Youngster Inc. Entrepreneur

Tinkerlust Kembangkan Preloved Branded Marketplace

Arus pergerakan barang fashion terhitung cepat. Pasalnya, setiap tahun kerap berganti. Hal ini menjadi masalah bagi kaum Hawa yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Barang fesyen yang dibeli malah jadi menumpuk tidak terpakai.

Kondisi tersebut menginspirasi Samira Shihab dan Aliya Amitra untuk mendirikan Tinkerlust, sebuah platform preloved marketplace. Keduanya kini menjabat sebagai CEO dan COO label ini. Samira menuturkan, konsep menjual barang-barang preloved memang bukan merupakan hal yang baru lagi, sudah banyak sekali platform yang menawarkan penjualan barang preloved.

“Tapi, di Tinkerlust kami menawarkan servis dari awal hingga akhir untuk para penjual. Mulai dari penjemputan barang yang akan dijual, melakukan kurasi barang yang akan dijual, melakukan pengecekan keaslian barang yang akan dijual, memberikan penilaian harga barang, melakukan pemotretan barang, memasukkannya ke website kami, menyediakan customer service untuk calon pembeli bertanya dan akhirnya mengirimkan barang tersebut kepada pembeli.,” ungkapnya mengklaim.

Tinkerlust dibangun berdasarkan empat prinsip. Pertama, Environment, di mana Tinkerlust menyediakan tempat untuk menjual fashion yang sudah tidak digunakan sehingga memperkecil kemungkinan akan limbah dari fashion.

Kedua, Smart Shopping, Tinkerlust menyediakan fashion bermerek dengan harga terjangkau untuk para pembeli dan menawarkan tempat untuk fashion tersebut dijual kembali sehingga memberikan kepuasan belanja dengan biaya yang super hemat.

Ketiga Living More Simply, Tinkerlust mengedukasi para wanita Indonesia untuk memiliki dan menyimpan barang-barang lebih sedikit, dalam hal ini barang-barang fashion dan menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai di platform Tinkerlust.

Keempat, By Women, For Women, di mana Tinkerlust yang dipimpin oleh wanita memberikan solusi untuk para wanita untuk perubahan positif dan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Setelah dua tahun beroperasi, kini Tinkerlust telah memiliki ribuan penjual, ribuan branded items, serta lebih dari 2000 merek fashion ternama mulai dari Zara hingga Hermes. “Di Tinkerlust, penjual dengan mudah dapat menjual barangnya dan memiliki akses ke personal dashboard untuk melakukan penjadwalan pengambilan barang, memperbaiki harga barang, dan memantau penjualan barang. Dalam waktu dekat, dashboard ini akan kami lengkapi dengan fitur yang lebih interaktif dan berbagai macam data sehingga penjual bisa memantau ketertarikan calon pembeli terhadap barang yang akan dijualnya”, tambah Samira.

Untuk melakukan pengenalan situs, Tinkerlust menggandeng 12 influencer per bulan untuk bekerjasama. Label ini mendorong followers mereka untuk ikut mengakses situsnya. Selain itu, Tinkerlust juga aktif di komunitas perempuan dan kerap mengadakan event terkait dengan perempuan, fashion, dan teknologi yang dilakukan sebanyak dua sampai empat event per bulan. Menurut Samira, komunitas penting untuk mencapai target pasar yang berusia 24 hingga 45 tahun.

Aliya mengatakan, untuk target ke depannya, Tinkerlust ingin menumbuhkan pasar di kota-kota selain Jakarta. Saat ini, operasional label ini hanya terbatas di Jabodetabek saja. “Kami juga ingin mengedukasi wanita kalau belanja di Tinkerlust, kita bisa bantu environment. Zaman sekarang, kita sering belanja, ini bikin perputaran fashion cepat. Dengan Tinkerlust, umur baju panjang. Tanpa harga mahal, orang bisa membeli barang branded sekaligus mengurangi waste,” tutur Aliya.

Tinkerlust telah mendapatkan aliran dana dari GDP Venture. Samira menyebutkan bahwa dana tersebut digunakan untuk menambah warehouse, merekrut tim operasional, dan mengembangkan teknologi digital marketing. Sementara itu, tantangan yang dihadapi Tinkerlust selama beroperasi adalah menari sumber daya yang bisa berkembang secepat perusahaan tersebut berkembang.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved