Menurut Ricardo Handoko, Direktur Pengelola Erha Dermatology, dipilihnya MII sebagai mitra dalam implementasi solusi ERP ini karena perusahaan ini dinilai mempunyai sumber daya yang berpengalaman dalam hal implementasi, khususnya Microsoft Axapta.

Lebih lanjut dijelaskan Ricardo, keputusan yang diambil perusahaannya untuk menggunakan solusi Microsoft Axapta ini dirasa sangat strategis. Sebab, dengan fleksibilitasnya, solusi ini dinilai mampu memenuhi kebutuhan komputerisasi dalam proses bisnis EDG, beragam dan terintegrasi. Selain itu, keputusan untuk berinvestasi dalam proyek ERP ini juga merupakan salah satu langkah nyata dalam mewujudkan visi perusahaan sebagai integrated dermatology industry. “Microsoft Axapta sangat user friendly serta mempunyai customization tools yang sangat fleksibel sehingga jika terjadi perubahan di Erha tidak membutuhkan waktu yang lama. Hal ini sangat diperlukan karena dapat menghasilkan efisiensi dan efektifitas bagi perusahaan kami,” ucap Ricardo.

Fase pertama implementasi solusi tersebut, lanjut Ricardo, akan dilakukan di ketiga anak perusahaan EDG, yakni PT Erha Dermato Center (EDC), PT Erha Medicals (EM) dan PT Erha Pharma (EP). Implementasi tersebut meliputi modul keuangan, perdagangan, logistik dan sumber daya manusia yang rencananya untuk 30 pengakses aplikasi secara bersamaan (concurrent users) dengan lokasi di Jakarta dan Bandung. Fase kedua, dilakukan di EP dengan 5 concurrent users di Cikarang yang akan online ke kantor pusat dengan menggunakan teknologi frame relay.

Proses implementasi solusi pada fase pertama hingga go live diperlukan waktu kurang lebih 6 bulan, dimulai bulan Juni 2004. Sementara, pada fase kedua diperlukan waktu 3 bulan, dimulai bulan Januari 2005, termasuk instalasi, pelatihan terhadap pengguna dan dukungan pengoperasian selama 1 bulan.