Youngster Inc. StartUp zkumparan

Duet Kakak-Beradik Berbisnis Klinik Kecantikan

dr. Kevin Maharis

Maharis Clinic yang didirikan pada 2012 awalnya adalah ruangan tempat praktik pribadi yang kemudian terus berkembang hingga menjadi klinik kecantikan dengan praktik dokter bersama. Klinik pertama Maharis terletak di Jl. Malabar, Setiabudi, Jakarta Selatan. Lalu, klinik kedua di Jl. Barito, Kebayoran Baru, Jak-Selatan.

Lima tahun kemudian, tepatnya November 2017, mereka mengembangkan sayap dengan membuka klinik baru, yang dinamai Votre Peau Skin Institute. Kali ini memilih lokasi di mal elite, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Votre Peau diambil dari nama produk kecantikan yang dihasilkan kakak-beradik ini tiga tahun sebelumnya. “Kami membuat suatu produk yang cocok untuk pasien kami. Saya dan dr. Ricky menformulasikan produk yang cocok untuk iklim Asia Tenggara. Mulai dari situ, berkembang menjadi serum vitamin C, sunblock, make-up cleaner, moisturizer, eye cream, dan sebagainya. Kami impor beberapa bahan baku, tetapi dibuat di pabrik dalam negeri,” kata Kevin menjelaskan.

Produk Votre Peau yang awalnya dibuat khusus untuk pasiennya itu kemudian berkembang dan dijual secara ritel di Galeries Lafayette, Plaza Indonesia, dan Mal Aeon. “Namun dari situ, kami menyadari bahwa perawatan dengan menggunakan produk skincare saja tidak cukup, sehingga kami membuka Votre Peau Skin Institute untuk memberikan treatment yang mengatasi masalah lebih dalam,” ungkap Kevin.

Memang, Maharis Clinic dan Votre Peau Skin Institute adalah dua entitas berbeda. Maharis Clinic fokus pada treatment yang lebih kompleks dengan kasus-kasus estetika yang lebih mendetail dengan layanan kelas atas dengan target pasar menyasar status sosial-ekonomi A dan A+. Sementara Votre Peau Skin Institute menyasar segmen menengah dengan harga lebih terjangkau, untuk kalangan pekerja pemula dan mahasiswi.

“Maharis Clinic menyediakan layanan treatment estetika untuk segmen high-end dengan mesin-mesin yang sophisticated di pasar saat ini. Lalu, ada brand Votre Peau yang fokus pada produk skincare,” ungkap Kevin. Dibuat juga Maharis Beauty yang fokus pada non-invasive beautytreatment, yaitu pelayanan yang tidak membutuhkan dokter, seperti sulam alis, sulam bibir, dan facial.

Selain itu, ada Maharis Pharmacy sebagai unit yang bersentuhan dengan setiap klinik untuk menyalurkan obat kosmetik dengan medical-grade. “Yang akan kami luncurkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan adalah Maharis Skincare yang menjual produk skincare untuk segmen premium. Produk-produk kami sudah dijual di klinik-klink serta di online store kami, Maharisbeauty.com,” kata Kevin berpromosi.

Lalu, apa konsep yang membedakan Maharis dengan klinik estetika lain? “Dokter-dokter di Maharis kami beri training dengan sungguh-sungguh, dan tidak sekadar melakukan aesthetic treatment sesuai standar, namun juga memiliki good aesthetic eyes. Praktik estetika itu seperti memahat yang membutuhkan mata estetika atau mata seni dengan taste yang bagus,” Kevin membandingkan.

Dari segi layanan, Maharis juga tidak melakukan pembedahan, atau mengategorikan diri sebagai minimal invasive treatment. Dengan demikian, ketika pasien selesai berkunjung (melakukan treatment) di klinik Maharis, wajahnya akan langsung terlihat bagus tanpa perlu down time seperti facelift yang membutuhkan waktu hingga 1-2 bulan. “Kami tidak memberikan one treatment fits all, melainkan customized treatment. Karena, perawatan yang baik untuk pasien A belum tentu baik untuk pasien B. Jadi, personalized service dan good aesthetic eyes adalah hal yang membedakan kami dengan klinik estetika lainnya,” papar Kevin.

Treatment yang ditawarkan Maharis antara lain neuromodulator, ultherapy yang menggunakan ultrasound energy untuk mengencangkan wajah tanpa perlu bedah, penyuntikan filler & botox, coolsculpting, laser & lights, serta produk skincare yang customized. Range harga yang ditawarkan untuk Votre Peau mulai dari ratusan ribu hingga Rp 5 juta. Sementara treatment di Maharis berkisar Rp 5 juta-50 juta, tergantung pada kompleksitasnya,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan S-2 Dermatology Cardiff University, Inggris ini.

Di Maharis jumlah pasien dibatasi 10-15 orang per hari atau dalam sebulan sebanyak 250-300 pasien. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan yang maksimal. Adapun di Votre Peau ada 100-150 pasien per bulan.

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung klinik, menurut Kevin, pihaknya memiliki strategi dengan menggarap berbagai komunitas yang relevan, yaitu mereka yang memiliki perhatian terhadap perawatan kulit. “Kami mengedukasi forum-forum tersebut. Dari situ mereka menggunakan produk kami dan memberikan review,” ujar anggota sertifikasi American Academy of Aesthetic Medicine dan Indonesian Aesthetic Doctors Association ini.

Tantangan yang dihadapinya saat ini adalah menemukan tim pemasaran yang andal karena strategi pemasaran sekarang sangat berbeda. Saat ini word of mouth marketing saja tidak cukup untuk mendapatkan pelanggan, karena kliniknya juga bersaing dengan klinik yang sangat aktif mempromosikan melalui media sosial. “Memiliki tim marketing dalam mengeksekusi konten yang baik dan tepat sasaran serta tepat pasar menjadi salah satu challenge kami saat ini,” katanya.

Ke depan, pihaknya akan tetap fokus mengembangkan kedua kliniknya ini karena potensi untuk tumbuh masih sangat besar. Untuk Votre Peau, pihaknya menargetkan akan ada gerai Votre Peau di salah satu mal di setiap wilayah. “Ekspansi yang bisa saya lihat dalam waktu dekat adalah di Bali,” ujar Kevin optimistis.(*)

Dede Suryadi dan Jeihan Kahfi Barlian


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved