Financial Report zkumparan

Ini Penyebab Laba Bersih Pelita Samudera Melesat 2.859%

Stabilnya harga batu bara menopang bisnis Pelita Samudera Shipping. (Foto : Ist)

PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), emiten logistik dan transportasi laut, membukukan laba bersih pada semester I/2018 senilai US$ 4 juta, atau naik sebesar 2.859% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 136,5 ribu. Pendapatan usaha yang sangat positif didapatkan dari kedua segmen bisnis, yakni volume pengangkutan batubara dari kapal tunda dan tongkang naik sebesar 52% dari 4,1 juta metrik ton di semester I/2017 menjadi 6,2 juta metrik ton di semester I tahun ini.

Peningkatan ini berkontribusi terhadap naiknya pendapatan usaha sebesar 68% (year on year). Segmen pemindahmuatan batubara dari floating loading facility naik sebesar 38% dari 8,2 juta metrik ton di semester I/2017 menjadi 11,4 juta metrik ton di semester I/2018 yang berkontribusi terhadap naiknya pendapatan usaha sebesar 31% (year on year).

Seiring dengan meningkatnya volume pengangkutan, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 28% dari US$ 16,9 juta di semester I/2017 menjadi US$ 21,7juta di semester I/2018. Total aset mencapai US$ 103 juta pada Juni 2018 dan total ekuitas tumbuh 4% di semester I/2018 sebesar US$ 63,4 juta dari US$ 61,2 juta di Desember 2017. “Perseroan menambah aset dengan pembelian armada kapal-kapal di dua tahun terakhir adalah di waktu yang tepat dengan harga beli yang cukup wajar seiring dengan harga batu bara yang mulai stabil sehingga kebutuhan logistik pengangkutan batubara semakin naik,” tulis manajemen Pelita Samudera dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Harga batubara yang semakin stabil di tahun 2018 berkontribusi pada kinerja positif perseroan yang mengawali tahun ini dengan penandatanganan kontrak-kontrak besar dengan pelaku penambang batubara utama di Indonesia, termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga batu bara. Perseroan sejak beberapa tahun terakhir ini melakukan efisiensi berkelanjutan yang dimonitor ketat di penggunaan bahan bakar dan minyak diesel, pengeluaran biaya teknis kapal serta perbaikan dan pemeliharaan kapal. Pengetatan biaya operasional ini tidak mengenyampingkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pemeliharaan kapal rutin dilakukan sesuai jadwal sesuai peraturan badan sertifikasi demi menjaga kelayakan laut kondisi kapal.

Dengan penambahan armada kapal-kapal baru yang beroperasi penuh di tahun 2018, perseroan berhasil mempertahankan tingkat rata-rata utilisasi kapal yang cukup tinggi diatas 90%. Area operasional perseroan di Samarinda dan Banjarmasin meluas ke Berau dan Sangkulirang area di Kalimantan Timur, dan di awal tahun 2018 sukses mendapatkan tender di area tambang Bukit Asam di Tanjung Kampeh, Sumatera Selatan. Ditambah dengan perluasan cakupan wilayah operasional dan semakin tingginya volume pengangkutan batubara ke pembangkit listrik di Jawa Timur. Perseroan optimistis pertumbuhan bisnis di tahun ini naik dua kali lipat daripada tahun 2017. Harga saham PSSI pada Selasa kemarin ditutup pada level Rp 162, naik 3,85 dari posisi di Senin pekan ini.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved