Youngster Inc. StartUp

Adplus, Berkongsi Agar Makin Berprestasi

Adplus, Berkongsi Agar Makin Berprestasi

Kerja keras Yazid Faizin dan Pandu Wirawan membesarkan PT Adplus Digital Solusindo, perusahaan Internet advertising berbasis web dan mobile, tak sia-sia. Maret lalu, 51% sahamnya diakuisisi Yello Mobile, perusahaan periklanan digital dari Korea Selatan. Ini menjadi pencapaian tersendiri bagi Adplus karena telah memikat perusahaan global.

Yazid Faizin, CEO Grup Adplus

Yazid Faizin, CEO Grup Adplus

Yello Mobile menggandeng Adplus karena tertarik masuk ke pasar digital Indonesia. “Setelah ketemu, kami merasa ada kemiripan visi, sehingga kami memutuskan bekerja sama,” ujar Yazid, CEO Grup Adplus, di kantor Adplus, Jl Kemang Timur 90, Jakarta.

Dengan kolaborasi ini, Adplus pun makin agresif. Seperti saat ini, Adplus sudah meluncurkan produk Wisebirds serta akan membawa teknologi dari Kor-Sel ke Indonesia dan ASEAN. “Teknologi yang akan kami bawa namanya Recobell, sebuah teknologi onsite recommendation, yang akan memberikan rekomendasi untuk bisnis e-commerce,” ujar lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta itu.

Wisebirds merupakan salah satu brand Yello Mobile yang merupakan mitra pemasaran Facebook yang telah sukses menjalankan kampanye pemasaran digital di 150 negara. Melalui kerja sama strategis itu, Adplus mengincar segmen Games Apps, e-commerce, dan para pemilik merek. Bahkan, ke depan Adplus juga berencana menyasar pasar usaha kecil dan menengah (UKM) yang kini menjadi salah satu segmen yang sangat menjanjikan di negeri ini.

Saat ini Adplus memiliki empat unit bisnis utama. Pertama, Smart, platform re-marketing yang fokus pada iklan berbasis ROI, yaitu mencakup cost per click, cost per visit, cost per lead, dan cost per sale. Kedua, Hi-Impact, platform iklan yang dibuat untuk menciptakan engagement yang tinggi. Ketiga, Glitz Media, Adnetwork premium berbentuk media yang ditargetkan untuk segmen perempuan. Keempat, Adplus Social Advertising, yang fokus pada periklanan di media sosial. “Semua ini merupakan produk inovasi milik kami,” ungkap Yazid.

Sejatinya, sebelum memutuskan menjadi entrepreneur, Yazid pernah bekerja di Internet service provider, Indonet, selama dua tahun. Lalu, pindah ke Admax online advertising, sebagai manajer pengembangan media selama dua tahun. “Perusahaan inilah yang memberi saya ilmu tentang online advertising sebelum saya membuka Adplus,” katanya mengenang. Di Admax pulalah Yazid bertemu Pandu Wirawan – saat itu juga karyawan Admax- yang menjadi mitranya mendirikan Adplus hingga saat ini.

Yazid tertarik merintis bisnis sendiri di bidang periklanan online karena bisnis ini berkembang sangat pesat. Dengan berkembangnya media sosial dan ponsel pintar, orang semakin mudah menikmati media di Internet yang awalnya hanya bisa dinikmati lewat televisi, koran dan majalah. “Faktor-faktor itulah yang membuat kami memutuskan membangun Adplus,” ujar Yazid yang kini memiliki klien, antara lain, Kratingdaeng, Telkomsel, Indosat, Mizone, Aqua, Manulife dan Asuransi Axa Mandiri.

Menurut Yazid, Adplus membantu klien mengelola website-nya untuk mendapatkan revenue tambahan. Bisnis Adplus bisa dibilang mirip Google Adsense, idblognetwork, atau perusahan sejenis lainnya. “Bedanya dengan Google, kami hanya membantu lokal publishers, sedangkan Google bekerja sama dengan website internasional ,” ujarnya. “Target kami tahun ini menggarap klien para pemilik UKM,” tambahnya.

Dengan 106 karyawan, Yazid optimistis Adplus akan semakin berkembang. “Setiap tahun setidaknya tumbuh 30%-50%,” katanya berharap. Dia berobsesi menguasai pasar Indonesia di bidang periklanan digital. Setelah sukses di Indonesia, Adplus juga akan fokus membesut bisnisnya ke tingkat regional.(*)

Dede Suryadi dan Yazid Faizin

Riset: Gustyanita Pratiwi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved