Youngster Inc. Self Employed

Archangela Chelsea Yusuf, Membangun Reputasi Perias di Hollywood

Archangela Chelsea Yusuf, Membangun Reputasi Perias di Hollywood

Meski baru genap berusia 23 tahun pada September lalu, nama Archangela Chelsea Yusuf cukup ngetop di dunia tata rias. Maklumlah, sebagai make-up artist, wanita asal Surabaya ini telah memiliki segudang pengalaman merias di industri kecantikan. Bahkan, sejak tahun 2014, bungsu dari tiga bersaudara ini telah sukses memasuki jasa tata rias di industri film Hollywood lewat salah satu agensinya di Amerika Serikat. “Dari sekitar 10 ribu make-up artist di AS, hanya 30-40 orang yang bisa bergabung dengan agensi,” katanya bangga.

Archangela Chelsea Yusuf

Chelsea bercerita, suatu waktu ada seorang fotografer yang membutuhkan jasa perias untuk sesi foto artis Charlie Weber secara mendesak. Kebetulan saat itu sedang hari libur nasional, hampir seluruh agensi tidak bisa menyanggupi permintaan fotografer tersebut. Bak gayung bersambut, sejumlah e-mail yang selama ini ia kirimkan akhirnya berbuah manis. Fotografer tadi mengontaknya untuk merias Charlie Weber.

Ternyata hasil kerjanya dinilai memuaskan sang klien. Dari sanalah, namanya mulai banyak direkomendasikan. Beberapa artis pun pernah ia pegang riasannya, semisal Cary Elwes (pemain film The Princess Bride), Vanessa Marano (pemain film serial Switch at Birth), Chriselle Lim (fashion blogger), James Tupper (pemain serial Revenge), Aria Crescendo (penyanyi), Jennette McCurdy (pemain sitcomiCarly), dan beberapa nama lainnya.

Chelsea mengaku lebih memilih proyek yang sifatnya acara singkat, bukan pekerjaan yang mengikat untuk jangka waktu panjang seperti dalam proses pembuatan film. “Di AS, saya berusaha untuk fokus mencari pengalaman sebanyak mungkin,” ujarnya.

Meskipun sibuk, ia tetap rajin menonton video para make-up artist beken di YouTube. Ia juga bekerja sama melakukan test shot dengan fotografer agar kemampuannya bisa terus meningkat. Chelsea percaya, kunci untuk meningkatkan keterampilan merias terletak pada praktik dan pengalaman. Pendeknya, makin sering seorang penata rias menangani berbagai jenis wajah berbeda, maka makin banyak pelajaran yang bisa diambil. Tak heran, dalam keseharian ia tak ragu memberikan jasanya secara cuma-cuma. Apalagi ketika test shot yang menuntutnya melakukan berbagai riasan yang tidak biasa. “Saya suka hal seperti ini, karena menambah pengalaman dan kemampuan, meskipun proyeknya kadang tidak berbayar,” ujarnya.

Setelah hampir 2,5 tahun berkarier profesional di AS, akhirnya Chelsea kembali ke Tanah Air awal tahun 2016. Secara pribadi ia merasa sudah punya bekal pengalaman yang cukup untuk dibawa ke Indonesia, yang ia sebut sebagai rumah tempatnya kembali. Dengan rekam jejak bagus yang dimilikinya, bukan hal aneh bila kemudian banyak artis dan figur publik Tanah Air yang kepincut dengan jasanya dan akhirnya menjadi pelanggan loyal. Sebut saja Luna Maya, Andien, Kelly Tandiono, Sarwendah Tan, dan lain-lain.

Selain melakukan riasan untuk para artis, Chelsea juga kerap bekerja sama dengan berbagai majalah wanita dan mode, semisal Cosmo, Femina, Joy, Cleo, Her World, dan Kartini.

Dalam sebulan setidaknya 50 klien ia pegang. Kendati malu-malu menyebut pemasukannya sebagai perias profesional, Chelsea meyakini profesi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Setidaknya 20% dari penghasilannya ia sisihkan untuk membeli peralatan make-up baru.

Penyanyi pop ternama Andien yang menjadi salah satu pelanggan Chelsea, mengaku tahu reputasi Chelsea dari Instagram. Satu hal yang mengesankan Andien dari diri Chelsea lantaran ia punya karakter riasan yang membuat Andien merasa bisa tampil menarik tanpa menjadi orang lain. “Dia juga mau belajar dan mengeksplorasi hal baru,” ucapnya.

Ananda Putri & Aulia Dhetira/Riset: Sarah Ratna


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved