Youngster Inc Youngster Inc. Entrepreneur

Sky Ark Wadahi Musisi Indie Indonesia

Sky Ark Wadahi Musisi Indie Indonesia

“Kami melihat banyak potensi di bidang musik di Indonesia, tidak hanya dari jumlah musisi tapi juga track record yang mumpuni, seperti Gugun Blues Shelter dan Joey Alexander. Lalu ada juga musisi indie seperti Efek Rumah Kaca, White Shoes & Couple Company. Secara musikalitas mereka sudah diakui, tetapi secara industri kurang stand up. Jika berbicara di kawasan Asia Tenggara, musisi lain menganggap musisi Indonesia menjadi kiblat. Tetapi masih ada isu musisi hidupnya kurang berkecukupan, lalu ada masalah juga pada industri publishing,” tegas Astrio Feligent, CEO Sky Ark membuka percakapan.

Ide besar pun tercetus dari Astrio dan kedua temannya yaitu Kenny Rahmat (COO Sky Ark), dan Richard Welangi (CMO Sky Ark). Mereka membuat Sky Ark pada November 2015, sebuah online marketplace yang mempertemukan secara langsung antara musisi dan calon konsumen. Format Sky Ark Music dapat dikatakan seperti penggabungan antara Myspace dan Soundcloud, dengan konsep marketplace.

skyarkmusic-com-bridging-musicians-and-user-gFm

Tujuan mereka melalui Sky Ark bukanlah menjadi sebuah perusahaan label rekaman atau produser bagi para musisi. Tetapi bagaimana membuat para musisi ini, bisa mendapat leveraging brand untuk “unjuk gigi”. Mereka semakin dipermudah dengan pasar yang sudah terbentuk. Artinya, bukan hanya dari sisi musisinya saja yang banyak, dan tapi pasar dalam hal ini masyarakat menengah ke atas juga membutuhkan, yaitu mengundang musisi ke berbagai acara seperti acara ulang tahun, wedding, atau private party.

Menurut Astrio, selama ini cara konsumen mem-booking musisi untuk sebuah acara adalah melalui channel secara tidak langsung, umumnya melalui event organizer (EO), rekan lain, dan manager. Padahal, ketiga channel tersebut memiliki masalah, yaitu pilihan konsumen menjadi terbatas, misalnya mereka ingin menikah, EO sudah memiliki musisi yang memang sudah mereka siapkan. Namun yang dipertanyakan adalah apakah kualitas musisi sesuai dengan kebutuhan konsumen misalnya dari segi genre musik.

Kedua, musisi banyak dirugikan, karena tidak ada transparansi. Harga mereka ditentukan oleh agensi band, yang dihubungi langsung oleh kafe tempat mereka diminta manggung. Kesepakatan soal angka biasanya tak diketahui musisi dengan pasti. Sky Ark sendiri menyasar para musisi Indie, karena dianggap merupakan gambaran musisi yang sesungguhnya, di mana tidak dibawahi oleh label-label rekaman besar di Indonesia.

Mereka mendekati musisi dengan cara door to door. “ Kami datang dari satu kafe ke kafe lainnya di Jakarta, dari satu event ke event lainnya. Selanjutnya kami lakukan mapping untuk mendekati musisi tersebut. Beberapa kafe seperti Pisa Kafe, Menteng dan Albero, Tebet memiliki kualitas musisi indie yang dapat dikatakan baik,” tambah Kenny.

Akan tetapi, manfaat yang ditawarkan Sky Ark, tidak begitu saja membuat para musisi merasa yakin, terutama musisi yang sudah memiliki kualitas tinggi. Banyak musisi yang memutuskan tidak mau bergabung karena belum merasa butuh. Satu bulan pertama 80 persen dari musisi kafe yang ditawari tidak mau ikut bergabung. Hal ini karena musisi takut ‘dijahili’ oleh pihak ketiga.

Sistem order musisi

Sky Ark Music menerapkan persyaratan simpel bagi musisi yang tertarik mendaftar. Tidak ada sistem kontrak atau biaya masuk untuk musisi. Musisi mendaftar secara online seperti Facebook. Ada fitur tambahan untuk musisi, seperti profil musik apa yang mereka bisa mainkan, genre, image, copy paste link performance mereka yang sudah terupload di Youtube. Hal ini agar konsumen mengetahui mengenai gambaran musisi yang tergabung di Sky Ark.

Konsumen dapat langsung melakukan pemesanan dari setiap profil musisi yang sedang mereka lihat dengan mengisi beberapa detail pemesanan seperti genre, tanggal, waktu, lokasi, durasi, dan song request. Bahkan di website SkyArk Music juga menampilkan tarif manggung dari masing-masing musisi untuk memudahkan calon konsumen. Limitasi terendah Rp 500 ribu/jam bahkan Rp 40 juta/jam.

“Musisi yang akan menentukan tanggal. Kami pakai status merah, kuning, hijau. Ketika masih tahap request, maka tanda berwarna merah. Musisi harus lihat dulu dan konfirmasi. Jika sesuai maka akan berubah warna kuning. Konsumen wajib bayar dalam waktu 48 jam melalui online. Setelah bayar, tidak lebih dari 1 menit, nanti berubah jadi status menjadi hijau. Kami kerja sama dengan Bank QNB (Qatar National Bank) untuk pembayaran,” ujar Kenny.

22584942016-05-30-22.56-.38-780x390

Astrio menambahkan, uang tidak langsung diberikan ke musisi. Tetapi disimpan sementara di Sky Ark, agar musisi memastikan diri untuk hadir pada hari H. Ketika sudah perform, konsumen akan menekan tombol konfirmasi bahwa musisi sudah perform, maka status berubah menjadi biru. Lalu uang akan ditransfer ke rekening pribadi musisi. Sistem payment ke musisi adalah Sky Ark melalukan pemotongan sebesar 12,5 persen untuk tiap transaksi sebagai biaya operasional, tapi hanya transaksi yang terjadi melalui platform. Jika ada transaksi di luar atau secara offair, jika ada kesepakatan antara musisi dan konsumen, maka menjadi hak musisi.

Platform juga memberikan garansi uang kembali 100 persen kepada konsumen jika musisi membatalkan perform. Musisi juga diberi kebebasan harga yang harus dibayar dan tidak boleh melakukan pembatalan tampil misalnya di H-1. Sky Ark melindungi dari segi konsumen dan musisi. Hingga saat ini sudah sekitar 100-120 musisi yang bergabung, seperti Barry Likumahuwa, eks vokalis band Yovie & Nuno yaitu Dudi Oris, hingga rapper Fajar Ibel.

“Pengembangan ke depan kami fokus di musisi dulu. Kami akan diversifikasi membantu musisi lebih lagi. Kami tidak mau jual lagu secara legal secara sendiri tapi untuk share link bisa bantu. Kami juga mencari angle lain seperti bagaimana musisi bisa menjual merchandise. Target sampai akhir tahun 2016 bisa 500 musisi yang bergabung. Dan tumbuh eksponensial. Tahun ini kami masih melayani di Jakarta. Kemungkinan besar Q3 dan Q4 tahun 2017, kami mulai ekspansi ke Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan lainnya,” ujar Astrio menutup pembicaraan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved