Youngster Inc. StartUp

Kevin Joshua, Menjajal Startup SDM

Kevin Joshua, Menjajal Startup SDM

Buat perusahaan yang memiliki ribuan karyawan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM)-nya tentu rumit, sekaligus berbiaya besar. Karena itu, perusahaan rela membayar mahal untuk sebuah peranti lunak yang mampu mengefisiensikan proses pengelolaan SDM-nya. Kevin Joshua jeli melihat peluang itu. Kelahiran Jakarta, 24 tahun silam, ini membesut Talenta.co, startup pengelolaan SDM berbasis komputasi awan.

Kevin Joshua

Kevin, sarjana sistem informasi lulusan Universitas Bina Nusantara, mulai membuat Talenta pada September 2014 dan meluncurkan versi betanya lima bulan kemudian dengan menggunakan Softlayer, sistem komputasi awan dari IBM. Mantan Manajer Komunitas di Kakaotalk mengungkapkan itu meluncurkan Talenta karena percaya ke depan akan banyak perusahaan yang mengalihkan pengelolaan SDM-nya dari sistem manual ke digital. Indikasinya, banyak anak pengusaha Indonesia calon penerus perusahaan yang kuliah di luar negeri dan telah familier dengan digitalisasi pengelolaan SDM. Karena itu, ia yakin masa depan bisnisnya akan cerah.

Untuk investasinya, Kevin mengaku mendapat suntikan dana dengan total nilai Rp 5 miliar; 40% dari East Venture dan Grup Mayapada pada September 2014, sisanya dari Fenox Venture Capital pada Agustus 2015.

Meski menjadi penyedia layanan SDM bermodel software as a service (SaaS) satu-satunya di Indonesia, ternyata Talenta tak mudah meraih klien. Kevin yang kini dibantu 13 karyawan masih harus terlibat langsung dalam proses presentasi hingga negosiasi harga dengan perusahaan calon kliennya. Pasalnya, banyak perusahaan di Indonesia yang belum akrab dengan model berlangganan peranti lunak melalui Internet alias SaaS.

Namun, kegigihannya berbuah manis. Kini, terdapat lebih dari 30 perusahaan dengan 15.000 karyawan yang menggunakan layanan Talenta. “Hampir semua perusahaan yang sudah bergabung dengan kami adalah startup bisnis juga, seperti Gojek, GrabTaxi, TopasTV, Qraved, MicroAd, Kudo dan ShopDeca,” ungkap Kevin.

Untuk model bisnisnya, perusahaan yang ingin menggunakan jasa Talenta.co sebagai platform SDM dikenai biaya Rp 10.000 per karyawan untuk perusahaan dengan karyawan kurang dari 100 orang. Perusahaan dengan jumlah karyawan di atasnya dikenai tarif Rp 5-8 ribu per orang.

Sejak diluncurkan setahun silam, Talenta hingga kini telah meraup omset Rp 300 juta. Meski demikian, Kevin mengaku tidak fokus pada penghasilan. Ia masih menargetkan untuk terus memperkenalkan bisnisnya lebih luas lagi. “Saya juga berharap ke depan platform ini tidak hanya bisa dinikmati oleh bagian SDM di perusahaan, tetapi juga karyawan dapat menggunakannya,” kata Kevin mengungkapkan rencananya.

Albert Lucius, pendiri Kudo, penyedia mesin kios untuk berbelanja online, mengaku perusahaannya telah menggunakan Talenta sejak April silam. Sejak itu, perusahaannya lebih mudah mengurusi absensi, pajak dan sistem penggajian karyawan. “Yang paling kerasa sih pengurangan jumlah kerepotan yang ditangani tim HR dan akunting karena semuanya, termasuk data absen, diambil secara otomatis,” ujarnya.

Menurut Albert, setelah membandingkan dengan sistem dari perusahaan lain, Talenta dipilihnya lantaran paling fleksibel dalam layanan dan sistem pembayarannya. Meski demikian, ia menyarankan agar Talenta mengintegrasikan sistemnya dengan layanan lain, seperti sistem akuntansi, reimbursement dan asuransi. “Lebih banyak integrasi dengan sistem lainnya. Itu akan menjadi key advantage bagi Talenta dibanding perusahaan lain,” katanya.(*)

Syukron Ali dan Eddy Dwinanto Iskandar

Riset: Armiadi Murdiansyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved