu Marnova edisi Star Wars untuk pertama kalinya ditunjukan ke publik dalam ajang Indonesia Comic Con pada November 2015. Karyanya diapresiai penggemar Star Wars. Bahkan, koleksinya itu diminati buyer dari Jepang dan negara lainnya. Marnova menghadirkan 13 produk dalam jumlah terbatas untuk 6 karakter ikonik yaitu Darth Vadder, C-3P0, Chewbacca, R2D2, Stormtrooper, dan Boba Fett.

Produknya itu memperkuat citra Marnova sebagai merek tas dan sepatu yang patut diperhitungkan. Sekedar kilas balik, Nova mengatakan pemasaran produknya di tahun pertama adalah melalui media sosial. Nova memilih kulit eksotis dari ular piton, kadal, bulu kuda poni dan bulu banteng. Dia menggunakan kulit hewan yang dikembangbiakkan secara legal untuk produk fesyen. Nova mengantong izin karena menggengam sertifikasi CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) untuk menggunakan kulit hewan yang tidak masuk kategori hewan langka serta dilindungi.

Untuk bahan ular, Nova menggunakan Phython Reticulatus (ular sawah). Kulit-kulit ini diberi warna khusus yang dicampur bahan preservatif buatan Jerman dan Jepang. Bahan perwanannya ini manghasilkan warna-warna yang tahan lama dan tidak berbau sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi. “Salah satu kelebihan Marnova adalah kustomisasi. Jadi, pembeli bisa memesan 100 warna untuk tas dan sepatunya sesuai keinginannya,” ungkap Nova. Koleksi warna-warnanya itu tersaji di situs marnova.co.id

Harga sepatu dibanderolnya seharga Rp 1,4 juta hingga Rp 2,4 juta/pasang. Kalau tasnya seharga Rp 3 juta-Rp 5,5 juta. Model tasnya beragam yang terdiri dari buckett bag, tas kepit (clutch), atau hand bag. Untuk sepatu Nova menyediakan sepatu flat (datar) dan sepatu berhak datar. Tas dan sepatunya dikemas dalam kardus yang didesain elegan dan layak dikoleksi. Nova membidik konsumen berusia 25-45 tahun yang berkocek tebal. Pelanggan Marnova, menurut Nova, berasal dari kalangan menengah-atas, diantaranya pesohor ternama seperti Indy Barens, Becky Tumewu, Anjasmara, Dian Nitami, Jupe, Ruben Onsu, Raffi Ahmad dan Eric Tjandra. Marnova juga digaet oleh desainer lokal, semisal Ivan Gunawan.

Perempuan kelahiran Makassar, 34 tahun silam ini cukup senang dengan perkembangan bisnisnya. “Saat ini, rata-rata penjualan per bulan sebanyak 150 pasang sepatu. Penjualan sepatu dari Januari 2015 yang hanya 55 pasang sudah naik menjadi 184 pasang di Januari 2014, kalau dipersentasekan penjualan sepatu Marnova naik sebesar 234% ,” ujar alumnus S-2 Jurusan Bisnis dari Northwood University, Michigan, AS, ini. Sejauh ini, penjualan dari toko online-nya memberikan kontribusi sebesar 60%-70%. Sisanya disumbang dari penjualan di toko dan pusat perbelanjaan semisal Goods Dept di Pacific Place, Mal Pondok Indah Mall, dan Lotte Shopping Avenue di Jakarta.

Sepatu Marnova edisi Star Wars dari kulit ular piton. (Foto : Dok Marnova).

Sepatu Marnova Star Wars edisi Storm Trooper dari kulit ular piton. (Foto : Dok Marnova).

Pramuniaga toko

Perkembangan bisnis Marnova hingga detik ini cukup melegakannya. Ia merintis bisnisnya dari modal yang dikumpulkannya di tabungan serta pengalamannya menjadi konsultan fesyen selama lima tahun. “Saya bukan berasal dari keluarga berada. Saya menjadi entrepreneur karena idealisme untuk memproduksi produk fesyen lokal yang berkualitas internasional,” tegas Nova. Di awal perjalanannya, Nova kerapkali menghadapi tantangan yang menciutkan semangatnya. Misalnya saja, mentalitas pramuniaga tokonya yang tidak becus mengelola tokonya, kualitas jahitan yang buruk, atau kekurangan modal kerja.

Dia menuturkan dirinya seringkali gemas mencermati budaya kerja dan minimnya profesionalitas pramuniaga tokonya. Kebersihan toko terkadang terbelengkalai. Daftar masalahnya bertambah panjang karena kualitas jahitan produknya tidak sesuai standar yang ditetapkannya. Belum lagi masalah pembagian marjin keuntungan dengan salah satu department store terkemuka di Jakarta. Ini menambah kepala Nova bertambah pening. Dia nyaris menyerah untuk meneruskan bisnisnya itu atau memindahkan produksinya ke China agar tidak pusing dengan hal-hal seperti demikian. Akan tetapi, mental baja Nova mampu mengurungkan niat tersebut.

Nova yang otodidak mempelajari bisnis fesyen ini menemukan jawaban atas berbagai masalah yang dijumpainya. Dia terjun langsung menjadi pramuniaga toko di tahun pertama hingga kedua Marnova beroperasi. Ia melayani konsumen yang bertandang ke tokonya. Padahal pekerjaannya menumpuk karena dia harus merencanakan pengembangan bisnis dan desain produk. Untuk masalah penjahit, Nova memberikan pelatihan kepada para penjahitnya. Bengkel kerja Marnova berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Ia bersama rekannya Vera Kelana Suherman, yang didapuk sebagai Kepala Produksi Marnova, acapkali memberikan bimbingan ketrampilan menjahit. Kekurangan modal didapatkan dari pinjaman bank. “Sedangkan masalah dengan department store saya selesaikan dengan menyelesaikan masa kontrak saya berjualan di jaringan toko itu. Saya bersikap profesional,” tuturnya.

Sejauh ini, Marnova belum memberikan laba kepada Nova. Namun, dia menyakini bisnisnya akan memberi keuntungan ke depannya. Itu hanya soal waktu saja. Kini, Nova mempekerjakan 12 penjahit dan lima pegawai yang terdiri dari pramuniaga toko dan staf administrasi.”Saya ingin memajukan produk buatan Indonesia,” urainya. Moto Nova menjadi pengusaha adalah menganggap kesuksesan bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukan hal yang fatal, dan tetap berani melanjutkan sesuatu yang sudah dijalankan.”Sebagai pengusaha, saya tidak ingin mudah kecewa dan fokus berkarya,” paparnya.

Terlebih lagi, Marnova terinspirasi dari hobinya membeli sepatu yang sesuai keinginannya. Nova menyebutkan selain itu penyakit punggung yang dideritanya juga memercikan ide membuat sepatu yang bisa dikustomisasi. Itulah cita-citanya yang ingin terus dilanjutkannya. “Ke depannya, saya ingin mengejar target profit dan menambah penjualan di online,” tukas Nova. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved