Entrepreneur zkumparan

Albert Kanari Raih Puluhan Juta dari Bermain Lego

Albert Kanari Raih Puluhan Juta dari Bermain Lego
Albert Kanari dan Produk Red Brick

Berangkat dari hobi bermain Lego sejak kecil, Albert Kanari berhasil menyulap hobinya menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, ini ia bisa meraih omset hingga puluhan juta rupiah dari hasil mengkreasikan lego menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah.

“Saya suka mainan ini sejak kecil, tapi kemudian hilang. Agar tidak hilang saya pajang ternyata lama-lama jadi banyak debunya jika hanya dipajang. Setelah itu saya kepikiran untuk dijadikan sesuatu yang bisa dipakai ” ujarnya.

Awalnya ia mencoba membuat gelang dengan menggunakan mini figure Lego, ternyata banyak temannya yang suka karena bentuk unik dan tidak ada dipasaran. Dengan tekad yang kuat akhirnya pria asal Surabaya ini mulai mengibarkan brandn sendiri bernama Red Bricks sejak September 2014.

Setelah membuat gelang, ia terus melakukan inovasi untuk membuat sebuah clutch. Untuk membuat sebuah clutch dibutuhkan 8 hari pengerjaan pasalnya bricks tersebut harus dilubangi satu persatu kemudian disusun dan dijahit terlebih dahulu. “Satu clutch butuh 200 bricks, pengerjaannya manual sehingga harus hati-hati dan sangat teliti,” jelasnya.

Hingga saat ini produknya sudah banyak seperti dompet laki-laki, tempat paspor, tempat kartu nama, dasi, name tag, gantungan tas, tempat cincin nikah, bros, gantungan pintu, penjepit rambut, kaos, softcase handphone dan lainnya. Harganya pun beragam mulai dari Rp 150 ribu- 1,5 juta.

Untuk mengenalkan produk ini, ia bercerita bahwa perjalanannya tidak mudah. Ia mengaku sempat bingung bagaimana orang melirik hasil karyanya di pameran yang ia ikuti. Akhirnya pria berusia 33 tahun ini, memakai dasi yang terbuat dari susunan brick dan mulai mengenalkan produknya kepada pengunjung. “Responsnya beda-beda, ada yang suka karena bentuknya unik, tapi ada yang bilang juga lucu tapi kayak orang gila! “,” ungkapnya.

Namun, ia yakin karena produknya ini berbeda dari pasar maka hanya orang-orang yang ingin terlihat tampil bedalah yang menyukai produk ini. Malahan ia bercerita bahwa konsumennya bukan hanya dari penggemar Lego saja tetapi banyak ibu-ibu juga membeli produk tas, anting ataupun gelang.

Tantangan lainnya, kini produknya sudah mulai banyak ditiru dengan harga jual yang lebih murah. Untuk menyiasatinya, ia selalu mengedukasi konsumen bahwa produknya merupakan Lego asli. “Saya sudah pasti menggunakan bricks asli dari Lego, mengeceknya mudah saja karena yang asli setiap bagian brick ada nomor seri, tulisan Lego dan lebih kuat pastinya,” kata Albert sambil menunjukkan logo Lego yang asli di produknya.

Tak puas jualan hanya dari teman ke teman, dari bazar ke bazar, awal tahun 2015 ia memutuskan untuk bergabung platform market place tujuannya ingin menjual produk Red Bricks hingga seluruh Indonesia. Ia mengungkapkan, salah satu tempat berjualannya adalah di Bukalapak karena menurutnya banyak fitur yang bisa ia gunakan misalnya fitur cicilan, promoted post, atau promo lain seperti cash back dan gratis ongkos kirim dan sebagainya.

“Karena harga produk seperti clutch itu lumayan mahal jadi kadang saya tawari untuk transaksi via Bukalapak sehingga bisa dicicil bayarnya,” jelasnya.

Ke depan, ia akan menggali ide-ide baru dan melakukan berbagai inovasi untuk menghadirkan produk-produk baru yang disukai oleh konsumen. “Saya selalu melihat trend apa saja saat ini untuk inspirasi produk baru saya,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved