Senior Technical Advisor PT Birotika Semesta/DHL Express Alan Cassels mengatakan, peluncuran DHL Fast Forward didukung hasil penelitian menyeluruh yang mencermati prioritas dan berbagai masalah yang dihadapi konsumen, serta mengindikasikan adanya peluang pasar yang belum tergarap dari pasar jasa pengiriman paket-paket berat.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, DHL menemukan bahwa penanganan pengiriman paket berat secara konvensional melibatkan terlalu banyak pihak yang terkait, berbagai jenis mata uang, serta area-area dimana sebenarnya DHL dapat memberikan nilai tambah melalui pengalaman dan keahlian yang dimilikinya.

“Masalah-masalah tersebut ternyata juga mulai dialami oleh para pelanggan di kawasan Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan. Pertimbangan inilah yang mendorong kami untuk mengembangkan Fast Forward di Balikpapan pula,” ujar Alan.

Salah satu fitur dari Fast Forward adalah Trade Automated Services (TAS), sebuah situs online yang memperlihatkan kemampuan DHL dalam menangani kepabeanan dan teknologi canggih untuk membantu konsumen menyelesaikan urusan mereka dengan pihak pabean. TAS menyediakan informasi menyeluruh tentang perdagangan dan kepabeanan di 50 negara di seluruh dunia, memperkirakan seluruh biaya pengiriman (termasuk duty, pajak dan biaya-biaya lain yang terkait dengan kepabeanan), membuat dokumentasi impor dan ekspor, memeriksa pengirim dan penerima apakah berada dalam daftar larangan pemerintah untuk bertransaksi atau mengirim barang, membandingkan biaya clearance ekspor dan impor dari setiap barang, serta regulasinya. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang paling tepat.

Fitur-fitur lainnya dari Fast Forward: fleksibilitas waktu dan lokasi untuk kiriman inbound, layanan penyimpanan untuk pengiriman inbound, satu penagihan yang menggabungkan semua biaya transportasi dalam satu mata uang, sistem kredit untuk pembayaran pajak impor, serta sistem pelacakan track-and-trace.