Youngster Inc. Entrepreneur

Trio di Fabelio

Trio di Fabelio

Pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia yang dalam lima tahun terakhir menggeliat pesat, rupanya makin memikat kalangan anak muda untuk menerjuninya. Tak terkecuali tiga sekawan: Christian Sutardi, Krisnan Lenon dan Marsel Utoyo, yang sejak awal 2015 aktif meluncurkan ecommerce bidang furnitur, Fabelio (fabelio.com). Mereka juga ingin mencicipi manisnya bisnis ini sebagaimana telah dilakukan pendahulunya seperti Lazada, Traveloka, Zalora dan Berrybenka.

Christian Sutardi

Christian Sutardi (kiri)

“Kami bertiga sepakat masuk di bisnis ecommerce tetapi di kategori baru, yaitu furnitur, bukan travel atau fashion. Kami ingin berbeda,” ungkap Christian. Bukan tanpa alasan mereka mengambil jalur ini. Ketiga pendiri Fabelio punya latar belakang yang mendukung. Krisnan dan Christian sebelumnya sudah berkecimpung di dunia e-commerce karena pernah bekerja di Rocket Internet, Food Panda, Lazada dan Zalora. Sementara Marsel lama bermain di desain furnitur dan bahkan sudah punya perusahaan desain sendiri. Bertiga, mereka mengibarkan Fabelio di bawah bendera PT Tiga Elora Nusantara.

Mei 2015 mereka membangun tim dengan tanggung jawab yang berbeda, mulai dari urusan pemasok, pemasaran, teknologi informasi dan desain. “Kami berikan desain, para pemasok yang siapkan material dan tenaga produksi,” kata Christian. Bahan baku dipilih 100% kayu Indonesia. Saat ini, Fabelio sudah punya 25 pemasok dengan spesialisasi masing-masing. Ada yang khusus memproduksi furnitur kayu jati, mahoni, pinus, kayu solid, khusus pembuat sofa, dan seterusnya. “Kami ingin pemasok fokus agar terjaga kualitasnya,” katanya.

Christian menegaskan, salah satu hal krusial di bisnisnya adalah soal desain. Fabelio didesain harus menarik dan tidak membosankan. Sejauh ini konsep desainnya condong ke gaya minimalis dan Skandinavian meskipun ada rasa Indonesianya. “Kami punya tim desain yang kuat, terdiri dari 8 orang, dipimpin Marsel dan Raymond Simanjuntak. Produk dengan desain yang bagus di sini bisa hanya Rp 5 juta, kalau merek impor bisa empat kali lipat harganya,” ujar Christian seraya promosi.

Saat ini pihaknya mengeluarkan rata-rata 350 produk per batch per bulan, mulai dari kursi, meja, sofa, lemari, hingga tempat tidur. Peluncuran produk baru selalu berdasarkan analisis data Google Analytics dari tim ahli internal. “Kami benar-benar tracking, riset di Internet, dari sisi model, warna, dan bahannya,” tutur Christian.

Sejauh ini Fabelio tumbuh cukup pesat. “Tiga bulan ini kami tumbuh 200%. Bahkan ada dua pemasok kami yang menambah masing-masing satu pabrik baru khusus untuk memproduksi pesanan Fabelio,” ujar Christian semringah. Selain menggratiskan biaya kirim untuk area Jabodetabek, hingga kini Fabelio juga memberikan garansi 6 bulan. “Pembeli kami kebanyakan ibu-ibu muda yang ingin mendekor rumah barunya,” kata Christian. Fabelio juga menggarap pesanan korporat seperti kantor, restoran, hotel dan kafe.

Annisa Putri, karyawan swasta, pelanggan Fabelio menceritakan kesannya. “Saya sudah beberapa kali belanja di sana. Tertarik karena desainnya clean, enak dilihat, minimalis dan sangat anak muda,” ungkap wanita yang memang tidak terlalu suka furnitur gaya ukir-ukiran ini. Dia pertama kali mengetahui Fabelio dari iklan di linimasa (timeline) Facebook. “Saya belanja lewat website. Kebetulan saya bandingkan dengan produk gaya Skandinavian lainnya, di sini lebih murah, makanya saya beli,” kata Annisa.

Setelah nikmat mereguk sukses, tiga sekawan ini tampaknya akan kian tancap gas. Oktober 2015 mereka ekspansi ke pasar Surabaya. Lalu Februari 2016 membuka showroom di Jakarta dan Surabaya. Tak hanya itu, Fabelio mulai aktif pula menjual aksesori seperti bantal kursi hingga wallpaper art. Tiga sekawan benar-benar tak ingin kehilangan momentum.

Sudarmadi dan Arie Liliyah

Riset: Siti Sumariyati


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved